26 kegiatan sewa menyewa karena kegiatannya mempertemukan pihak lessee
dengan lessor. Mekanisme lease broker atau packager dapat dilihat dalam gambar 2.3.
Gambar 2.3 Lease Broker
2.4 Tehnik-Tehnik Pembiayaan Leasing
Dilihat dari transaksi antara lessor dengan lessee, sewa guna usaha secara
garis besar dibagi menjadi 2 dua kategori pembiayaan, yaitu:
a Sewa guna usaha dengan hak opsi finance lease b Sewa guna usaha tanpa hak opsi Operating lease
a. Sewa guna usaha dengan hak opsi finance lease
Finance lease yang juga disebut dengan full pay out lease merupakan jenis
sewa guna usaha yang sering diterapkan dalam melakukan transaksi. Prosedur jenis sewa guna usaha ini , lessee sebagai pihak yang membutuhkan barang modal
menghubungi lessor untuk memilih, memesan, memeriksa, dan memelihara Lessor
Lessor
Lessor Lessor
Lessor Broker
Universitas Sumatera Utara
27 barang modal yang dibutuhkan. Adapun yang menjadi ciri utama finance lease ini
adalah pada akhir masa kontrak, lessee mempunyai hak untuk membeli barang modal sesuai dengan nilai sisa residual value yang telah disepakati oleh kedua
belah pihak yaitu antara lessee dengan lessor.
Dengan demikian , karakteristik dari finance lease adalah: a Barang modal sewa guna usaha dapat berupa barang bergerak atau
tidak bergerak yang berumur maksimum sama dengan masa kegunaan ekonomis barang tersebut. Adapun barang bergerak yang dimaksud
yaitu seperti mobil, sepeda motor dan barang lainnya. Sedangkan barang tidak bergerak yang dimaksud dalam hal ini yaitu barang modal
seperti mesin-mesin. b Objek sewa guna usaha tetap menjadi hak milik lessor sampai
berlakunya hak opsi. Hal ini berarti ketika barang tersebut masih dalam proses pembayaran angsuran maka barang tersebut masih menjadi
milik dari pihak lessor akan tetapi ketika barang tersebut dilunasi oleh pihak lessee maka hak kepemilikan leasing akan barang tersebut juga
berakhir di mama barang tersebut menjadi milik lessee secara sepenuhnya
c Jumlah sewa yang dibayar secara angsuran per bulan terdiri dari biaya perolehan barang ditambah dengan biaya lain dan keuntungan spread
yang diinginkan lessee.
Universitas Sumatera Utara
28 d Besarnya harga sewa dan hak opsi harus menutupi harga barang
ditambah keuntungan yang diharapkan lessor. Biasanya tingkat bunga dalam leasing tinggi hal ini dikarenakan tingginya resiko yang akan
dihadapi oleh perusahaan leasing baik dalam sistem pembayaran yang macet maupun kehilangan atas barang tersebut.Selain itu pihak leasing
juga memerlukan dana yang relatif tinggi dalam hal perolehan barang yang akan di-leasing-kan maka dari itu untuk memperoleh keuntungan
atas kegiatan usaha maka leasing memberikan harga sewa serta hak opsi yang relatif tinggi.
e Jangka waktu berlakunya kontrak leasing relatif panjang. Jangka waktu kontrak leasing biasanya tergantung dari nilai ekonomis dari
barang tersebut. Dimana kontrak dilakukan atas kesepakatan antar pihak lessor dengan pihak lessee.
f Resiko biaya pemeliharaan, kerusakan, pajak, dan asuransi ditanggung oleh lessor. Dalam hal ini berarti selama barang modal tersebut masih
dalam masa pembiayaan maka pemeliharaan, kerusakan, pajak dan asuransi masih menjadi tanggung jawab dari lessor. Akan tetapi ketika
masa pembiayaan berakhir dimana pihak lessee melunasi segala pembayaran yang telah disepakati maka pemeliharaan, kerusakan,
pajak dan asuransi bukan lagi menjai tanggung jawab pihak leasing. g Kontrak sewa guna usaha tidak dapat dibatalkan sepihak oleh lessor
dan lessee selama jangka waktu kontrak berlaku. Hal ini berarti kontrak yang telah disepakati bersama tidak dapat dibatalkan sepihak
Universitas Sumatera Utara
29 apabila satu pihak membatalkan kesepakatan maka pihak tersebut
harus membayar kerugian atas barang modal tersebut. h Pada masa akhir kontrak, lessee diberi hak opsi untuk membeli atau
mengembalikan barang modal atau memperpanjang masa kontraknya. Perusahaan leasing selalu memberikan hak opsi atau hak
menentukanmemilih kepada lessee pada saat masa angsuran akan berakhir. Di mana hak tersebut menyangkut hak kepemilikan atas
barang yang di-leasing-kan. Sewa Guna Usaha dengan hak opsi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
bentuk seperti berikut: 1. Sewa guna usaha langsung direct finance lease
Direct finance lease disebut dengan true lease merupakan suatu bentuk
transaksisewa guna usaha. Dalam bentuk transaksi ini lessor membeli barang modal atas permintaan lessee kepada supplier dan sekaligus
menyewakannya kepada lessee. 2. Jual dan Sewa Kembali sale and lease back
Dalam bentuk transaksi ini, pihak lessee membeli barang modal impor atau ex-impor serta membayar bea masuk dan bea impor dengan atas
nama sendiri. Kemudian barang modal tersebut dijual kepada pihak lessor
dan diserahkan kembali kepada lessee tersebut dalam bentuk sewa guna. Meskipun barang modal tersebut merupakan atas nama
lessee dalam hal ini karena pihak lessee telah menyerahkan barang
modal kepada lessor maka pihak lessee tidak lagi bertindak sebagai
Universitas Sumatera Utara
30 pemilik barang modal melainkan bertindak sebagai konsumen atas
usaha sewa guna. Tujuan lessee menggunakan bentuk leasing seperti ini guna untuk memperoleh dana tambahan modal kerja dimana
barang modal tersebut tadinya merupakan beban sendiri kemudian dialihkan melalui kontrak sewa guna usaha.
3. Sewa Guna Usaha Sindikasi Syndicated lease Dalam bentuk transaksi ini pihak lessor berkerja sama dengan pihak
lessor lainnya dalam hal pengadaan barang modal yang diinginkan
oleh lessee. Hal ini terjadi karena kemungkinan terjadi kekurangan dana oleh satu pihak lessor dalam pengadaan barang modal untuk
membutuhui keperluan barang modal yang diinginkan oleh lessee maka beberapa leasing companies mengadakan kerja sama dalam hal
pengadaan barang modal.
b. Sewa guna usaha tanpa hak opsi