LANDASAN TEORI
D. Pembatasan Masalah
1. Komoditi yang dipasarkan adalah buah mangga Arumanis dari Kabupaten Magetan.
2. Kegiatan pemasaran yang diteliti adalah kegiatan pada bulan Desember tahun 2009.
3. Pemasaran buah mangga Arumanis yang diteliti disalurkan ke Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur.
4. Petani yang dimaksud adalah petani yang membudidayakan buah mangga Arumanis yang memiliki minimal 15 pohon menghasilkan.
5. Harga buah mangga yang diteliti adalah tingkat harga yang berlaku pada saat penelitian.
E. Hipotesis
1. Diduga terdapat beberapa pola saluran pemasaran mangga Arumanis di Kecamatan Parang Kabupaten Magetan.
2. Diduga saluran pemasaran mangga Arumanis yang lebih pendek di Kecamatan Parang Kabupaten Magetan secara ekonomi lebih efisien.
F. Asumsi
1. Hasil produksi buah mangga dijual seluruhnya oleh petani sampel.
2. Berat buah mangga Arumanis yang dipasarkan tiap peti/kotak berukuran
50 Kg.
G. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel
1. Pemasaran mangga Arumanis adalah mengalirnya barang produksi khusus buah mangga Arumanis di produsen ke konsumen yang dapat terjadi karena adanya lembaga pemasaran.
2. Produsen adalah petani yang mengusahakan kegiatan usahatani komoditas mangga Arumanis.
3. Konsumen adalah pembeli terakhir dalam saluran pemasaran mangga Arumanis yang diperoleh dari informasi pedagang pengecer.
4. Penebas adalah orang yang membeli mangga dari petani dengan cara tebas dalam kondisi buah berada di pohon dan siap panen.
5. Pedagang pengumpul dan penebas adalah pedagang yang membeli mangga dari penebas dan petani serta mengumpulkannya kemudian dijual ke pedagang besar.
6. Harga ditingkat konsumen akhir diperoleh dengan pendekatan (proxy) informasi harga jual ditingkat pedagang pengecer.
7. Pedagang besar adalah pedagang yang membeli dari pedagang pengumpul kemudian dijual ke agen dan pedagang pengecer. Pedagang besar selalu membeli dan menjual barang dalam partai besar.
8. Agen adalah pedagang yang membeli atau mendapatkan buah mangga Arumanis dari pedagang besar dalam kuantitas besar kemudian dijual kembali ke pedagang pengecer.
9. Pedagang pengecer adalah pedagang yang menjual dalam jumlah kecil atau per satuan secara langsung kepada konsumen akhir.
10. Pedagang luar kabupaten adalah pedagang yang membeli dari pedagang besar Kabupaten Magetan kemudian dijual ke konsumen akhir luar kabupaten.
11. Konsumen akhir merupakan proxy melalui wawancara dengan pedagang pengecer di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur.
12. Pendekatan (Proxy) dimana pedagang pengecer sebagai pihak ketiga yang saling berhubungan dan berfungsi sebagai perantara yaitu dengan konsumen akhir buah mangga Arumanis.
13. Lembaga pemasaran adalah badan-badan atau lembaga-lembaga yang berusaha dalam bidang pemasaran, menggerakkan barang dari produsen ke konsumen melalui proses jual beli.
14. Harga yang diterima petani produsen adalah harga mangga Arumanis pada saat terjadi jual beli yang ditentukan berdasarkan keadaan pasar pada saat terjadi transaksi dan dinyatakan dalam rupiah per kilogram (Rp/kg).
15. Harga yang diterima pedagang adalah harga pada saat terjadi jual beli yang ditentukan berdasarkan keadaan pasar pada saat terjadi transaksi diukur dalam rupiah perkilogram (Rp/kg).
16. Harga yang diterima konsumen adalah harga pada saat terjadi jual beli yang ditentukan kesepakatan antara penjual dan pembeli pada saat terjadi transaksi diukur dalam rupiah perkilogram (Rp/kg).
17. Sortasi adalah proses/kegiatan memisahkan buah mangga Arumanis busuk, muda, matang, memar, luka, pecah, dan bentuk yang tidak normal.
18. Grading atau pengkelasan mutu buah mangga Arumanis adalah upaya pengelompokan buah mangga Arumanis berdasarkan kriteria atau keberagaman ukuran dan kualitas menjadi beberapa tingkat berdasarkan perbedaan mutu.
19. Grading buah mangga Arumanis terbagi menjadi empat tingkatan, yaitu :
a. Mega
: 1 – 2 buah/Kg
b. Bom
: 2 – 3 buah/Kg
c. Super
: 4 – 5 buah/Kg
d. A : 6 – 8 buah/Kg
20. Bongkar muat di tingkat pedagang pengumpul adalah kegiatan memindahkan kotak/peti buah mangga Arumanis dari tempat penyimpanan ke atas truk.
21. Biaya pemasaran buah mangga Arumanis adalah semua biaya yang digunakan dalam proses pemasaran yang meliputi biaya transportasi, biaya pengepakan/pemeraman/merpak,
bongkar muat, biaya pengangkutan, biaya sewa tempat atau lapak, biaya resiko, dan lain-lain yang dinyatakan dalam rupiah perkilogram (Rp/kg).
biaya
22. Keuntungan pemasaran mangga merupakan besarnya keuntungan yang diperoleh lembaga pemasaran/selisih harga jual dengan harga beli dan biaya pemasaran dalam rupiah perkilogram (Rp/kg).
23. Margin pemasaran mangga adalah perbedaan harga yang dibayar oleh konsumen akhir dengan harga yang diterima produsen, diukur dengan rupiah perkilogram (Rp/kg).
24. Farmer’s share adalah perbandingan antara harga yang diterima produsen dengan harga yang diterima konsumen yang dinyatakan dalam persen (%).