Kadmium Cd merupakan logam berat yang sangat berbahaya karena tidak dapat dihancurkan oleh organisme hidup dan dapat terakumulasi ke lingkungan,
membentuk senyawa kompleks bersama bahan organik dan anorganik secara adsorbsi dan kombinasi Rochyatun dan Rozak, 2007.
Dijelaskan oleh Zhou et al., 2008 bahwa aktivitas manusia antropogenik merupakan penyebab utama kontaminasi logam berat kadmium Cd pada lingkungan
perairan dan menyebabkan gangguan pada sistem biologis karena dapat terakumulasi dengan mudah dalam sedimen maupun organisme.
Kadmium Cd tidak diketahui memiliki fungsi biologis di dalam sel tetapi memiliki sifat reaktif yang sangat tinggi dan dapat menginaktifkan berbagai macam
aktivitas enzim yang diperlukan oleh sel. Setelah diabsorbsi, logam berat kadmium Cd akan terakumulasi di dalam organ target yang utamanya adalah ginjal kemudian
menimbulkan toksisitas Rico et al., 2007.
a. Efek Kadmium Cd terhadap Tumbuhan dan Hewan
Kadmium Cd aliran limbah dari industri terutama berakhir di tanah dan badan air. Hal ini dapat berasal dari produksi misalnya seng, implikasi bijih fosfat
dan pupuk. Kadmium Cd juga terdapat di udara melalui pembakaran sampah rumah tangga dan pembakaran bahan bakar fosil. Sumber lain yang penting dari emisi
kadmium Cd adalah produksi pupuk fosfat buatan. Bagian dari kadmium Cd yang berakhir di tanah setelah pupuk diterapkan pada lahan pertanian dan sisanya dari
kadmium Cd yang berakhir di permukaan air ketika limbah dari produksi pupuk dibuang oleh perusahaan produksi. Kadmium Cd dapat diangkut melalui jarak yang
Universitas Sumatera Utara
jauh ketika diserap oleh lumpur. Lumpur ini kaya kadmium Cd yang dapat mencemari air permukaan maupun tanah.
Adanya Kadmium di dalam tanah yang tinggi akan menyebabkan kemungkinan terserap tanaman melebihi ambang batas yang ditentukan.Sedangkan
nilai kritis tanaman terhadap logam berat Kadmium yaitu 5-10 mg Cdkg, pada hewan 0,5-1 mg Cdkg, sedang pada tanah sebesar 3 mg Cdkg sehingga apabila
kandungan Kadmium baik pada tanaman, hewan,ataupun tanah melebihi nilai kritis tersebut, maka Kadmium akan terakumulasi Mengel and Kirby, 1987.
Kadmium Cd dapat terserap untuk bahan organik dalam tanah. Ketika kadmium Cd hadir di tanah itu bisa sangat berbahaya, karena serapan melalui
makanan akan meningkat. Tanah yang diasamkan meningkatkan serapan kadmium Cd oleh tanaman. Hal ini merupakan potensi bahaya binatang yang tergantung pada
tanaman untuk bertahan hidup. Kadmium Cd dapat terakumulasi dalam tubuh binatang tersebut, terutama ketika makan beberapa tanaman. Sapi mungkin memiliki
jumlah besar kadmium Cd dalam ginjalnya karena ini. Cacing tanah dan organisme tanah penting lainnya sangat rentan untuk keracunan kadmium Cd. Cacing bisa mati
pada konsentrasi sangat rendah dan memiliki konsekuensi bagi struktur tanah. Ketika konsentrasi kadmium Cd di tanah tinggi mereka dapat mempengaruhi proses
mikroorganisme tanah dan ancaman ekosistem seluruh tanah Khan, 2008. Dalam ekosistem air kadmium Cd dapat terakumulasi dalam remis, tiram,
udang, lobster dan ikan. Kerentanan terhadap kadmium Cd dapat sangat bervariasi antara organisme perairan. Organisme air laut dikenal lebih tahan terhadap keracunan
Universitas Sumatera Utara
kadmium daripada organisme air tawar. Hewan yang makan atau minum kadmium Cd kadang-kadang mendapatkan tekanan darah tinggi, penyakit hati dan saraf atau
kerusakan otak.
b. Efek Kadmium Cd terhadap Kesehatan Manusia