Sistem Kerja Leasing TINJAUAN PUSTAKA

16 1. Sewa guna usaha leasing 2. Modal ventura venture capital 3. Anjak piutang factoring 4. Pembiayaan konsumen consumer finance 5. Kartu kredit credit card 6. Perdagangan surat berharga securities company Dari keenam bidang usaha perusahaan pembiayaan dengan jenis yang beragam tersebut maka perusahaan pembiayaan disebut dengan multi finance company. Peranan Lembaga Pembiayaan sebagai alternatif sumber pendanaan selain bank saat ini semakin penting dalam mempengaruhi stabilitas perkembangan perekonomian di Indonesia. Meskipun secara keseluruhan apabila dibandingkan dengan industri perbankan memiliki porsi yang relatif lebih kecil terhadap komponen pembentukan PDB http:www.bapepam.go. id

2.2 Sistem Kerja Leasing

.

2.2.1 Pengertian Sewa Guna Usaha leasing

Kata leasing berasal dari kata lease yang diambil dari bahasa Inggris yang berarti sewa guna. Namun demikian, dalam hal ini kata leasing tidak mengandung makna sewa menyewa akan tetapi, kata leasing mengandung makna sewa guna usaha. Adapun perbedaan dari kata sewa menyewa dengan sewa guna usaha leasing yaitu terletak pada persyaratan serta kriteria yang terkandung pada masing-masing kata tersebut seperti dibawah ini: Universitas Sumatera Utara 17 Tabel 2.1 : Perbedaan Pokok Sewa Guna Usaha dengan Sewa Menyewa Sumber: Buku Lembaga Keuangan, Pandia Frianto, Elly Santi Ompusunggu, Achmad Abror. 2005: 118 Mengenai defenisi sewa guna usaha leasing ada banyak pendapat yang dikemukakan seperti dikutip dari buku yang berjudul The Equipment Leasing di London, Inggris sebagaimana disitir oleh Amin Widjaja Tunggal dan Arif Djohan Tunggal 1994: 8 memberikan defenisi sebagai berikut: “Leasing adalah perjanjian kontrak antara lessor dan lessee untuk menyewa suatu jenis barang modal tertentu yang dipilihditentukan oleh lessee. Hak atas pemilikan barang modal tersebut ada pada lessor, Adapun lessee hanya menggunakan barang modal tersebut berdasarkan pembayaran uang sewa yang telah ditentukan dalam suatu jangka waktu tertentu.” Sunaryo, 2007: 47 Menurut Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan tanggal 7 Januari 1974 tentang Perizinan Usaha Leasing, “yang dimaksud dengan leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran secara berkala disertai dengan No Pokok Perbedaan Sewa Guna leasing Sewa Menyewa 1 Jenis Barang Bergerak dan tidak bergerak Bergerak dengan pemeliharaan 2 Penyewa Perusahaan, Perorangan Perusahaan, Perorangan 3 Bentuk Perusahaan Badan Hukum Suplier 4 Jangka Waktu Menengah Pendek-menengah 5 Biaya 100 Lebih rendah 6 Biaya Bunga Bunga + margin Bunga= margin 7 Akhir Kontrak Hak opsi untuk membeli, memperpanjang, mengembalikan Barang kembali ke pemilik Universitas Sumatera Utara 18 hak pilih opsi bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang modal yang bersangkutan, atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang telah disepakati bersama”. Abdulkadir Muhammad, Rilda dan Murniati, 2000: 202 Dari defenisi yang telah dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa leasing merupakan suatu kontrak atau kegiataan sewa menyewa oleh suatu perusahaan yang bergerak dibidang penyediaan barang modal yang digunakan oleh perusahaan ataupun perseorangan, dengan sistem pembayaran dilakukan secara berkala sesuai dengan perjanjian kontrak financial leasing antara lessor dengan lessee. Adapun perjanjian kontrak financial leasing antara lessor dengan leasing mengenai barang yang disewa yaitu ketika lessee tidak mampu dalam melakukan pembayaran barang sewa pada masa jatuh tempo maka, barang sewa tersebut akan ditarik kembali oleh pihak lessor dan menjadi hak milik lessor. Demikian sebaliknya, ketika lessee melakukan pembayaran sewa barang tersebut sampai masa tempo berakhir maka barang tersebut akan menjadi hak milik lessee. Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam kegiatan leasing antara lain: 1 Pembiayaan perusahaan maupun perseorangan. Perusahaan leasing sebagai lembaga yang bergerak dibidang pembiayaan melakukan pembiayaan tidak dalam bentuk uang tunai melainkan dalam bentuk barang modal seperti mesin-mesin, peralatan kantor dan transportasi kenderaan. Adapun yang menjadi target market dari perusahaan leasing adalah perusahaan dan rumah tangga perseorangan. Perusahaan menjadi sasaran pasar leasing dikarenakan perusahaan memerlukan modal usaha yang relatif mahal maka dari itu leasing diharapkan mampu memberikan pembiayaan barang modal Universitas Sumatera Utara 19 tanpa harus mengeluarkan uang tunai. Sedangkan rumah tangga menjadi sasaran leasing dikarenakan pada perkembangan jaman sekarang ini tingkat permintaan akan kenderaan sepeda motor maupun roda empat meningkat. Oleh karena itu, peningkatan permintaan tersebut leasing menawarkan jasa pembiayaan kederaan bagi rumah tangga perseorangan 2 Penyediaan barang modal Adapun proses penyediaan barang modal yang akan di-leasing-kan tersebut antara lain: supplier sebagai pemasok barang modal menyediakan barang sesuai dengan permintaan dari lessee dan biayanya ditanggung oleh lessor kemudian lessor sebagai pihak yang me-leasing-kan barang tersebut menyerahkan kepada lessee dengan segala ketentuan dan perjanjian yang telah disepakati bersama yaitu antara pihak lessor dengan lessee. 3 Pembayaran sewa secara berkala. Ketika kontrak perjanjian financial leasing antara lessor dengan lessee diadakan maka segala ketentuan yang terkandung di dalamnya harus ditaati oleh masing-masing pihak. Pembayaran sewa barang modal oleh lessee dilakukan secara berkala kepada pihak lessor. Akan tetapi oleh lessor kepada supplier barang modal tersebut pembayarannya dilakukan secara lunas. 4 Jangka waktu tertentu. Barang modal yang telah di-leasing-kan setelah berapa tahun dimana Universitas Sumatera Utara 20 jangka waktu berakhir, barang modal tersebut ditentukan status kepemilikannya. Adapun jangka waktu yang diberikan tergantung dari barang yang di-leasing-kan serta kesepakatan anta pihak lessor dengan lessee. 5 Hak opsi untuk membeli barang modal Ketika jangka waktu leasing telah berakhir sesuai dengan perjanjian kontrak, lessee diberi hak opsi untuk membeli barang modal tersebut sesuai dengan harga yang disepakati untuk menjadi hak milik, atau mengembalikannya kepada lessor. Hak opsi yang dimaksud yaitu hak untuk menentukan memilih apakah barang tersebut menjadi milik lessee sepenuhnya dengan syarat melunasi pembayaran angsuran atau dikembalikan kepada pihak lessor.

2.2.2 Pihak-Pihak yang Terlibat Dalam Sewa Guna Usaha

Dalam kegiatan sewa guna usaha ada beberapa pihak yang ikut serta di dalam kegiatan usahanya. Setiap transaksi leasing sekurang-kurangnya melibatkan 4 empat pihak yang berkepentingan, yaitu; lessor, lessee dan supplier. Namun, karena usaha tersebut menggunakan jumlah dana yang relatif tinggi dan mengandung berbagai resiko yang kemungkinan terjadi maka usaha leasing menggunakan jasa perbankan dan perusahaan asuransi. Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan sewa guna usaha antara lain: 1 Pihak perusahaan sewa guna usaha lessor Pihak perusahaan sewa guna usaha lessor merupakan perusahaan yang memiliki hak kepemilikan atas barang modal dan juga merupakan Universitas Sumatera Utara 21 pihak yang memberikan jasa pembiayaan kepada perusahaan atau perseorangan dalam bentuk barang modal untuk kepentingan ekspansi usaha. Perusahaan ini selain bergerak sebagai perusahaan sewa guna juga dapat bersifat multi finance. Dalam hal pengadaan barang modal yang akan di-leasing-kan pihak lessor langsung berhubungan kepada pihak supplier sebagai pihak yang pemasok barang modal dan membayar lunas atas biaya barang tersebut. Dari kegiatan sewa guna usaha ini pihak lessor mendapat imbalan atas jasa pembiayaan barang modal yang telah dikeluarkan oleh lessor kepada supplier. Imbalan yang diperoleh berupa keuntungan dari penyediaan barang modal serta atas jasa-jasa yang berkenaan dengan pemeliharaan dan pengoperasian barang modal tersebut. 2 Pihak penyewa guna usaha lessee Pihak penyewa guna usaha lesse adalah pihak pengguna jasa leasing yang memperoleh pembiayaan dari pihak lessor dalam bentuk barang modal guna untuk memperluas usahanya. Lessee sebagai pihak pengguna jasa leasing berhubungan langsung dengan lessor yang telah membiayai barang modal atas beban perusahaannya. Barang modal yang telah dibiayai oleh lessor tersebut kemudian diserahkan penguasaannya kepada dan untuk digunakan lessee dalam menjalankan usahanya. Ketika jangka waktu kontrak berakhir lessee mengembalikan barang modal kepada pihak lessor, namun dalam Universitas Sumatera Utara 22 financial lease lessee mempunyai hak opsi atas barang modal pada saat akhir kontrak berdasarkan perhitungan nilai sisa residual value. 3 Penjual supplier Penjual supplier adalah perusahaan atau pabrik yang menyediakan atau menjual barang modal yang akan di-leasing sesuai dengan kebutuhan lessee melalui perantara lessor. Barang modal tersebut dibayar tunai oleh lessor kepada supplier untuk kepentingan lessee. Pada sewa guna usaha ada juga yang tidak melibatkan supplier, hanya hubungan antara lessee dan lessor, misalnya dalam bentuk sale and lease back . Dalam financial lease, pihak supplier langsung menyerahkan barang modal kepada lessee tanpa ada lessor sebagai perantara. Sebaliknya, operating lease pihak supplier langsung menjual barang modal kepada pihak lessor dengan pembayaran tunai atau secara berkala dan barang tersebut akan di-leasing dalam hal ini pihak supplier tidak ada berhubungan dengan lessee. 4 Bank Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak Kasmir, 2002: 25. Bank yang berperan menyalurkan dana melalui kredit kepada Universitas Sumatera Utara 23 masyarakat sangat penting dalam hal transaksi sewa guna. Meskipun bank dalam sewa guna tidak terlibat langsung dalam perjanjian, namun pihak bank juga mempunyai peranan dalam hal penyediaan dana bagi lessor untuk menyediakan barang modal yang akan digunakan oleh lessee demikian juga halnya dengan supplier tidak menutup kemungkinan dalam pengadaan barang modal supplier juga menggunakan jasa pihak bank. Dalam hal ini pihak bank memang tidak secara langsung berhubungan dengan lessee akan tetapi dalam hal pengadaan barang modal tidak menutup kemungkinan bank sangat berperan dalam kegiatan sewa guna usaha. 5 Asuransi Sebagaimana halnya dengan bank, asuransi juga tidak terlibat secara langsung dalam perjanjian sewa guna usaha. Asuransi adalah lembaga pertanggungan sebagai perusahaan yang akan menanggung risiko terhadap hal- hal yang diperjanjikan antara lessor dan lessee. Dalam hal ini, barang modal yang di-leasing-kan kepada pihak lessee diasuransikan guna untuk mencegah terjadinya kerugian, dan biaya asuransi barang modal tersebut dikenakan kepada pihak lessee.

2.3 Penggolongan Perusahaan Leasing