disebabkan karena tokotrienol memiliki tiga buah ikatan rangkap yang menyebabkan tokotrienol lebih cepat menghambat terjadinya oksidasi asam lemak tak jenuh di dalam
tubuh dibandingkan tokoferol Suzuki et al. 1993. Berdasarkan penelitian, tokotrienol telah terbukti dapat menghambat pertumbuhan sel-sel kanker payudara pada manusia
Nessaretman et al. 1998, menurunkan kadar kolesterol dalam darah Qureshi et al. 2001, dan dapat menembus jaringan kulit 15 kali lebih cepat dibandingkan tokoferol sehingga
memiliki potensi yang lebih baik dalam mencegah terjadinya penuaan dini dan kanker kulit Podda et al. 1996.
2.2.1. Metode-Metode Memperoleh Tokoferol dan Tokotrienol
Metode memperoleh tokoferol dan tokotrienol dari berbagai bahan nabati telah banyak dilakukan oleh para peneliti, salah satunya adalah metode adsorpsi.
1. Chu 2004 mengadsorpsi vitamin E dari fraksi tidak tersabunkan distilat asam lemak minyak sawit DALMS dengan variasi beberapa adsorben silika gel,
alumina oksida, poliaromatik SP 207, dan poliaromatik Dowex Optipore L-285 dan membandingkan kemampuan adsorpsi dan desorpsi adsorben tersebut. Fraksi
tidak tersabunkan DALMS dicampurkan dengan masing-masing adsorben pada konsentrasi, suhu, dan waktu yang bervariasi, diaduk dengan shacker, selanjutnya
fraksi vitamin E yang terjerap oleh adsorben didesorpsi dengan menggunakan isopropanol, dan dianalisa kadar vitamin E yang berhasil terjerap. Hasil yang
diperoleh adalah silika gel memiliki kemampuan adsorpsi dan desorpsi yang lebih baik dibandingkan adsorben yang lain, dengan hasil 89,5 , diikuti dengan alumina
oksida, poliaromatik SP 207, dan poliaromatik Dowex Optipore L-285, yaitu 78,6 , 60 , dan 50,4 .
2. Tandale dan Lali 2004 telah berhasil mengadsorpsi vitamin E dari minyak jagung yang telah mengalami proses deodorasi terlebih dahulu dengan menggunakan
beberapa adsorben polimer sintetis diaion HP20, sepabeads SP700, sepabeads RP- OD, dan sepabeads SP207. Proses adsorpsi dilakukan dengan mencampurkan
Universitas Sumatera Utara
minyak jagung yang telah mengalami proses deodorisasi dengan pelarut dimetilformamida DMF, kemudian ditambahkan masing-masing adsorben.
Tokoferol yang terjerap pada adsorben selanjutnya didesorpsi dengan n-heksan, dan dianalisa kadar tokoferolnya dengan metode HPLC. Hasil yang diperoleh adalah
adsorben sepabeads RP-OD memiliki kemampuan adsorpsi dan desopsi yang lebih baik dibandingkan dengan adsorben lain, dengan hasil sebesar 85 .
Metode adsorpsi ini lebih sering digunakan karena memiliki beberapa keuntungan, yaitu peralatan yang digunakan lebih sederhana, pengerjaannya cukup mudah, tidak
memerlukan suhu yang tinggi, namun memberikan hasil yang lebih tinggi serta adsorben dapat direcovery sehingga dapat digunakan kembali untuk proses adsorpsi selanjutnya.
2.3. Hidrokarbon Tak Jenuh