Misi LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SMA N 1 SEYEGAN Tegalgentan, Margoagung, Seyegan, Sleman, Yogyakarta.
Program Kerja BK tahun 20142015
19 Rencana kegiatan action plans diperlukan untuk menjamin peluncuran program
bimbingan dan konseling dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien. Rencana kegiatan adalah uraian detil dari program yang menggambarkan struktur isi program,
baik kegiatan di sekolah maupun luar sekolah, untuk memfasilitasi siswa mencpai tugas perkembangan atau kompetensi.
5 Pengaturan Waktu
Berapa banyak waktu yang diperlukan untuk melaksanakan layanan bimbingan dan konseling dalam setiap komponen program perlu dirancang dengan cermat.
Perencanaan waktu ini didasarkan kepada isi program dan dukungan manajemen yang harus dilakukan oleh konselor. Porsi waktu untuk peluncuran masing-masing
komponen program disesuaikan dengan kalender pendidikan sekolah. Dalam konteks Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Bimbingan dan Konseling Perkembangan, perlu
ditetapkan waktu secara terjadwal untuk layanan bimbingan dan konseling klasikal.
6 Kalender Kegiatan
Program bimbingan dan konseling sekolah yang telah dituangkan ke dalam rencana kegiatan perlu dijadwalkan ke dalam bentuk kalender kegiatan. Kalender kegiatan
mencakup kalender tahunan, semesteran, bulanan, dan mingguan Program kegiatan BK tahun pelajaran 20132014 kelas X, XI dan XII terlampir
7 Jadwal Kegiatan
Program bimbingan dapat dilaksanakan dalam bentuk a kontak langsung, dan b tanpa kontak langsung dengan siswa. Untuk kegiatan kontak langsung yang dilakukan
secara klasikal di kelas layanan dasar perlu dialokasikan waktu terjadwal 1 – 2 jam pelajaran per-kelas per-minggu. Mengenai jadwal kegiatan bimbingan, dewasa ini
sudah mendapat legalitas pemerintah, yaitu dengan terbitnya Peraturan Menteri Diknas No. 22 Tahun 2006. Dalam struktur kurikulum yang termaktub dalam Permen
tersebut, tercantum materi pengembangan diri selama 2 jamminggu, yang berlaku bagi semua satuan pendidikan dasar dan menengah. Dalam implementasinya, materi
pengembangan diri dilakukan oleh konselor. Sementara kegiatan langsung yang dilakukan secara individual dan kelompok dapat dilakukan di ruang bimbingan,
dengan menggunakan jadwal di luar jam pelajaran. Adapun kegiatan bimbingan tanpa kontak langsung dengan siswa dapat dilaksanakan melalui tulisan seperti buku-buku,
brosur, atau majalah dinding, kunjungan rumah home visit, konferensi kasus case conference, dan alih tangan referal.
8 Anggaran
Untuk menunjang kelancaran kegiatan layanan bimbingan dan konseling di sekolah, tercantum dalam RAPBS, termasuk kegiatan pendukung home visit, workshop,
seminar, bimtek, MGBK, organisasi profesi sejenis, dll untuk peningkatan layanan
Program Kerja BK tahun 20142015
20 bimbingan dan konseling. Dalam hal keperluan alat-alat,sepenuhnya ditanggulangi
oleh sekolah dan pada kemampuan anggaran sekolah, dengan memperhatikan standar layak.
9 Penyiapan Fasilitas
Ruang bimbingan konseling yang dibutuhkan disesuaikan dengan kondisi setempat namun untuk keperluan itu perlu diprogramkan sebelum tahun ajaran berlangsung.
Hal ini dimaksudkan agar pelayanan Bimbingan dan Konseling dapat berjalan dengan lancar dan selalu melakukan koordinasi dengan kepala sekolah, para guru
BKKonselor, wali kelas dan guru mata pelajaran, sehingga benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan didasarkan pada kemampuan sekolah dan kondisinya.
Sebagai gambaran keperluan fasilitas ruang bimbingan konseling antara lain sbb : •
Perlengkapan kerja : Meja dan kursi kerja, meja dan kursi tamu, lemari, rak buku, lemari file, filing cabinet, papan data,dsb.
• Berbentuk format-format antara lain : isian peta siswa, pedoman observasi,
angket siswa dan orang tua, angket penjurusan, format laporan absensi, dsb. •
Alat penyimpan data Berbentuk : map administrasi siswa, agenda kegiatan,catatan konsultasi, catatan
konseling, dsb. •
Perlengkapan Teknis Berbentuk : Buku Pedoman, Buku sumber pribadi, sosial, belajar,karier,
pendidikan, alat tulis, ICT, dsb •
Ruang bimbingan diusahakan memenuhi standar layanan bimbingan konseling, yang terdiri dari ruang konsultasi, ruang administrasi, ruang penyimpanan file,
ruang konseling, ruang bimbingan kelompokdiskusi, dsb. Kenyamanan ruangan itu merupakan modal utama bagi kesuksesan pelayanan
yang terselenggara.