23 masyarakat sangat penting dalam hal transaksi sewa guna. Meskipun
bank dalam sewa guna tidak terlibat langsung dalam perjanjian, namun pihak bank juga mempunyai peranan dalam hal penyediaan dana bagi
lessor untuk menyediakan barang modal yang akan digunakan oleh
lessee demikian juga halnya dengan supplier tidak menutup kemungkinan dalam pengadaan barang modal supplier juga
menggunakan jasa pihak bank. Dalam hal ini pihak bank memang tidak secara langsung berhubungan dengan lessee akan tetapi dalam
hal pengadaan barang modal tidak menutup kemungkinan bank sangat berperan dalam kegiatan sewa guna usaha.
5 Asuransi Sebagaimana halnya dengan bank, asuransi juga tidak terlibat secara
langsung dalam perjanjian sewa guna usaha. Asuransi adalah lembaga pertanggungan sebagai perusahaan yang akan menanggung risiko
terhadap hal- hal yang diperjanjikan antara lessor dan lessee. Dalam hal ini, barang modal yang di-leasing-kan kepada pihak lessee
diasuransikan guna untuk mencegah terjadinya kerugian, dan biaya asuransi barang modal tersebut dikenakan kepada pihak lessee.
2.3 Penggolongan Perusahaan Leasing
Perusahaan leasing dalam menjalankan usahanya dapa digolongkan ke dalam 3 tiga kelompok, yaitu:
1 Independent Leasing Company
Universitas Sumatera Utara
24 Perusahaan tipe ini berdiri sendiri sesuai dengan namanya yaitu independent,
jenis perusahaan ini mewakili sebagian besar dari perusahaan leasing. Dikatakan berdiri sendiri independent karena supplier dapat sekaligus
bertindak sebagai pihak produsen barang dan dalam memenuhi kebutuhan barang modal nasabahnya lessee. Perusahaan dapat membelinya dari
berbagai supplier atau produsen kemudian di-lease kepada pemakai. Banyak lembaga keuangan yang bertindak sebagai lessor tidak hanya memberikan
pembiayaan leasing kepada lessee tetapi juga memberikan pendanaan kepada perusahaan leasing. Mengenai mekanisme leasing jenis ini dapat dilihat pada
gambar 2.1.
Pembelian Barang Pembayaran
Kontrak Angsuran Leasing
Gambar 2.1 Independent Lessor
2 Captive Lessor
Captive lessor tercipta apabila supplier atau produsen mendirikan perusahaan
leasing sendiri untuk membiayai produk-produknya. Hal ini terjadi apabila
pihak supplier berpendapat bahwa dengan menyediakan pembiayaan leasing sendiri akan dapat meningkatkan kemampuan penjualan melebihi tingkat
Supplier Manufacturer
Lessor Independent
Lessor
Universitas Sumatera Utara
25 penjualan dengan menggunakan pembiayaan tradisional Dahlan Siamat,
2005:529. Pada tipe ini pihak pertama terdiri atas perusahaan induk dan anak perusahaan leasing subsidiary dan pihak kedua adalah lessor atau pemakai
barang. Untuk lebih jelas mengenai mekanisme leasing jenis ini dijelaskan dalam gambar 2.2.
Pembayaran Penjualan Barang
Angsuran Kontrak Leasing
Gambar 2.2 Captive Lessor
3 Lease Broker atau Packager Lease Broker
atau Packager merupakan bentuk akhir dari perusahaan leasing. Broker leasing
berfungsi mempertemukan calon lessee dengan pihak lessor yang membutuhkan suatu barang modal dengan cara leasing. Broker leasing
tidak memiliki barang atau peralatan untuk menangani transaksi leasing untuk atas namanya. Dalam hal ini broker leasing dapat disebut sebagai perantara
antara lessee dengan lessor dalam melakukan kegiatan sewa menyewa. Broker leasing
memberikan satu atau lebih jasa-jasa dalam usaha leasing tergantung apa yang dibutuhkan dalam suatu transaksi leasing. Meskipun kegiatan broker
leasing bersifat semu akan tetapi broker leasing tetap bermanfaat bagi
Perusahaan Induk Manufacturer
Lessor Subsidiary
Lessor
Universitas Sumatera Utara
26 kegiatan sewa menyewa karena kegiatannya mempertemukan pihak lessee
dengan lessor. Mekanisme lease broker atau packager dapat dilihat dalam gambar 2.3.
Gambar 2.3 Lease Broker
2.4 Tehnik-Tehnik Pembiayaan Leasing