Latar Belakang Masalah Perbandingan Kinerja Keuangan Antara Bank Konvensional dan Bank Syariah (Studi Kasus PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Tahun 2006-2009)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Krisis ekonomi dan moneter yang berlangsung pada pertengahan tahun 1997 memberikan dampak nyata pada kehidupan masyarakat. Hal ini ditandai dengan terpuruknya sektor-sektor penggerak perekonomian, meningkatnya konflik- konflik sosio-politik, serta tingginya tingkat pelanggaran hak asasi manusia. Selain itu, kondisi politik dalam negeri yang menghangat sebagai persiapan Pemilihan Umum di tahun 2004, serta keamanan internasional pasca-perang Irak yang cenderung tidak stabil, juga berpengaruh pada perkembangan pembangunan di Indonesia. Masalah lain yang lain yang muncul pada periode pasca-krisis ekonomi dan moneter adalah terpuruknya citra sektor perbankan, terutama karena kredit macet perusahaan-perusahaan besar, sehingga sangat berpengaruh pada likuiditas hampir semua bank di Indonesia. Hal tersebut sangat berdampak negatif terhadap kinerja perbankan nasional, yang semakin sulit untuk mendapatkan kembali kepercayaan penuh dari masyarakat. Menurut pandangan Islam, aktivitas keuangan dan perbankan merupakan suatu wahana bagi masyarakat untuk membawanya kepada pelaksanaan ajaran Al- Qur’an yaitu prinsip At-Ta’awun saling membantu dan bekerja sama antar anggota masyarakat untuk kebaikan dan prinsip menghindari Al-Iktinaz menahan dan membiarkan dana menganggur dan tidak digunakan untuk aktivitas atau transaksi yang lebih bermanfaat. Bank syari’ah lahir sebagai salah satu Universitas Sumatera Utara solusi alternatif terhadap persoalan pertentangan antara bunga bank dengan riba. Bank syari’ah yang memiliki filosofi utama kemitraan dan kebersamaan sharing dalam profit dan risk diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat terhadap layanan jasa perbankan yang sesuai dengan prinsip syari’ah. Salah satu fungsi utama perbankan sebagai lembaga intermediasi adalah menerima simpanan dari nasabah yang kelebihan dana, dan meminjamkan kepada nasabah lain yang membutuhkan dana. Bagi perbankan konvensional, selisih antara besarnya bunga yang dikenakan kepada para peminjam dana dengan imbalan bunga yang diberikan kepada nasabah penyimpan merupakan sumber keuntungan terbesar. Hal inilah yang menjadi perbedaan pokok antara perbankan syari’ah dengan perbankan konvensional, yakni adanya larangan pengambilan bunga. Dalam sistem operasionalnya, perbankan syari’ah pada dasarnya memiliki comparative advantage yang tidak dapat tersaingi sistem konvensional, yaitu digunakannya standar moral islami dalam kegiatan usahanya, dimana azas keadilan dan kemanfaatan bagi seluruh umat mampu mendorong terciptanya sinergi yang sangat bermanfaat bagi bank dan nasabahnya. Selain itu, penerapan prinsip bagi hasil sebagai salah satu prinsip pokok dalam kegiatan perbankan syari’ah juga akan menumbuhkan rasa tanggungjawab pada masing-masing pihak, baik bank maupun debiturnya. Dewasa ini bank syariah menjadi salah satu sektor industri yang berkembang pesat di Indonesia. Beberapa fakta pesatnya pertumbuhan perbankan syariah dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah: Universitas Sumatera Utara Dana Pihak Ketiga, jumlah dana masyarakat yang ditempatkan di perbankan . Keterangan Des-05 Des-06 Des-07 Des-08 Des-09 Jun-10 Bank umum 1,127,937 1,287,102 1,510,834 1,753,292 1,950,712 2,096,036 Bank syariah 15,581 19,347 28,011 36,852 52,271 58,078 Market share bank syariah 1.38 1.50 1.85 2.10 2.68 2.77 Pembiayaan, jumlah dana yang disalurkan perbankan kepada masyarakat Pembiayaan Des-05 Des-06 Des-07 Des-08 Des-09 Jun-10 Bank umum 695,648 792,297 1,002,012 1,307,688 1,437,930 1,586,492 Bank syariah 12,405 16,113 20,717 26,109 34,452 46,26 Market share bank syariah 1.78 2.03 2.07 2.07 2.40 2.92 Aset, total kekayaan yang dimiliki perbankan Asset Des-05 Des-06 Des-07 Des-08 Des-09 Jun-10 Bank umum 1,469,827 1,693,850 1,986,501 2,310,557 2,534,106 2,678,265 Bank syariah 20,88 26,722 33,016 49,555 66,09 75,205 Market share bank syariah 1.42 1.58 1.66 2.14 2.61 2.81 Sumber: http:www.bsm.co.id Melihat suasana perkembangan perbankan yang sangat pesat tersebut, maka perbankan syariah mempunyai potensi dan peluang yang lebih besar dalam peranannya sebagai sumber pembiayaan bagi hasil perekonomian. Masyarakat sebagai pihak yang paling berperan, pada umumnya memiliki sikap tanggap terhadap berbagai bentuk pelayanan yang diberikan oleh masing-masing bank untuk menarik simpati masyarakat. Simpati dan kepercayaan masyarakat terhadap suatu bank tidak terlepas dari keadaan keuangan bank, termasuk kesehatan bank tersebut. Perbankan sebagai salah satu bidang usaha yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan perekonomian suatu negara Agent of Development diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sukses tidaknya suatu perbankan dipengaruhi oleh banyak aspek seperti aspek manajemen, sumber daya Universitas Sumatera Utara manusia, pemasaran, dan kondisi keuangan yang dimilikinya. Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi mengenai sehat tidaknya, atau kemungkinan berkembang tidaknya suatu perbankan. Informasi dari laporan keuangan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi, baik oleh pihak manajemen maupun pihak eksternal. Melalui laporan keuangan kita dapat melihat posisi neraca, laba-rugi, arus kas dan ekuitas perusahaan apakah dalam keadaan sehat atau semakin buruk dari tahun ketahun. Laporan tersebut dapat memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan, diantaranya yaitu : pertama, Dewan Komisaris melalui laporan keuangan dapat menilai prestasi kerja direksi, dan menilai kemungkinan hasil- hasil yang akan datang dan keuntungan yang akan diterima. Kedua, Direksi, laporan hal kinerja keuangan pada periode-periode yang lalu membantu penyusunan rencana-rencana serta kebijakan-kebijakan yang lebih baik dan tepat, dapat mempertanggungjawabkan kepercayaan yang diberikan, mengukur tingkat biaya dari berbagai aktivitas, serta derajat keuntungan yang dapat dicapai. Ketiga, Pemerintah, dan Bank indonesia, dari laporan hasil kinerja keuangan masing- masing dapat menentukan besarnya pajak serta dapat menilai kinerja suatu bank, serta kebonafitan pengelolaan bank yang bersangkutan. Selain itu, Kinerja yang baik akan sangat berpengaruh pada para pemilik dana untuk menitipkan uangnya pada bank tersebut. Sebaliknya, apabila kinerja bank tersebut buruk maka pemilik dana tidak akan berminat untuk menitipkan uangnya pada bank tersebut. Analisis kinerja keuangan ini penting dilakukan sebagai dasar pengambilan keputusan manajemen lembaga agar tujuan serta sasaran yang diharapkan dapat tercapai. Universitas Sumatera Utara Analisis rasio keuangan dapat membantu manajemen dalam memahami apa yang sebenarnya terjadi pada perbankan berdasarkan suatu informasi laporan keuangan baik dengan perbandingan rasio-rasio sekarang dengan yang lalu dan yang akan datang pada internal perbankan maupun perbandingan rasio perbankan dengan perbankan yang lainnya atau dengan rata-rata industri pada saat titik yang samaperbandingan eksternal. Oleh karena kegiatannya menyangkut uang masyarakat dan kepercayaan yang diberikan, maka setiap lembaga perbankan harus membuat laporan hasil kinerja keuangan berdasarkan ketentuan-ketentuan dari Bank Indonesia selaku pengawas perbankan di Indonesia. Alat yang biasa yang digunakan untuk mengetahui kinerja tersebut adalah dengan menggunakan analisis rasio, yakni rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan operasiefesiensi usaha. Analisis rasio ini merupakan teknis analisis untuk mengetahui hubungan antara pos-pos tertentu dalam neraca maupun laporan rugi laba bank secara individual maupun secara bersama-sama. Bank Syariah Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia adalah salah satu bank syariah dan bank konvensional terbesar di Indonesia menurut . Bank Syariah Mandiri adalah bank syariah dengan aset terbesar di Indonesia sedangkan bank Bank Rakyat Indonesia adalah bank konvensional nomor dua terbesar kedua di Indonesia http:www .vivanews.com. Pesatnya pertumbuhan kedua bank tersebut telah memotivasi penulis untuk membandingkan bagaimana kinerja antara bank syariah dengan bank konvensional berdasarkan analisis rasio keuagan pada periode yang sama. Dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas. Sebagai rasio yang digunakan untuk Universitas Sumatera Utara melihat perbedaan kinerja perbankan konvensional dan bank syariah yang akan diteliti dalam penelitian ini. Aspek likuiditas yang dipakai dalam rasio perbankan dapat diketahui dengan menghitung quick ratio, banking ratio, dan loan to asset ratio. Rasio keuangan untuk mengukur solvabilitas bank dapat diketahui dengan menghitung capital adequacy ratio CAR, primary ratio, dan capital ratio. Rasio Rentabilitas dapat diketahui dengan menghitung return on assets ROA, return on equity ROE, dan gross profit margin GPM. Berdasarkan latar belakang diatas, maka judul yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah: ”Perbandingan Kinerja Keuangan Antara Bank Konvensional dan Bank Syariah Studi Kasus PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Rakyat Indonesia 2006-2009.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Konvensional dan Bank Syariah pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk

3 24 96

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan PT. Bank Syariah Mandiri Dengan PT. Bank Central Asia (Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Central Asia).

0 1 15

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DENGAN BANK KONVENSIONAL Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Dengan Bank Konvensional (Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Central Asia).

0 1 14

PENDAHULUAN Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Dengan Bank Konvensional (Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Central Asia).

0 2 7

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DENGAN BANK KONVENSIONAL Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Dengan Bank Konvensional (Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Central Asia).

0 1 16

ANALISIS KOMPARATIF RESIKO KEUANGAN ANTARA PT. BANK RAKYAT INDONESIA DAN PT. BANK SYARIAH MANDIRI Analisis Komparatif Resiko Keuangan Antara PT. Bank Rakyat Indonesia dan PT. Bank Syariah Mandiri.

0 0 12

PERBANDINGAN KINERJA PADA PT.BANK MANDIRI,TBK (Dalam Konteks Bank Syariah dan Bank Konvensional).

1 2 6

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pt Bank Muamalat Indonesia Tbk Dan Pt Bank Syariah Mandiri COVER

0 0 11

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH BERDASARKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN (Studi pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk dan PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk Periode 2009-2012)

0 0 12

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri)

0 11 22