Naskah Rahwana Peran Dan Penggunaan Musik Dalam Pertunjukan Teater ‘O’ Yang Berjudul Rahwana

BAB III PEMENTASAN TEATER YANG BERJUDUL “RAHWANA” OLEH TEATER ‘O’

3.1 Naskah Rahwana

Kisah Ramayana mempunyai banyak versi, dengan berbagai penyimpangan isi cerita. Dalam mitologi Hindu, Rahwana kadang kala dialihaksarakan sebagai Raavana dan Ravan atau Revana adalah tokoh utama yang bertentangan terhadap Rama. dalam Sastra Hindu disebut dalam kisah Ramayana. Dalam kisah ini, ia merupakan Raja Alengka, yang bertubuh raksasa atau iblis ribuan tahun yang lalu. Rahwana dapat dilukiskan dengan sepuluh kepala, ini menunjukkan bahwa ia memiliki pengetahuan dalam Weda dan sastra. Karena mempunyai sepuluh kepala, maka ia diberi nama Dasamukha bermuka sepuluh, Dasagriva berleher sepuluh dan Dasakanta berkerongkongan sepuluh. Ia juga memiliki dua puluh tangan, yang menunjukkan kesombongan dan kemauan yang tak terbatas. Namun Ia juga dikatakan sebagai ksatria besar. Di india cerita Ramayana diambil dari ceritera yang benar-benar terjadi di daratan India dan Srilangka. Saat itu daratan India dikalahkan oleh India Lautan yang juga disebut tanah Srilangka atau Langka, yang dalam pewayangan disebut Alengka. Tokoh Rama adalah pahlawan negeri India daratan, yang kemudian berhasil menghimpun kekuatan rakyat yang dilukiskan sebagai pasukan kera pimpinan Prabu Sugriwa. Sedang tanah yang direbut penguasa Alengka dilukiskan sebagai Dewi Sinta Universitas Sumatera Utara dalam bahasa Sanskerta berarti tanah. Dalam penjajahan oleh negeri lain, umumnya segala peraturan negara dan budaya suatu bangsa akan mudah berganti dan berubah tatanan, yang digambarkan berupa kesucian Sinta yang diragukan. Maka setelah Shinta dibebaskan, ia lantas pati obong, yang artinya keadaan negeri India mulai dibenahi, dengan merubah peraturan dan melenyapkan kebudayaan si bekas penjajah yang sempat berkembang di India. Di indonesia, cerita Ramayana ini awalnya ditulis dalam bahasa kuno yang diduga ditulis oleh seorang pujangga yogiswara pada masa pemerintahan Diyah Balitung dikerajaan Mataram kuno yang diperkirakan terjadi pada masa 820-832 tahun saka atau sekitar 870 Masehi. Dalam ajaran agama Hindu cerita Ramayana ini disebut juga dengan Kakawin. Tentang penenulis kakawin ramayana masih menjadi pertentangan dikalangan sastrawan Hindu dan Budha. Prof. Dr. R.M.Ng Purbatjaraka, tidak meyakini bahwa penulis Ramayana adalah Yogiswara. Menurutnya kalimat Yogiswara memang tertera dibaris akhir kakawin Ramayana versi jawa, namun bukan merupakan jati diri atau penulis dari cerita Ramayana ini Berbeda dengan Naskah yang diangkat oleh teater O. naskah yang dipentaskan teater o ini ditulis oleh Abdul Mukhid. Ia adalah salah satu pemenang lomba penulisan naskah yang diadakan oleh Dewan Kesenian Medan 2005. Tokoh Rahwana yang di ceritakannya mempunyai karakter seorang yang penyabar, sopan, tampan, baik hati dan romantis. Rahwana merupakan pangeran dari kerajaan alengka yang mencintai Shinta yang sudah menjadi permaisuri Rama. Rahwana tahu bahwa takdir berkata bahwa Shinta memang harus menikah dengan Rama. Tetapi Rahwana Universitas Sumatera Utara dan Shinta saling mencintai. Rahwana menyanggupi permintaan Shinta untuk di bawa kabur oleh rahwana. Meskipun Rahwana tahu bahwa Rama akan membunuhnya, dan menghancurkan kerajaan Alengka jika dia tetap membawa Shinta untuk dijadikan permaisuri. Pementasan Teater O yang berjudul Rahwana ini dibagi menjadi 2 dua babak. Babak pertama terdiri 5 lima adegan dan babak ke 2 dua terdiri dari empat 4 empat adegan.

3.2 Manajemen Pementasan Teater ‘O’