Pembahasan Frekuensi Nafas Status Hemodinamik Pada Psien Pasca Bedah di Ruang ICU Pasca Bedah Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

Urin pasien yang normal sebanyak 25 orang 81. Sedangkan Haluaran urin pasien yang Abnormal sebanyak 6 orang 19. Tekanan darah pasien yang normal sebanyak 21 orang 68. Sedangkan tekanan darah pasien yang Abnormal sebanyak 10 orang 32. Central Venous Pressure CVP pasien yang normal sebanyak 26 orang 84. Sedangkan Central Venous Pressure CVP pasien yang Abnormal sebanyak 5 orang `16.

5.2 Pembahasan

Hemodinamik adalah pemeriksaan aspek fisik sirkulasi darah, fungsi jantung dan karakterisitik fisiologis vaskular perifer Mosby 1998, dalam Jevon dan Ewens 2009. Tujuan pemantauan hemodinamik adalah untuk mendeteksi, mengidentifikasi kelainan fisiologis secara dini dan memantau pengobatan yang diberikan guna mendapatkan informasi keseimbangan homeostatik tubuh. Pemantauan hemodinamik bukan tindakan terapeutik tetapi hanya memberikan informasi kepada klinisi dan informasi tersebut perlu disesuaikan dengan penilaian klinis pasien agar dapat memberikan penanganan yang optimal Erniody, 2008. Pemantauan Hemodinamik dapat dikelompokkan menjadi noninvasif, invasif, dan turunan. Pengukuran hemodinamik penting untuk menegakkan diagnosis yang tepat, menentukan terapi yang sesuai, dan pemantauan respons terhadap terapi yang diberikan gomersall dan Oh 1997, dalam Jevon dan Ewens 2009, pengukuran hemodinamik ini terutama dapat membantu untuk mengenali syok sedini mungkin, sehingga dapat dilakukan tindakan yang tepat terhadap Universitas Sumatera Utara bantuan sirkulasi Hinds dan Watson 1999, dalam Jevon dan Ewens 2009. Dari data yang didapatkan, kebanyakan pasien dalam keadaan yang Normal.

5.2.1 Penilaian Pernafasan

a. Frekuensi Nafas

Mayoritas pasien pasca bedah di RSUPHAM memiliki frekuensi pernafasan dalam rentang normal 12 – 20 x menit C. Ada 10 orang pasien yang memiliki frekuensi pernafasan yang relatif tinggi. Penyebab utama pernafasan yang relatif tinggi dikarenakan adanya respon tubuh terhadap kurangnya suvlai darah yang mengandung oksigen sehingga, tubuh melakukan kompensasi dengan menaikkan frekuensi napas hudak dan gallo, 1995. Pasien dengan kekurangan cairan hipovolemia kemungkinan terjadi ARDS= Adult Respiratory Stress Syndrome dengan manifestasi peningkatan konsentrasi oksigen inspirasi. Banyak diantara pasien-pasien ini pada mulanya memperlihatkan penurunan PCO2 dimana tubuh mengalami hiperventilasi dalam usahanya untuk memperbaiki oksigenasinya Schwartz, 2000.

b. Saturasi Oksigen