musik dan lima orang personil atau lebih, tergantung berapa banyak alat musik yang digunakan.
Setiap pemain musik yang terlibat dalam penggarapan musik teater O selalu bebas untuk menumpahkan idenya dalam penggarapan, dan menerima saran dan
arahan dari sutradara.
1.2 Alasan Pemilihan Judul
Penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan pengamatan tentang musik teater karena; Pertama, kurangnya referensi ilmiah tentang musik teater sehingga
penulis ingin melakukan kajian ilmiah sebagai referensi agar dapat digunakan untuk kebutuhan pendidikan seni di Indonesia khusunya seni pertunjukan teater. Kedua,
penulis tertarik untuk melihat apa peran musik dan bagaimana penggunaan musik dalam sebuah pementasan teater. Ketiga, sebagai persyaratan untuk mencapai strata
satu sarjana.
Oleh karena itu penulis berniat menyusun skripsi dengan judul “PERAN DAN PENGGUNAAN MUSIK DALAM PERTUNJUKAN TEATER ‘O’
YANG BERJUDUL RAHWANA
Karya ilmiah ini akan menjelaskan apa peran musik dalam pertunjukan teater dan bagaimana penggunaan musik tersebut dalam pertunjukan teater dengan
Teater ‘O’ Universitas Sumatera Utara sebagai sampel dalam melakukan penelitian. Penulis memilih judul Rahwana karena naskah Rahwana adalah naskah
yang dipentaskan teater O dalam festival teater yang diadakan oleh Dewan Kesnian Medan dan teater O menjadi juara pertama dalam festival ini.
Universitas Sumatera Utara
Rahwana dalam pementasan ini tidak sama dengan rahwana dalam cerita Ramayana dimana Rahwana digambarkan sebagai dewa dengan sepuluh kepala,
menunjukkan bahwa ia memiliki pengetahuan dalam Weda dan sastra. Karena punya sepuluh kepala ia diberi nama Dasamukha bermuka sepuluh, Dasagriva
berleher sepuluh dan Dasakanta berkerongkongan sepuluh. Ia juga memiliki dua puluh tangan, menunjukkan kesombongan dan kemauan yang tak terbatas. Ia
juga dikatakan sebagai ksatria besar. Tokoh Rahwana dalam pementasan ini merupakan sosok manusia yang
tampan, baik hati, romantis, dan mencintai Shinta meski Rahwana tahu kalau takdir tidak akan menyatukan cinta Rahwan dan Shinta. Karena shinta sudah ditakdirkan
menjadi milik Rama. Dalam cerita Rahwana oleh teater ‘O’ ini, Shinta tidak benar-benar di culik
oleh Rahwana, melainkan Shinta yang meminta agar Rahwana membawa Shinta lari dan menjadikannya permai suri.
Menurut Yusrianto Nasution selaku sutradara naskah Rahwana yang dipentaskan teater ‘O’ berbeda dengan cerita Rahwana dalam kisah ramayana
karena cerita ramayana adalah dongeng yang tidak diketahui benar atau tisaknya kejadian tersebut.
3
Penulis juga memilih beberapa informan kunci yang menjadi nara sumber yaitu Yusrianto Nasution sebagai Sutradara, Kent Sihombing sebagai pimpinan
penggarapan musik. Rudolf Sitorus Bembeng Sunset yang sering menggarap musik
3
Wawancara dengan Yusrianto Nasution, Selaku Sutradara Pertunjukan Rahwana, Taggal 27 Juni 2011 di Kantin Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
dalam pementasan Teater O dan aktor-aktor yang terlibat dalam pementasan Rahwana ini.
Penulis mengangkat teater ‘O’ karena teater ‘O’ merupakan salah satu teater kampus yang masih eksis sejak berdirinya tahun 1991 hingga sekarang. Teater ‘O’
juga sudah menerbitkan buku yang berjudul ‘Raja Tebalek’ yang berisi lebih dari tiga puluh kumpulan naskah yang sudah di pentaskan oleh teater ‘O’.
1.3 Pokok Permasalahan