BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. PENYEDIAAN ALKANOLAMIDA DARI TURUNAN MINYAK
SAWIT DAN DIETANOLAMINA
Alkanolamida hasil sintesa RBDPS dengan dietanolamina dengan spektrum inframerah nya dapat dilihat pada gambar 4.1. Spektrum dengan jelas
menunjukkan adanya panjang-panjang gelombang dari gugus-gugus fungsional dari molekul Alkanolamida tabel 4.1.
Gambar 4.1. Spektrum Inframerah dari Alkanolamida Tabel 4.1. Panjang Gelombang dari Gugus Fungsional Molekul
Alkanolamida
Vibration Wave Number cm
-1
Unsaturated C=C stretch 3370.14
Saturated C-H
2
stretch 2852.20
C=O stretch 1615.44
C-N stretch 1364.48
4 00 0.0 3 00 0
2 00 0 1 50 0
1 00 0 5 50 .0
6 5.7 7 0
7 5 8 0
8 5 9 0
9 5 1 00
1 01 .5
cm-1 R
3370.14 3006.04
2852.20 2171.47
2037.13
1615.44 1558.00
1466.53 1418.41
1364.48 1304.94
1248.18 1206.49
1069.99 1048.11
939.04 859.34
719.01 664.59
641.16 628.35
621.94 604.16
598.47 590.68
570.96 562.15
554.92
Universitas Sumatera Utara
4.2 PENGARUH PENAMBAHAN ALKANOLAMIDA TERHADAP
CIRI- CIRI PEMATANGAN KOMPON KARET ALAM
BERPENGISI KAOLIN
Tabel 4.2. Ciri-Ciri Pematangan Kompon Karet Alam Berpengisi Kaolin dan Alkanolamida
Kompon Karet Alam Ber- pengisi Kaolin dan
Alkanolamida
Ciri Pematangan KAO-I
0.0 bsk KAO-II
1.0 bsk KAO-III
3.0 bsk KAO-IV
5.0 bsk KAO-V
7.0 bsk
waktu skorj, menit 5.94
4.45 3.71
2.98 1.47
t
90
, m.m 9.89
7.61 6.31
5.40 3.38
tork maksimum, dN.m 5.34
6.49 6.59
7.57 7.21
tork minimum, dN.m 0.03
0.13 0.11
0.03 0.09
tork maks.– min., dN.m 5.31
6.36 6.48
7.54 7.12
Dari tabel 4.2. diatas dapat diamati, bahwa penambahan alkanolamida sebanyak 1,0; 3,0; 5,0; dan 7,0 bagian per-seratus bagian karet alam bsk ke
dalam kompon-kompon Karet Alam berpengisi kaolin, menghasilkan kompon- kompon karet alam berpengisi kaolin dan alkanolamida kompon-kompon KAO-
II hingga KAO-V, dengan waktu scorch dan waktu pematangan yang lebih pendek dari kompon karet alam berpengisi kaolin saja kompon KAO-I. Terjadi
percepatan pematangan cure enhancement. Hal ini kemungkinan disebabkan karena alkanolamida bertindak sebagai bahan yang membantu atau berkontribusi
positif terhadap proses pematangan co-curing agent, dimana gugus amina dari alkanolamida yang basa dapat meningkatkan derajat keasaman pH dari kompon
karet alam sehingga menyebabkan percepatan pematangan kompon karet tersebut. Setiap bahan yang lebih bersifat basa akan mempercepat proses pematangan
kompon karet, karena bahan-bahan yang bersifat asam dapat melambatkan retardasi pengaruh dari bahan pencepat accelerator [8].
Semakin besar jumlah alkanolamida yang ditambahkan ke kompon karet alam berpengisi kaolin, maka semakin meningkat laju pematangan cure rate,
Universitas Sumatera Utara