Pemeliharaan Teknis Budidaya Usahatani Bawang Merah

5.1.3. Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman yang dilakukan secara baik dan benar akan menghasilkan produktivitas tanaman yang tinggi. Kegiatan pemeliharaan dalam usahatani bawang merah mencakup kegiatan penyiangan, pemupukan dan penyemprotan. a Penyiangan Di daerah penelitian Kelurahan Haranggaol petani melakukan penyiangan tanaman bawang merah untuk memutuskan daur hidup rumput-rumput atau gulma yang berada di sekitar tanaman bawang merah, karena gulma menjadi tempat menompangnya hama dan dapat produksi bawang merah. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penyulaman dan pembumbunan pada saat tanaman berumur 21 hari setelah tanam HST, selanjutnya dilakukan penyiangan susulan sesuai kondisi gulma di lapangan. Rata-rata penggunaan tenaga kerja untuk penyiangan di daerah penelitian ± 31 HKOHa. b Pemupukan Penggunaan pupuk pada umumnya ditentukan petani berdasarkan luas lahan, kesuburan tanah dan ketersediaan modal. Pemupukan yang dilakukan merupakan pemupukan susulan setelah pemberian pupuk organik kompos. Pemupukan kedua dilakukan pada saat tanaman berumur 30 HST. Kebutuhan pupuk dan dosis yang digunakan petani di daerah penelitian sangat beragam sesuai kebutuhan tanaman bawang merah dan pengetahuan petani. Rata- rata penggunaan tenaga kerja untuk kegiatan pemupukan pertama ± 23 HKOHa, sedangkan untuk pemupukan susulan ± 10 HKOHa. Jenis dan harga pupuk yang digunakan petani di daerah penelitian dapat dilihat pada tabel 11. Universitas Sumatera Utara Tabel 11. Jenis dan Harga Pupuk yang Digunakan Petani Bawang Merah per Hektar di Daerah Penelitian c Penyemprotan Penyemprotan bertujuan untuk memberantas hama dan penyakit yang menganggu pertumbuhan tanaman bawang merah dengan menggunakan pestisida yang sesuai dengan jenis hama dan penyakit yang menyerang bawang merah . Jenis dan harga pestisida yang digunakan petani di daerah penelitian dapat dilihat pada tabel 12 berikut. Tabel 12. Jenis dan Harga Pestisida yang Digunakan Petani Bawang Merah per Hektar di Daerah Penelitian No. Jenis Pupuk Satuan Kebutuhan Harga Rp 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Pupuk Organik Kompos Amophos NPK Urea PKB Paten Kali Butir ZA TSP Kcl Kg Kg Kg Kg Kg Kg Kg Kg 1943,63 177,66 177,05 118,13 76,54 29,17 24,70 31,65 1.500,- 5.000,- 6.400,- 4.600,- 6.200,- 4.200,- 5.000,- 6.000,- Sumber: Data diolah dari lampiran 5. No. Jenis Pestisida Satuan Kebutuhan Harga Rp 1. 2. 3. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Pestisida Tepung Antracol 70 WP Trigard 75 WP Dhitane M-45 80WP Pestisida Cair Agrimec 18 EC Ampligo150 ZC Amistartop 325 SC Spontan 400 SL Dursban 200 EC Curacron 500 EC Score 250 EC Revus gram gram gram ml ml ml ml ml ml ml ml 3.316,04 281,71 517,20 210,14 215,91 194,96 452,23 731,40 251,98 268,70 171,63 105,- 750,- 85,- 1.300,- 1.700,- 650,- 100,- 120,- 450,- 360,- 850,- Sumber: Data diolah dari lampiran 7. Universitas Sumatera Utara Penyemprotan dilaksanakan mulai 3- 60 HST karena banyak hama dan penyakit yang menyerang tanaman bawang merah, seperti: ulat tanah, ulat bawang Spodoptera spp, Trip, dan penyakit layu Fusarium. Oleh karena itu, pestisida yang digunakan petani juga beragam sesuai jenis hama dan penyakit tanaman bawang merah yang ada di lapangan. Rata-rata penggunaan tenaga kerja untuk penyemprotan ini ± 85 HKOHa.

5.1.4. Panen dan Pascapanen