pada masing-masing rasio tersebut, Pertumbuhan positif pada rasio-rasio solvabilitas ini mencerminkan bahwa kinerja keuangan bank syari’ah ini dari
tahun ketahun semakin baik, Bank mampu memperbaiki permodalannya sehingga rasio-rasio solvabilitasnya terus mengalami kenaikan setiap tahunnya,
Analisis terhadap rasio-rasio likuiditas yang mencakup capital adequacy ratio CAR, primary ratio, dan capital ratio pada Bank Syari’ah Mandiri terlihat
mengalami kenaikan setiap tahunnya, Rasio-rasio solvabilitas pada bank ini masih semakin baik, Hal ini mencerminkan bahwa bank tersebut cukup mampu
memenuhi kewajiban jangka panjangnya sehingga tergolong sebagai bank umum yang solvabel.
c. Rentabilitas
Hasil perhitungan rasio-rasio rentabilitas yang mencakup return on assets ROA, return on equity ROE dan gross profit margin GPM pada bank syari’ah
ini dapat ditunjukkan pada tabel 4.7 sebagai berikut:
Tabel 4.7 Rasio Solvabilitas Bank Syari’ah Mandiri Periode 2007-2009
Rasio Periode
2006 2007
2008 2009
ROA 1,10
1,53 1,83
2,23 ROE
18,27 32,22
46,21 44,20
GPM 5,63
11,9 13,3
16,5
Sumber : Data sekunder diolah
Rasio-rasio rentabilitas yang mencakup return on assets ROA, Return on equity ROE, dan Gross profit Margin GPM dapat dijelaskan seperti berikut,
1 ROA pada tahun 2006 adalah sebesar 1,1, hal ini menunjukkan bahwa setiap Rp 1,- dari aset menghasilkan laba sebesar Rp 0,011.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 2007 ROA menunjukkan angka 1,53 , hal ini menunjukkan bahwa setiap Rp 1,- dari aset menghasilkan laba sebesar
Rp 0,0153,-, Sedangkan ROA pada tahun 2008 mengalami peningkatan menjadi 1,83 yang berarti bahwa setiap Rp 1,- dari aset
mampu menghasilkan laba sebesar Rp 0,0183,-, Pada tahun 2009 ROA menurun menjadi 2,23 , hal ini menggambarkan bahwa setiap
Rp 1,- dari aset mampu menghasilkan laba sebesar Rp 0,023,-, Kenaikan ROA pada tahun 2006 hingga 2009 menunjukkan bahwa
kemampuan bank dalam menghasilkan laba dari menggunakan asetnya cukup baik,
2 ROE pada tahun 2006 menunjukkan nilai 18,27, menggambarkan bahwa setiap Rp 1,- dari modal mampu menghasilkan laba sebesar Rp
0,1827. Pada tahun 2007 ROA mengalami kenaikkan sebesar 32,22 menggambarkan bahwa setiap Rp 1,- dari modal mampu
menghasilkan laba sebesar Rp 0,3222,-. Pada tahun 2008, ROE meningkat menjadi 46,21 yang berarti bahwa setiap Rp 1,- dari
modal dapat menghasilkan laba perusahaan sebesar Rp 0,4621,-. Sedangkan pada tahun 2009 ROE sebesar 44,20 menunjukkan
bahwa setiap Rp 1,- dari modal dapat menghasilkan laba sebesar Rp 0,442,-, Peningkatan yang terjadi tiap tahunnya terhadap rasio ini
mencerminkan bahwa kemampuan bank dalam menghasilkan laba dengan menggunakan modalnya sudah cukup baik
Universitas Sumatera Utara
3 GPM pada tahun 2006 adalah sebesar 5,63, hal ini berarti hal ini menggambarkan bahwa biaya operasi yang dikeluarkan oleh
perusahaan mampu menghasilkan operating income bagi perusahaan. Pada tahun 2007 nilai GPM menunjukkan angka positif, yakni
sebesar 11,9 , hal ini menggambarkan bahwa biaya operasi yang dikeluarkan oleh perusahaan mampu menghasilkan operating income
bagi perusahaan , Pada tahun 2008 GPM menunjukkan angka 13,3, hal ini menunjukkan bahwa setiap Rp 1,- dari biaya operasi yang
dikeluarkan oleh perusahaan mampu menghasilkan operating income sebesar Rp 0,133,-, Sedangkan pada tahun 2009 terlihat GPM
mengalami peningkatan menjadi 16,5 yang berarti bahwa setiap Rp 1,- dari biaya operasi yang dikeluarkan oleh perusahaan hanya mampu
menghasilkan operating income sebesar Rp 0,165,-, Peningkatan nilai GPM pada tahun 2007 hingga 2009 mencerminkan bahwa pada
tahun tersebut kemampuan bank dalam memperoleh laba dari operasional usahanya sudah cukup tinggi.
Ditinjau dari pertumbuhannya, kinerja keuangan bank syari’ah ini mengalami kenaikan pada rasio rentabilitasnya, Pertumbuhan rasio rentabilitas Bank Syari’ah
Mandiri dapat ditunjukkan pada tabel 4.8 sebagai berikut:
Tabel 4.8 Pertumbuhan Rasio Rentabilitas Bank Syari’ah Mandiri Periode 2006-2009
Rasio Periode
2007 2008
2009 ROA
39 19
21
Universitas Sumatera Utara
ROE 76,35
43,4 -4,3
GPM 111,3
24 24
Sumber : Data Sekunder Diolah
Hasil perhitungan pertumbuhan rasio rentabilitas yang mencakup ROA, ROE, dan GPM memperlihatkan bahwa rasio-rasio tersebut mengalami pertumbuhan
positif dan negatif setiap tahunnya, Pertumbuhan positif pada rasio-rasio rentabilitas ini mencerminkan bahwa kinerja keuangan bank syari’ah ini sudah
cukup baik, Sedangkan pertumbuhan negatif pada rasio-rasio ini mencerminkan bahwa kinerja keuangan bank syari’ah ini kurang baik, Penurunan terhadap
pertumbuhan rasio-rasio rentabilitas ini menunjukkan bahwa bank kurang mampu mempertahankan kinerja keuangannya,
Berdasarkan analisis rasio-rasio rentabilitas tersebut dapat diketahui bahwa Bank Syari’ah Mandiri pada tahun 2006 mempunyai tingkat rentabilitas yang
masih rendah, Sedangkan pada tahun 2008- 2009 Bank Syari’ah Mandiri sudah cukup mampu menghasilkan laba baik dari pemanfaatan aset, modal, maupun
operasional usahanya sehingga tergolong bank yang cukup profitabel.
2. Bank Rakyat Indonesia Tbk BRI