I. PENDAHULUAN
Pada proses menua ditandai dengan kehilangan secara progresif lean body mass LBM = jaringan aktif tubuh yang sudah dimulai sejak usia 40 tahun disertai dengan
menurunnya metabolisme basal sebesar 2 setiap tahunnya Pennington, 1988 yang disertai   dengan   perubahan   disemua   sistem   didalam   tubuh   manusia.   Bila   seseorang
berhasil   mencapai   usia   lanjut   maka   upaya   yang   harus   dilakukan   adalah mempertahankan atau membawa status gizi yang bersangkutan pada kondisi optimum
agar kualitas kehidupannya tetap baik. Pengamatan pada manusia menunjukkan bahwa gizi yang tidak benar, aktivitas
fisik   kurang,   obesitas,   stres,   merokok   dan   mengkonsumsi   alkohol   yang   berlebihan memiliki   kontribusi   yang   besar   terhadap   penurunan   berbagai   fungsi   organ   dan
perubahan status gizi pada lanjut usia. Perubahan status gizi pada lanjut usia dikaitkan dengan perubahan lingkungan dan status kesehatan mereka. Faktor kesehatan yang
berperan   dalam   perubahan   status   gizi   adalah   naiknya   insiden   penyakit   degenerasi maupun non degenerasi yang berakibat pada perubahan asupan makanan,absorpsi,dan
utilitas zat-zat gizi di jaringan. Masalah gizi yang kerap kali menimpa lanjut usia dapat dicegah seandainya tiap
lanjut usia dan tenaga kesehatan mampu mendeteksi secara dini. Pengetahuan tentang gizi   yang   baik   serta   mempertahankan   aktivitas   fisik   dapat   menghambat   atau
memperlambat kemunduran fungsi alat tubuh yang disebabkan dengan bertambahnya umur.
II. PERUBAHAN-PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA LANJUT USIA A.
Perubahan pada panca indera terutama pengecap.
Sekresi saliva berkurang mengakibatkan  pengeringan rongga mulut. Papil- papil   pada   permukaan   lidah   mengalami   atrofi   sehingga   terjadi   penurunan
sensitivitas   terhadap   rasa   terutama   rasa   manis   dan   asin.   Keadaan   ini   akan mempengaruhi   nafsu   makan,   dan   dengan   demikian   asupan   gizi   juga   akan
terpengaruh. Keadaan ini mulai pada usia 70 tahun. Perubahan indera penciuman, penglihatan dan pendengaran juga mengalami penurunan fungsi seiring dengan
bertambahnya usia.
B. Esofagus
Lapisan otot polos esofagus dan sfingter gastro esofageal mulai melemah yang akan menyebabkan gangguan kontraksi dan refluk gastrointestinal spontan
sehingga terjadi kesulitan menelan dan makan menjadi tidak nyaman.
C. Lambung
Pengosongan lambung lebih lambat,sehingga orang akan makan lebih sedikit karena lambung terasa penuh, terjadilah anoreksia. Penyerapan zat gizi berkurang
dan produksi asam lambung menjadi lebih sedikit untuk mencerna makanan. Di atas   umur   60   tahun,   sekresi   HCl   dan   pepsin   berkurang,   akibatnya   absorpsi
protein,   vitamin   dan   zat   besi   menjadi   berkurang.   Terjadi  overgrowth  bakteri sehingga terjadi penurunan faktor intrinsik yang juga membatasi absorbsi vitamin
B12, penurunan sekresi asam lambung dan ezim pankreas, fungsi asam empedu menurun menghambat pencernaan lemak dan protein, terjadi juga malabsorbsi
lemak dan diare.
D. Tulang
Kepadatan tulang akan menurun,dengan bertambahnya usia. Kehilangan massa tulang terjadi secara perlahan pada pria dan wanita dimulai pada usia 35
tahun yaitu usia dimana massa tulang puncak tercapai. Dampaknya tulang akan
Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009                                                                                         184
mudah rapuh keropos dan patah , mengalami cedera, trauma yang kecil saja dapat menyebabkan fraktur.
E. Otot
Penurunan berat badan sebagai akibat hilangnya jaringan otot dan jaringan lemak   tubuh.   Presentasi   lemak   tubuh   bertambah   pada   usia   40   tahun   dan
berkurang   setelah   usia   70   tahun.   Penurunan  Lean   Body   Mass  otot,organ tubuh,tulang dan metabolisme dalam sel-sel otot berkurang sesuai dengan usia.
Penurunan kekuatan otot mengakibatkan orang sering merasa letih dan merasa lemah, daya tahan tubuh menurun karena terjadi atrofi. Berkurangnya protein
tubuh   akan   menambah   lemak   tubuh.   Perubahan   metabolisme   lemak   ditandai dengan naiknya kadar kolesterol total dan trigliserida.
F. Ginjal