Sifat-Sifat Karbon Aktif Arang Tempurung Kelapa Arang Batubara

Karbon berpori atau lebih dikenal dengan nama karbon aktif, digunakan sebagai adsorben untuk menghilangkan warna, pengolahan limbah, pemurnian air. Karbon aktif akan membentuk amorf yang sebagian besar terdiri dari bahan – bahan yang mengandung karbon atau dari arang yang diperlakukan dengan cara khusus untuk mendapatkan permukaan yang lebih luas. Luas permukaan karbon aktif berkisar antara 300 – 3500 m 2 gram dan ini berhubungan dengan struktur pori internal yang menyebabkan karbon aktif mempunyai sifat sebagai adsorben. Karbin aktif dapat mengasorpsi gas dan senyawa – senyawa kimia tertentu atau sifat adsorpsinya selektif, tergantung pada besar atau volume pori – pori dan luas permukaan. Karbon aktif yang merupakan adsorben adalah suatu padatan berpori, yang sebagian besar terdiri dari unsur karbon bebas dan masing – masing berikatan secara kovalen. Dengan demikian, permukaan arang aktif bersifat non polar. Selain komposisi dan polaritas, struktur pori juga merupakan faktor yang penting diperhatikan. Struktur pori berhubungan dengan luas permukaan, semakin kecil pori – pori arang aktif, mengakibatkan luas permukaan semakin besar. Dengan demikian kecepatan adsorpsi bertambah. Untuk meningkatkan kecepatan adsorpsi, dianjurkan menggunakan karbon aktif yang telah dihaluskan Diana Puspita, 2008.

2.8.1. Sifat-Sifat Karbon Aktif

Karena susunan atom-atom yang tidak teratur, sifat-sifat fisik karbon aktif berbeda dari bentuk grafit dan intan. Partikel karbon aktif sangat kecil, dengan diameter antara 10-300 nm, dan kerapan kira-kira 1,8 mgm 3 Tony Blythe, 2005. Komponen- komponen lain diluar dari karbon aktif adalah oksigen, hidrogen dan sulfur. Dasar pembuatan arang aktif adalah pengubahan senyawa hidrokarbon menjadi karbon dan hidrogen, melalui proses pembakaran dalam udara sedikit yang digunakan untuk proses dekomposisi hidrokarbon itu sendiri menjadi karbon dan hidrogen. Setelah proses dekomposisi akan terbentuk partikel dengan bobot molekul rendah yang berfungsi sebagai inti. Inti dapat membesar sambil melepaskan hidrogen dan akhirnya akan terbentuk partikel karbon yang padat Ando.J., 1982. Universitas Sumatera Utara

2.8.2. Arang Tempurung Kelapa

Pada umumnya tempurung kelapa dimanfaatkan sebagai bahan bakar, dalam bentuk tempurung kering atau arang tempurung. Tempurung kelapa di samping digunakan sebagai untuk pembuatan arang juga untuk dipergunakan sebagai arang aktif, yang mempunyai kemampuan mengasorpsi gas dan uap. Cara kerja arang tempurung aktif ini terutama daya afinitas daya tarik menarik yang selektif terhadap substansi tertentu. Daya afinitas yang selektif dari tempurung kelapa ini dapat ditunjukkan kemampuannya dalam melakukan dekolorisasi terhadap larutan yang keruh Ari Budiono, 2008.

2.8.3. Arang Batubara

Batubara dibentuk dari peluruhan tumbuhan oleh bakteri di bawah aneka ragam tekanan. Batubara ini dikelompokkan menurut kadar karbonnya : antrasit atau batubara keras mengandung kadar karbon tertinggi, batubara bitumen lunak, batubara muda lignit dan akhirnya gambut Fessenden,R.J. 1989. Batubara adalah bahan bakar fosil yang terbanyak diperkirakan adalah tumbuh-tumbuhan yang menfosil. Ditaksir bahwa paling tidak diperkirakan 20 kaki tumbuh-tumbuhan yang dipadatkan untuk memperoleh lapisan batubara setebal 1 kaki. Tumbuhan yang dipadatkan ini, tanpa adanya udara dan dipengaruhi oleh temperatur dan tekanan yang tinggi, selanjutnya akan berubah menjadi tumbuhan lapuk turf, suatu bahan bakar yang mempunyai tingkatan energi yang sangat rendah, kemudian menjadi batubara coklat, lalu menjadi lignit kemudian menjadi batubara subbitumin dan bitumin dan akhirnya menjadi batubara antrasitik. Batubara terdiri atas berbagai campuran karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan beberapa pengotoran lain Suhartanto, 2009. Universitas Sumatera Utara BAB 3 BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1.Bahan – bahan Penelitian Bahan – bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : - Arang Aktif Tempurung Kelapa - Arang Aktif Batubara - Sampel Air Sumur - Larutan Induk Fe 1000 mgL E.Merck - Larutan Induk Ni 1000 mgL E.Merck - HNO 3 p 65 E.Merck - Akuades - 3.2.Alat – alat Penelitian Alat – alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : - Spektrofotometer Serapan Atom Shimadzu AA-6300 - Labu Takar Pyrex - Gelas Ukur Pyrex - Pipet Volumetri Pyrex - Gelas Beaker Pyrex - pH meter WalkLAB - Neraca Analitis AND Universitas Sumatera Utara - Kertas Saring Whatman 3.3.Prosedur Penelitian 3.3.1. Pembuatan Larutan Standar Besi 100 mgL