KOMPON KARET RUBBER COMPOUNDING

2.2 KOMPON KARET RUBBER COMPOUNDING

Sebelum mengalami proses vulkanisasi, karet dan sejumlah bahan ramuan terlebih dahulu mengalami proses pencampuran mixing, sehingga membentuk suatu persenyawaankompon karet a rubber compound. Pencampuran dilakukan dengan menggunakan alat pencampur penggulung-dua two-roll mill, dimana pada alat tersebut karet terlebih dahulu diubah menjadi bahan yang plastis lembut, sehingga bahan-bahan ramuan dapat tersebar secara merata dalam phasa karet. Pelembutan karet ini dirujuk sebagai proses mastikasi. Selain karet yang merupakan bahan dasar, bahan ramuan yang terlibat pencampuran adalah : • bahan penyambung silang, seperti sulfur. • pengaktif pencepat accelerator activator, seperti ZnO dan asam stearat. • pencepat reaksi sambung silang accelerator, seperti merkapto- benzotiazolil disuldida MBTS, N-Sikloheksil-2-benzol tiazolsulfenamida CBS. • penahan degradasi sifat-sifat karet antidegradant, seperti N-isopropil-N´- fenil-p-fenilin diamina IPPD. Setelah proses pencampuran selesai maka diperoleh kompon karet yang siap untuk divulkanisasi pada suhu 140 – 180 o C, selama waktu vulkanisasi optimum. Penentuan waktu vulkanisasi yang optimum dilakukan dengan menggunakan alat Rheometer atau Curemeter. Sejumlah tertentu dari sampel kompon karet lebih kurang lima gram dimasukkan kedalam cakram disc dari rheometer lalu dimatangkandivulkanisasi pada suhu setting 150 o C dan waktu setting 30 menit. Keluaran output dari alat rheometer ini adalah berupa rheograf yang memuat informasi-informasi karaktersitik pematangan cure characteristics yang diperlukan untuk pemrosesan kompon karet seperti, Torque tork maksimum dan minimum, waktu skorj scorch time, dan t 90 . T 90 adalah waktu yang diperlukan untuk mencapai 0.90 Tork maksimum – Tork minimum, dan t 90 dirujuk sebagai waktu pematangan vulkanisasi yang optimum, yaitu waktu pematangan atau derajat pematangan yang akan menghasilkan vulkanisat karet dengan sifat-sifat karet yang optimum [7]. Universitas Sumatera Utara

2.3 PENGUATAN KARET RUBBER REINFORCEMENT