Penetapan Mata Kuliah dari Hasil Evaluasi

Pendidikan Bahasa Indonesia se Indonesia. Selanjutnya, deskripsi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang sudah disesuaikan dengan bidang kelimuan program studi disusun dalam bentuk matrik untuk memudahkan penentuan bahan kajian atau materi ajar.

3.1.3.2 Penetapan mata kuliah dan Besaran SKS

Penetapan mata kuliah dapat ditempuh dengan menganalisis keterdekatan Bahan Kajian serta kemungkinan efektivitas pencapaian kompetensi bila beberapa bahan kajian dipelajari dalam satu mata kuliah, dan dengan strategi atau pendekatan pembelajaran yang tepat. Penetapan mata kuliah dapat dilaksanakan dalam dua cara, yaitu: melakukan evaluasi Struktur kurikulumMata kuliah, dan Blok Mata Kuliah berdasarkan persandingan CPL dan bahan kajian.

3.1.3.2.1 Penetapan Mata Kuliah dari Hasil Evaluasi

Kurikulum Penetapan mata kuliah untuk kurikulum yang sedang berjalan dapat dilaksanakan dengan melakukan evaluasi tiap-tiap mata kuliah dengan acuan CPL yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Evaluasi dilakukan dengan mengkaji seberapa jauh keterkaitan setiap mata kuliah materi pembelajaran, bentuk tugas, soal ujian, dan penilaian dengan CPL yang telah dirumuskan. Kajian ini dapat dilakukan dengan menyusun matriks antara butir-butir CPL dengan mata kuliah yang sudah ada seperti Gambar 3.2. Sumber: Direktorat Pembelajaran, Kemristekdikti 2016 Gambar 3.2. Evaluasi Kurikulum berdasarkan CPL dan Matakuliah dalam Struktur Kurikulum Lama. Dengan mengisikan butir-butir CPL sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus, dan pengetahuan ke dalam baris dan mengisi kolom dengan semua mata kuliah per semester, maka evaluasi kurikulum dapat mulai dilakukan. Matriks ini dapat menguraikan hal-hal berikut: a. Mata kuliah yang secara tepat terkait dan berkontribusi dalam pemenuhan CPL yang ditetapkan dapat diberi tanda contreng v pada kotak. Tanda contreng berarti menyatakan ada bahan kajian yang diajarkan atau harus dikuasai untuk memberikan “kemampuan” tertentu, yang terkait butir CPL, dan berkontribusi pada pencapaian CPL pada lulusan. Bila suatu mata kuliah “seharusnya” dicontreng tetapi ternyata tidak ada bahan kajian yang terkait, maka bahan kajian tersebut wajib ditambahkan. b. Bila terdapat mata kuliah yang tidak terkait atau tidak berkontribusi pada pemenuhan CPL, maka mata kuliah tersebut dapat dihapuskan atau bahan kajiannya dapat diintegrasikan dengan mata kuliah lain. Sebaliknya bila beberapa butir dari CPL belum terkait pada mata kuliah yang ada, maka dapat diusulkan mata kuliah baru. Contoh seperti G ambar 3.3. Sumber: Direktorat Pembelajaran, Kemristekdikti 2016 Gambar 3.3. Contoh Matriks Evaluasi Mata Kuliah Matrik di atas adalah contoh cara mengevaluasi mata kuliah- mata kuliah yang ada dikaji keterkaitannya dengan butir-butir CPL yang baru ditetapkan.

3.1.3.2.2 Penetapan Mata Kuliah Berdasarkan CPL dan Bahan Kajian