Konsep Pendekatan Ilmiah dan Teori

dalam pementasan Teater O dan aktor-aktor yang terlibat dalam pementasan Rahwana ini. Penulis mengangkat teater ‘O’ karena teater ‘O’ merupakan salah satu teater kampus yang masih eksis sejak berdirinya tahun 1991 hingga sekarang. Teater ‘O’ juga sudah menerbitkan buku yang berjudul ‘Raja Tebalek’ yang berisi lebih dari tiga puluh kumpulan naskah yang sudah di pentaskan oleh teater ‘O’.

1.3 Pokok Permasalahan

Penulis berpendapat bahwa musik sebagai hasil ciptaan sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki kebudayaan. Musik juga memiliki peranan dan kedudukan serta fungsi dalam kebudayaan maupun aspek lainnya termasuk teater. Penulis juga membatasi kajian yang menjadi pokok permasalahan dalam tulisan ini. Pertama, bagaimana kedudukan musik dalam sebuah pertunjukan teater. Kedua, bagaimana musik digunakan dalam sebuah pertunjukan teater, khusunya pertunnjukan oleh teater ‘O’.

1.3.1 Konsep

Berdasarkan judul tulisan ini, penulis mendefenisikan peran musik dan penggunaan musik sebagai acuan dan konsep dasar dalam melakukan penelitian dan pengamatan dalam pertunjukan teater. Istilah peran dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia” mempunyai arti pemain sandiwara film, tukang lawak pada permainan makyong, perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat. Universitas Sumatera Utara Jadi istilah peran musik berarti musik memiliki kedudukan yang jelas ketika musik tersebut di aplikasikan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, penggunaan berarti proses, cara, perbuatan menggunakan sesuatu, pemakaian. Jika dikaitkan dengan musik, penggunaan musik berarti bagaimana menggunakan musik dalam sebuah konteks. Jadi peran dan penggunaan musik dalam dalam pertunjukan teater berarti bagaimana kedudukan musik dalam pertunjukan teater dan bagaimana pula musik tersebut digunakan. Berdasarkan defenisi diatas, penulis melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana kedudukan musik dalam pertunjukan teater dan bagaimana musik tersebut digunakan dalam pertunjukan teater. Penulis melakukan penelitian dengan meneliti dokumentasi hasil pementasan teater O yang berjudul Rahwana berupa video pementasan, naskah dan mewawancarai sutradara, penggarap musik dan aktor-aktor dalam pementasan tersebut.

1.3.2 Pendekatan Ilmiah dan Teori

Ilmu pengetahuan adalah satu disiplin ilmu yang mempunyai tahap-tahap dan prosedur tertentu yang sering disebut denganpendekatan ilmiah, diantaranya : 4 a. Rasionalisme 4 Lihat Skripsi Sarjana Nanda Sukma, Makna dan Simbol Tatoo Pada Komunitas Punk Di Yogyakarta, Universitas Negri Yogyakarta, 2009 Universitas Sumatera Utara b. Empirisme c. Determinisme d. Hipotesis dan Pembuktian e. Asumsi atau pendapat f. Pengamatan g. Penelitian Teori memiliki peran penting dalam pendekatan ilmiah. Ilmuan dibekali teori sebagai acuan dasar bagaimana mencari dan mengolah data sehingga didapati hasil yang absah dan akurat. Menurut March Mark ada 7 pengertian teori : 5 a. Teori adalah sebuah rancangan dan sistimpikiran b. Prinsip atau penerapan ilmu pengetahuan c. Abstrak dan gambaran umum d. Rangkaian hipotesis untukmenangani berbagai fenomena e. Hipotesis yang mengarahkan seseorang f. Dalam matematika adalah theorem yang menghasilkanpandangan sistematik dari berbagai subjek g. Ilmu pengetahuan tentang komposisi musik Teori yang penulis gunakan dalam mengkaji seni pertunjukan adalah pendekatan semiotika dalam usaha untuk memahami bagaimana makna diciptakan 5 Lihat Dari Skripsi Sarjana Rudi, Etnomusikologi Universitas Sumatera Utara, 2006 Universitas Sumatera Utara dan dikomunikasikan melalui sistim symbol yang membangun sebuah peristiwa seni. Pendekatan ini biasanya digunakan dalam mengkaji teater, musik dan pertunjukan seni rupa, diambil dari berbagai disiplin dan dikembangkan sendiri. Bahasa dilihat sebagai system yang membuat lambing bahasa itu terdiri dari imaji bunyi atau sound image, yang berhubungan dengahn konsep, dan setiap bahasa mempunyai lambing bunyi tersendiri. Tokoh-tokoh dalam pendekatan ini adala Ferdinand Sawsure dan Charles Sondus Pierce sebagai bapak semiotika. Dalam bukunya The Antropologi of Musik 1964 :45-48 Alan P Merriam menegaskan tentang enam objek studi Etnomusikologi, yaitu: 1 instrumen, 2 teks dan lagu, 3 asal-usul dan klasifikasi musik, 4 peranan dan kedudukan pemain musik, 5 fungsi musik terhadap aspek lainnya, 6 musik sebagai hasil dari ciptaan. 6 Menurut Qureshi 1988:135-136 menyatakan bahwa analisis proses pertunjukan yang mana dalam proses pertunjukan aspek yang mendasar terdiri dari ketegasan perilaku dari semua partisipan, musisi, dan penonton, yang semua bersama-sama berinteraksi dalam pertunjukan. Dari ke enam objek diatas, penulis hanya menggunakan 4 onjek studi didalam penelitian ini yaitu kajian tentang instrumen, peran dan kedudukan pemain musik, fungsi musik terhadap aspek lainnya, dan musik sebagai hasil ciptaan. 7 6 LIhat Alan P. Merriam, The Antropology Of Musiks 1964 : 45-48 7 Lihat Regina B. Qureshi Musik Of Indian And Pakistan, Cambridge University, England 1986 Universitas Sumatera Utara Teori menurut Hilton Siger dalam MSPI, 1996:164-165 juga menjelaskan bahwa pertunjukan selalu memiliki: 1 waktu pertunjukan yang terbatas, 2 awal dan akhir, 3 acara kegiatan yang terorganisir, 4 sekelompok pemain, 5 sekelompok penonton, 6 tempat pertunjukan dan, 7 kesempatan untuk mempertunjukannya. 8 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian