PENDAHULUAN KEADAAN GIZI DAN PERUBAHAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN LANJUT USIA

I. PENDAHULUAN

Pada proses menua ditandai dengan kehilangan secara progresif lean body mass LBM = jaringan aktif tubuh yang sudah dimulai sejak usia 40 tahun disertai dengan menurunnya metabolisme basal sebesar 2 setiap tahunnya Pennington, 1988 yang disertai dengan perubahan disemua sistem didalam tubuh manusia. Bila seseorang berhasil mencapai usia lanjut maka upaya yang harus dilakukan adalah mempertahankan atau membawa status gizi yang bersangkutan pada kondisi optimum agar kualitas kehidupannya tetap baik. Pengamatan pada manusia menunjukkan bahwa gizi yang tidak benar, aktivitas fisik kurang, obesitas, stres, merokok dan mengkonsumsi alkohol yang berlebihan memiliki kontribusi yang besar terhadap penurunan berbagai fungsi organ dan perubahan status gizi pada lanjut usia. Perubahan status gizi pada lanjut usia dikaitkan dengan perubahan lingkungan dan status kesehatan mereka. Faktor kesehatan yang berperan dalam perubahan status gizi adalah naiknya insiden penyakit degenerasi maupun non degenerasi yang berakibat pada perubahan asupan makanan,absorpsi,dan utilitas zat-zat gizi di jaringan. Masalah gizi yang kerap kali menimpa lanjut usia dapat dicegah seandainya tiap lanjut usia dan tenaga kesehatan mampu mendeteksi secara dini. Pengetahuan tentang gizi yang baik serta mempertahankan aktivitas fisik dapat menghambat atau memperlambat kemunduran fungsi alat tubuh yang disebabkan dengan bertambahnya umur.

II. PERUBAHAN-PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA LANJUT USIA A.

Perubahan pada panca indera terutama pengecap. Sekresi saliva berkurang mengakibatkan pengeringan rongga mulut. Papil- papil pada permukaan lidah mengalami atrofi sehingga terjadi penurunan sensitivitas terhadap rasa terutama rasa manis dan asin. Keadaan ini akan mempengaruhi nafsu makan, dan dengan demikian asupan gizi juga akan terpengaruh. Keadaan ini mulai pada usia 70 tahun. Perubahan indera penciuman, penglihatan dan pendengaran juga mengalami penurunan fungsi seiring dengan bertambahnya usia.

B. Esofagus

Lapisan otot polos esofagus dan sfingter gastro esofageal mulai melemah yang akan menyebabkan gangguan kontraksi dan refluk gastrointestinal spontan sehingga terjadi kesulitan menelan dan makan menjadi tidak nyaman.

C. Lambung

Pengosongan lambung lebih lambat,sehingga orang akan makan lebih sedikit karena lambung terasa penuh, terjadilah anoreksia. Penyerapan zat gizi berkurang dan produksi asam lambung menjadi lebih sedikit untuk mencerna makanan. Di atas umur 60 tahun, sekresi HCl dan pepsin berkurang, akibatnya absorpsi protein, vitamin dan zat besi menjadi berkurang. Terjadi overgrowth bakteri sehingga terjadi penurunan faktor intrinsik yang juga membatasi absorbsi vitamin B12, penurunan sekresi asam lambung dan ezim pankreas, fungsi asam empedu menurun menghambat pencernaan lemak dan protein, terjadi juga malabsorbsi lemak dan diare.

D. Tulang

Kepadatan tulang akan menurun,dengan bertambahnya usia. Kehilangan massa tulang terjadi secara perlahan pada pria dan wanita dimulai pada usia 35 tahun yaitu usia dimana massa tulang puncak tercapai. Dampaknya tulang akan Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 184 mudah rapuh keropos dan patah , mengalami cedera, trauma yang kecil saja dapat menyebabkan fraktur.

E. Otot

Penurunan berat badan sebagai akibat hilangnya jaringan otot dan jaringan lemak tubuh. Presentasi lemak tubuh bertambah pada usia 40 tahun dan berkurang setelah usia 70 tahun. Penurunan Lean Body Mass otot,organ tubuh,tulang dan metabolisme dalam sel-sel otot berkurang sesuai dengan usia. Penurunan kekuatan otot mengakibatkan orang sering merasa letih dan merasa lemah, daya tahan tubuh menurun karena terjadi atrofi. Berkurangnya protein tubuh akan menambah lemak tubuh. Perubahan metabolisme lemak ditandai dengan naiknya kadar kolesterol total dan trigliserida.

F. Ginjal

Fungsi ginjal menurun sekitar 55 antara usia 35 – 80 tahun. Reaksi asam basa terhadap perubahan metabolisme melambat. Pembuangan sisa-sisa metabolisme protein dan elektrolit yang harus dilakukan ginjal menjadi beban tersendiri.

G. Jantung dan Pembuluh darah

Perubahan yang terkait dengan ketuaan sulit dibedakan dengan perubahan yang diakibatkan oleh penyakit. Pada lanjut usia jumlah jaringan ikat pada jantung baik katup maupun ventrikelmeningkat sehingga efisien fungsi pompa jantung berkurang. Pembuluh darah besar terutama aorta menebal dan menjadi fibrosis. Pengerasan ini, selain mengurangi aliran darah dan meningkatkan kerja ventrikel kiri,juga mengakibatkan ketidakefisienan baroreseptor tertanam pada dinding aorta, arteri pulmonalis, sinus karotikus. Kemampuan tubuh untuk mengatur tekanan darah berkurang.

H. Paru-paru

Elastisitas jaringan paru dan dinding dada berkurang, kekuatan kontraksi otot pernapasan menurun sehingga konsumsi oksigen akan menurun pada lanjut usia. Perubahan ini berujung pada penurunan fungsi paru.

I. Kelenjar endokrin

Terjadi perubahan dalam kecepatan dan jumlah sekresi,respon terhadap stimulasi serta struktur kelenjar endokrin. Pada usia diatas 60 tahun terjadi penurunan sekresi testosteron, estrogen, dan progesteron.

J. Kulit dan rambut

Kulit berubah menjadi tipis, kering, keriput dan tidak elastis lagi. Rambut rontok dan berwarna putih, kering dan tidak mengkilat.

K. Fungsi imunologik

Penurunan fungsi imunologik sesuai dengan umur yang berakibat tingginya kemungkinan terjadinya infeksi dan keganasan. Ada kemungkinan jika terjadi peningkatan pemasukan vitamin dan mineral termasuk zinc, dapat meniadakan reaksi ini.

III. KEBUTUHAN RNERGI DAN ZAT GIZI PADA LANJUT USIA

Tabel 3.1. KGR RDA Negara Usia yang dibedakan Indonesia 46 – 59 thn 60 thn Amerika serikat 25 – 50 thn 51 thn Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 185 Canada 25 – 49 thn 50 – 74 thn 75 thn Jepang Tiap dekade sampai 80 tahun keatas Tabel 3.2. ENERGI YANG DIPERLUKAN Indonesia 49 – 59 thn 60 thn Pria 2500 kkal 2200 kkal Wanita 2100 kkal 1850 kkal Amerika serikat 25 – 50 thn 51 tahun Pria 2900 kkal 2300 kkal Wanita 2200 kkal 1900 kkal Produksi energi menurun secara progresif dengan bertambahnya usia. Penurunan ini terjadi oleh karena berkurangnya jaringan aktif metabolizing tissue. Kebutuhan energi untuk aktivitas menurun lebih besar daripada untuk metabolisme basal. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air 62,4, protein 16,9, lemak 13,8, hidrat arang dan garam 6,9. Agar dapat mencapai komposisi yang tepat bagi tubuh, manusia memenuhinya melalui makanan yang berasal dari sumber hewani dan nabati. Gambar 3.1 USDA Diet Pyramid Zat gizi dapat digolongkan kedalam 6 golongan yaitu : - Karbohidrat - Lemak - Protein - Mineral Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 186 - Vitamin - Air Zat-zat ini dapat dikelompokkan kedalam 3 kelompok besar yaitu: - Zat yang memberikan energi untuk pergerakan tubuh maupun reaksi. Yang tergolong ini adalah karbohidrat, lemak, dan protein. - Zat yang membangun dan memperbaiki tubuh merupakan bahan bangunan tubuh. Yang termasuk golongan ini adalah air, protein, lemak, karbohidrat, dan mineral. - Zat yang bersifat sebagai pelumas berbagai reaksi kimia maupun reaksi dalam tubuh. Termasuk didalamnya adalah vitamin dan mineral Tabel 3.3. Asupan yang dianjurkan Laki-laki Perempuan Inggris Indonesia Inggris Indonesia 75+ 60+ 75+ 60+ Energi Kal 2100 2200 1900 1850 Protein g 53 62 48 54 Zat besi mg 10 13 10 14 Kalsium mg 500 500 500 500 Vit.C mg 30 60 30 60 Dibawah ini adalah beberapa unsur yang perlu diperhatikan pada lanjut usia : A. KARBOHIDRAT Hidrat arang karbohidrat memiliki beberapa fungsi,antara lain:  Sebagai sumber energi  Pemberi rasa manis pada makanan  Penghemat protein  Mengatur metabolisme lemak  Membantu pengeluaran feses Gambar 3.2. Sumber Karbohidrat Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serealia, umbi-umbian, kacang-kacang kering dan gula; termasuk juga hasil olahan bahan-bahan seperti bihun, mie, roti, tepung - tepungan, selai, sirup, dan lain-lain. Pada umumnya lanjut usia mengkonsumsi karbohidrat hanya 45-50, seharusnya 55-60 dari total kalori. Peningkatan asupan karbohidrat kompleks memungkinkan peningkatan asupan mineral, vitamin dan serat. Umumnya lanjut usia menderita kekurangan lactase, yaitu suatu enzim yang berfungsi menghidrolisis laktosa. Ketiadaan proses hidrolisis mengakibatkan laktosa Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 187 tidak dapat diserap, yang kemudian dapat menyebabkan diare, karena laktosa dimetabolisme oleh bakteri usus. Hal inilah yang menyebabkan banyak lanjut usia tidak mau mengkonsumsi susu. Mengingat kandungan mikronutrien maka bila menderita intoleransi laktosa maka dianjurkan untuk mengkonsumsi susu yang rendah laktosa.

B. PROTEIN

Protein berfungsi sebagai:  Mengatur keseimbangan air  Mengangkut zat-zat gizi  Sumber energi  Pertumbuhan dan pemeliharaan  Pembentukan antibodi Gambar 3.3. Sumber Protein Sumber protein ada 2,yaitu : 1.Hewani : telur, susu, daging, unggas, ikan, kerang 2.Nabati : kacang kedelai dan hasil olahannya seperti tempe, tahu, dan kacang-kacangan lainnya. Pada lanjut usia sehat, kebutuhan protein 12–15 dari total energi. Pada lanjut usia tidak dibutuhkan jumlah protein yang berlebihan karena akan memperberat kerja ginjal dan hati. Menurut WHO kecukupan protein pada usia 60 ahun adalah 0,75 gKgBBhari. The Food and Nutrition Board, kebutuhan protein pada lanjut usia sehat adalah 0,8 gKgBBhari, baik bagi pria maupun wanita.

C. LEMAK

Fungsi lemak:  Sebagai sumber energi 2X karbohidrat .  Memberikan rasa kenyang dan kelezatan.  Sumber asam lemak esensial.  Pelaruk vitamin A,D,E,K.  Sebagai bantalan organ terutama jaringan saraf .  Memelihara suhu tubuh isolator .  Memberi bentuk tubuh terutama pada wanita. Pada lanjut usia dibutuhkan lemak 20-30 dari total kalori. WHO 1990 menganjurkan konsumsi lemak 15-30 dari total kalori. Dianjurkan paling banyak 10 dari kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh dan 3-7 dari lemak jenuh ganda. Konsumsi kolesterol yang dianjurkan ≤300mghari. Kolesterol merupakan komponen penting dinding sel dan menjadi bahan dasar pembentukan asam empedu dan hormon seks. Kelebihan dan kekurangan lemak diwujudkan dalam bentuk kadar kolesterol darah. Peningkatan kadar kolesterol dapat mempertinggi resiko penyakit jantung koroner. Gambar 3.4. Sumber lemak Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 188 Sumber lemak : minyak, tumbuh-tumbuhan, mentega, margarin ,lemak hewan, kacang- kacangan, biji-bijian, daging dan ayam gemuk, susu, keju dan makanan yang dimasak dengan lemak atau minyak.

D. AIR

Fungsi air dalam tubuh,yaitu :  Pelarut dan alat angkut  Katalisator  Pelumas dalam cairan sendi-sendi tubuh  Fasilitator pertumbuhan  Pengatur suhu Kebutuhan air pada lanjut usia 30 mlKgBB atau 1500 – 2000cchari. Semakin tua umur seseorang, fungsi kerja organ khususnya ginjal makin berkurang. Air berguna untuk mengangkut sisa-sisa oksidasi tubuh dan bermanfaat mendorong gerak peristaltik usus pada saat berlangsung proses pencernaan.

E. VITAMIN

Setiap jenis vitamin yang masuk ke dalam tubuh akan mengatur sendiri dengan proses yang berbeda. Karena perannya yang amat spesifik, setiap jenis vitamin tidak dapat menggantikan jenis vitamin yang lain. Jenis vitamin ada yang larut lemak dan larut air. Yang termasuk dalam larut lemak adalah vitamin A, D, E, K. VITAMIN A Fungsi : - Penglihatan - Diferensiasi Sel - Fungsi kekebalan - Fungsi pertumbuhan dan perkembangan - Fungsi reproduksi - Pencegahan kanker dan penyakit jantung Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 189 Gambar 3.5. Vitamin A Tabel 3.4. Angka kecukupan Vitamin A yang dianjurkan Jenis Kelaminumur Angka kecukupan gizi yang dianjurkan Pria ≥ 60 thn 600 µg retinol setara 3600 µg beta – karoten Wanita ≥ 60 thn 500 µg retinol setara 3600 µg beta – karoten Gambar 3.6. Sumber vitamin A Sumber Vitamin A : Hati, kuning telur, susu, mentega, wortel, minyak ikan Sumber karoten : Sayuran berwarna hijau tua, sayuran dan buah berwarna jingga seperti daun singkong, bayam, kacang panjang, buncis, tomat, pepaya, mangga, jeruk. VITAMIN B1 TIAMIN Fungsi : Vitamin B1 di arbsorbsi melalui usus kecil, serta mengalami fosforilasi dalam selaput lendir. Gambar 3.7. Sumber vitamin B1 Sumber : - Tumbuhan : Padi-padian, biji-bijian, kacang-kacangan. - Binatang : Hati, ginjal, telur, susu, daging babi. Kekurangan tiamin dapat menimbulkan gejala seperti kesemutan, mudah lemas, capai. Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 190  VITAMIN B2 RIBOFLAVIN Fungsi : - Menopang sistem kardiovaskuler dan saraf - Membantu pembentukan protein, hormon, dan sel darah merah Gambar 3.8. Sumber Vitamin B2 Sumber : ayam, pisang, kacang kedelai, ikan, susu, beras merah, hati, kentang  VITAMIN B6 Piridoksin Fungsi : - Menopang sistem kardiovakuler dan saraf - Metabolisme asam amino dan protein - Membantu membentuk hormon dan sel darah merah Gambar 3.9. Sumber Vitamin B6 Sumber : Ayam, pisang, kacang kedelai, ikan, susu, beras merah, hati,kentang Defisiensi piridoksin dapat mengakibatkan neuritis perifer, gangguan kulit dan kekurangan darah.  VITAMIN B12 SIANOKOBALAMIN Vitamin B12 mengandung C, H, O, N, P, dan Co. Vitamin B12 juga berhubungan dengan anemia pernisiosa. Bentuk-bentuk aktif dari sianokobalamin : - Cyanocobalamin Vitamin B12 : CN –Co - Hydroxycobalamin Vitamin B12a : OH – Co - Aquacobalamin Vitamin B12b : H2O – Co - Nitrocobalamin Vitamin B12c : NO2 – Co Peranan dari sianokobalamin : - Pembentukan asam nukleat DNA an RNA - Siankobalamin + asam pantotenat = Purin dan Pirimidin - Sintesa dan transfer gugus labil CH3 Sumber : Hati sapi, ayam, kerang, tiram, ikan sarden, telur, susu. Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 191 Jenis Vitamin B Pria Wanita Vitamin B 1 Tiamin 1,0 mg 1,0 mg Vitamin B 2 Riboflavin 1,2 mg 1,0 mg Vitamin B 6 Piridoksin 2,0 mg 1,6 mg Vitamin B 12 Kobalamin 1,0 mg 1,0 mg Tabel 3.5. Asupan Vitamin B yang Dianjurkan Bagi Lanjut usia 60 tahun  VITAMIN C Asam askorbat Fungsi : - Antioksidan yang melindungi tubuh dari radikal bebas - Membantu sintesis kalogen - Membantu absorbsi zat besi dan kalsium - Membantu pembentukan Hb - Mencegah infeksi, kanker, serta penyakit jantung Gambar 3.10. Sumber Vitamin C Sumber : Buah jeruk, sayur berdaun hijau, hati, ginjal, pepaya, kiwi, apel, strawberi. Kadar vitamin C dalam buah dan sayur tergantung dari : - Jenis buah asam dan sayuran - Cara tempat penyimpanan - Iklim - Kesuburan tanah - Pengolahan Kebutuhan vitamin C bagi lanjut usia: 60 mg hari Defisiensi : Defisiensi vitamin C yang jelas jarang ditemukan. Yang banyak ditemui adalah defisiensi pada orang yang sedikit makan buah dan sayur, orang dengan konsumsi alkohol tinggi, lanjut usia dengan diet yang terbatas, orang yang sakit berat dan lama. Gejala defisiensi vitamin C yang klasik : - Follicular hyperkeratosis - Gusi bengkak dan meradang - Gigi goyang dan mudah tanggal - Kering pada mulut dan mata - Kerontokan rambut - Kulit kering dan gatal Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 192 - Kalau ada kelainan dalam sintesis kalogen, maka penyembuhan luka akan lama, jaringan perut dapat pecah kembali, mudah terbentuk infeksi sekunder pada daerah yang berdarah. -  VITAMIN D Fungsi : - Membantu pembentukan tulang bersama vitamin A dan C, hormon paratiroid dan kalsitonin, protein kolagen serta mineral-mineral kalsium, fosfor, magnesium, dan flour. - Membantu pengerasan tulang dengan cara mengatur agar kalsium dan fosfor yang tersedia dalam darah diendapkan pada proses pengerasan tulang. Pada lanjut usia dengan defisiensi kalsium, sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi kalsium 1000-1500 mghari. Penambahan suplemen vitamin D 800 IUhari dapat diberikan pada lanjut usia yang sangat sedikit terpapar sinar matahari dan pada lanjut usia yang tidak mendapatkan vitamin D yang cukup pada makanan. Gambar 3.11. Sumber Vitamin D Sumber: Sinar matahari dan dari makanan dalam bentuk kolekalsiferol yaitu kuning telur, hati, mentega, dan minyak ikan.  VITAMIN E Defisiensi vitamin E sangat jarang terjadi kecuali pada keadaan malnutrisi dan kelemahan pada lanjut usia. Vitamin E sangat berguna sebagai antioksidan yang dapat menghambat jumlah radikal bebas yang diproduksi oleh tubuh dan proses kimia yang dapat menyebabkan penuaan, namun fakta kliniknya belum begitu nyata. Angka kecukupan gizi : - Pria 60 tahun : 10 mghari - Wanita 60 tahun : 8 mghari Gambar 3.12. Sumber Vitamin E Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 193 Sumber : Minyak sayur, kacang-kacangan mentah, biji-bijian, sayur berdaun hijau dan buah-buahan.  VITAMIN K Fungsi : Membantu pembekuan darah dan sebagai kofaktor enzim didalam tubuh. Sumber : - Daun hijau seperti brokoli, kol, lobak, selada - Kuning telur - Hati - Minyak kacang kedele - Flora bakteri dalam usus Gambar 3.13. Sumber vitamin K Defisiensi vitamin K jarang terjadi. Defisiensi dapat terjadi pada : - Malabsorbsi lipid - Rusaknya flora usus akibat pengobatan dengan antibiotik dalam waktu lama - Penyakit hati yang berhubungan dengan vitamin K Angka kecukupan gizi : - Pria 60 tahun : 80 µg hari - Wanita 60 tahun : 65 µg hari

F. MINERAL 

BESI Fe Fungsi: - Pembentukan hemoglobin - Meningkatkan kekebalan tubuh Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 194 - Menambah energi Keseimbangan zat besi ditentukan oleh penyerapan, penyimpanan, dan pengeluaran zat besi. Penurunan asam lambung mempengaruhi penyerapan. Obat-obatan juga berpengaruh dalam penyerapan seperti kolestiramin yang banyak digunakan lanjut usia untuk menurunkan kadar kolesterol ternyata menurunkan penyerapan zat besi. Kebutuhan yang dianjurkan : 10 mghari. Sumber : Hati, daging, kacang-kacangan, gandum, sayur berdaun hijau.  SENG Zn Fungsi: - Memelihara struktur protein - Fungsi metabolisme - Meningkatkan imunitas - Replikasi sel - Mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas Sumber : Kacang-kacangan, ikan laut, tiram, telur Kebutuhan pada lanjut usia pria 15 mghari, dan untuk lanjut usia wanita 12 mghari. Defisiensi seng dapat menyebabkan dysgeusia, anoreksia, penyembuhan luka yang lama, menurunnya daya tahan tubuh dan berkurangnya nafsu makan.  MAGNESIUM Mg Fungsi: - Sintesis dan sekresi insulin - Transpor glukosa ke dalam sel - Metabolisme glukosa Sumber : Sayuran hijau, sereal, biji-bijian, kacang-kacangan, daging, susu, dan hasil olahannya. Kecukupan magnesium untuk pria dewasa 280 mghari dan untuk wanita 250 mghari. Suplemen magnesium sangat dibutuhkan bagi para lanjut usia yang menjalani terapi diuretik.  KALSIUM Ca Fungsi: Menjaga keseimbangan air dan garam dalam tubuh. Sumber: Buah, sayuran, kacang-kacangan. Kebutuhan minimum sebanyak 2000 mg hari. Efek samping pemberian vitamin dan mineral pada lanjut usia : Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 195 Indikasi diberikan vitamin dan mineral pada lanjut usia : 1. Pertimbangan dokter akan status gizi pasiennya. 2. Penyakit kronis yang menimbulkan maknitrisi. 3. Penyakit yang membutuhkan diet rendah protein, gangguan penyerapan lambung, dehidrasi dimana dibutuhkan mineral kaliumnatrium. - Tidak ada, kecuali bila dimakan secara berlebihan. Vitamin B, C larut dalam air, sehingga apabila terdapat dalam jumlah yang berlebihan akan disimpan dalam tubuh dan akan menyebabkan keracunan. - Vitamin A yang berlebihan akan mengakibatkan penglihatan kabur,rambut rontok dan kulit keringkuning. - Vitamin D yang berlebihan menyebabkan perubahan tulang, penumpukan kalsium dalam ototorgan tubuh, batukegagalan ginjal dan artritis.

G. SERAT

Serat merupakan komponen makanan yang berasal dari sumber nabati, berguna untuk membuang segala materi sisa-sisa pencernaan dari dalam saluran cerna. Serat dalam tubuh sangat berguna dan membantu mendorong gerak peristaltik usus serta dapat mencegah konstipasi mengerasnya feses pada masa usia lanjut, serta menghindari berbagai penyakit antara lain mencegah kanker usus besar, penyakit jantung koroner, diabetes mellitus dan kegemukan. Sumber : sayuran, buah-buahan. Kebutuhan serat : 30 gramhari.

IV. KEADAAN GIZI DAN PERUBAHAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN LANJUT USIA

Pertimbangan – pertimbangan dalam pemberian kebutuhan nutrisi pada lanjut usia sangat bervariasi bagi tiap individu, tergantung dari keadaan kesehatan, aktivitas fisik dan psikologisnya. 1. Kebiasaan dan tingkat aktivitas Pada usia antara 40–80 tahun terjadi penurunan masa otot 40 disertai dengan penurunan cairan tubuh total dan peningkatan proporsi lemak tubuh cadangan. Asupan kalori kemungkinan sangat rendah pada usia lanjut. Pada salah satu penelitian, 16 – 20 lanjut usia60 tahun mengkonsumsi hanya 1000 kkalhari. Perubahan yang nyata dalam tubuh adalah hilangnya kalsium dalam tulang. Berkurangnya kalsium dalam tulang disebabkan faktor–faktor seperti penurunan hormon estrogen pada wanita pasca menopause, penurunan aktifitas fisik, penurunan intake kalsium, dan penurunan absorsi kalsium dalam usus.

2. Perubahan fisik

Tampak penurunan dari sensasi haus dan kompensasi dari Total Water Loss berkurangnya jumlah cairan tubuh pada lanjut usia pria. Hal ini menunjukkan bahwa respon terhadap dehidrasi berkurang sehubungan dengan bertambahnya usia. Nafsu makan berkurang karena penurunan dari indera pengecap dan juga indera penciuman.

3. Perubahan psikososial

Lebih dari 60 pria dan 20 wanita berusia 65 tahun ke atas hidup sendiri, hal ini mengarah pada penurunan asupan makanandan dapat menyebabkan defisiensi kalori–protein atau defisiensi mikronutrien. Penurunan pendapatan umumnya terjadi pada lanjut usia wanita, menyebabkan terbatasnya pemilihan makanan yang kaya akan gizi dan dapat mengarah pada malnutrisi lanjut usia.

4. Keadaan lain yang berhubungan dengan lanjut usia

Keadaan lain pada lanjut usia yang dapat berpengaruh pada keadaan gizi yaitu pengobatan, keadaan gigi yang buruk, demensia, neoplasma, alkoholisme berhubungan dengan defisiensi tiamin dan folat, berkurangnya aktivitas hidup sehari-hari, infeksi, dan depresi. Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 196

V. MASALAH GIZI YANG MENGENAI GOLONGAN LANJUT USIA Malnutrisi Energi Protein