Uji Serempak Uji Parsial

5.3.1. Uji Serempak

Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui bahwa secara serempak ada pengaruh sarana produksi terhadap total produksi usahatani bawang merah. Hal ini dapat disimpulkan berdasarkan nilai F-hitung yang diperoleh yakni sebesar 102,91 sedangkan F-tabel 0,05 adalah sebesar 2,46 pada tingkat kepercayaan 95 secara serempak variabel bebas faktor produksi memberikan pengaruh nyata terhadap produksi bawang merah.

5.3.2. Uji Parsial

Dari hasil analisis regresi pada tabel 13. dapat dilihat juga bagaimana secara parsial pengaruh faktor produksi terhadap produksi bawang merah di kelurahan Haranggaol. 1. Luas lahan diperoleh T-hitung 0,505 lebih kecil dari T-tabel 1,717 dan signifikansi 0,619 lebih besar dari α 0,05, sehingga luas lahan tidak berpengaruh nyata terhadap produksi bawang merah. 2. Bibit diperoleh T-hitung 0,926 lebih kecil dari T-tabel 1,717 dan signifikansi 0,365 lebih besar dari α 0,05, sehingga bibit tidak berpengaruh nyata terhadap produksi bawang merah. 3. Pupuk Organik diperoleh T-hitung 2,213 lebih besar dari T-tabel 1,717 dan signifikansi 0,038 lebih kecil dari α 0,05, sehingga pupuk organik berpengaruh nyata terhadap produksi bawang merah. Koefisien regresi sebesar 0,577 dapat diartikan bahwa untuk setiap penambahan 1 kg pupuk organik akan meningkatkan produksi sebesar 0,577 Kg. Universitas Sumatera Utara 4. Pupuk Kimia diperoleh T-hitung 0,638 lebih kecil dari T-tabel 1,717 dan signifikansi 0,530 lebih besar dari α 0,05, sehingga pupuk kimia tidak berpengaruh nyata terhadap produksi bawang merah. 5. Pestisida Tepung diperoleh T-hitung 2,234 lebih besar dari T-tabel 1,717 dan signifikansi 0,036 lebih kecil dari α 0,05, sehingga pestisida tepung berpengaruh nyata terhadap produksi bawang merah. Koefisien regresi sebesar -0,127 dapat diartikan bahwa untuk setiap penambahan 1 gram pestisida tepung akan menurunkan produksi sebesar 0,127 Kg. 6. Pestisida cair diperoleh T-hitung 1,414 lebih kecil dari T-tabel 1,717 dan signifikansi 0,171 lebih besar dari α 0,05, sehingga pestisida cair tidak berpengaruh nyata terhadap produksi bawang merah. 7. Tenaga Kerja diperoleh T-hitung 4,456 lebih besar dari T-tabel 1,717 dan signifikansi 0,000 lebih kecil dari α 0,05, sehingga tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi bawang merah. Koefisien regresi sebesar 25,038 dapat diartikan bahwa untuk setiap penambahan 1 HKO tenaga kerja akan meningkatkan produksi sebesar 25,038 Kg. Dengan demikian, hipotesis 2 yang menyatakan faktor produksi lahan,bibit, tenaga kerja, pupuk dan pestisida berpengaruh nyata terhadap produksi bawang merah di daerah penelitian, dapat diterima. Universitas Sumatera Utara

5.4. Analisis Usahatani Bawang Merah di Daerah Penelitian