Prinsip Dasar Spektrofotometri Serapan Atom

kadar lipid dalam jaringan dan dalam sintesis fosfolipid. Nikel juga merupakan nonspesifik aktifator enzim.

2.6.2. Efek Toksik

Tingginya kadar nikel dalam jaringan tubuh manusia bisa mengakibatkan munculnya berbagai efek samping yaitu akumulasi N pada kelenjar pituitari yang bisa mengakibatkan depresi sehingga mengurangi sekresi hormon prolaktin dibawah normal. Akumulasi Ni pada pankreas bisa menghambat sekresi hormon insulin Widowati, 2008.

2.7. Spektrofotometri Serapan Atom

2.7.1. Prinsip Dasar Spektrofotometri Serapan Atom

Sejak diperkenalkan oleh A. Walsh 1955 metode Spektroskopi Serapan Atom SSA telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sampai saat ini telah digunakan untuk mendeteksi menganalisa hampir keseluruhan unsur – unsur logam yang terdapat dalam sistem periodik unsur. SSA digunakan untuk menganalisis logam yang terdapat di dalam sampel dalam bentuk bahan – bahan pencemar lingkungan A. Walsh, 1955. Spektroskopi serapan atom adalah spektroskopi atomik yang disertai penyerapan sebagai suatu emisi atau pancaran. Di dalam beberapa dekade spektroskopi serapan atom menjadi salah satu dari cara yang paling luas digunakan untuk teknik analisa Kennedy, J.H. 1984. Spektroskopi serapan atom digunakan untuk analisis kuantitatif unsur-unsur logam dalam jumlah kecil. Cara analisis ini memberikan kadar total unsur logam dalam suatu sampel dan tidak tergantung pada bentuk molekul dari logam dalam sampel tersebut. Spektroskopi serapan atom didasarkan pada penyerapan energi sinar oleh atom-atom netral, dan sinar yang diserap biasanya sinar tampak atau ultraviolet. Universitas Sumatera Utara Metode spektroskopi serapan atom berdasarkan pada prinsip absorbsi cahaya oleh atom. Atom-atom akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya. Cahaya pada panjang gelombang ini mempunyai cukup energi untuk mengubah tingkat elektronik suatu atom yang mana transisi elektronik suatu atom bersifat spesifik. Dengan menyerap suatu energi, maka atom akan memperoleh energi sehingga suatu atom pada keadaan dasar dapat ditimgkatkan energinya ke tingkat eksitasi Rohman,A. 2007. Jika suatu larutan yang mengandung suatu garam logam dihembuskan ke dalam suatu nyala misalnya asetilena yang terbakar di udara, dapatlah terbentuk uap yang mengandung atom-atom logam itu. Beberapa atom logam dalam gas ini dapat dieksitasi ke tingkatan energi yang cukup tinggi untuk memungkinkan pemancaran radiasi yang karakteristik dari logam tersebut, misalnya warna kunig karakteristik mewarnai nyala oleh sebab senyawa natrium. Tetapi, jumlah jauh lebih besar dari atom logam bentuk gas itu normalnya tetap berada dalam keadaan tak tereksitasi, atau dengan perkataan lain dalam keadaan dasar. Atom-atom keadaan dasar ini mampu menyerap energi cahaya yang panjang gelombang resonansinya khas untuknya, yang pada umumnya adalah panjang gelombang radiasi yang akan dipancarkan atom-atom itu bila tereksitasi dalam keadaan dasar. Jadi jika cahaya dengan panjang gelombang resonansi itu dilewatkan nyala mengandung atom-atom yang bersangkutan, maka sebagian cahaya itu akan diserap, dan jauhnya penyerapan akan berbanding lurus dengan banyaknya atom keadaan dasar yang berada dalam nyala. Inilah asas yang mendasari spektroskopi serapan atom Vogel, A.I, 1994. Spektrofotometri serapan atom kegunaannya lebih ditentukan untuk analisis kuantitatif logam-logam alkali dan alkali tanah. Untuk maksud ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain : - Larutan sampel diusahakan seencer mungkin kadar unsur yang dianalisis tidak lebih dari 5 dalam pelarut yang sesuai. Larutan yang dianalisis lebih disukai diasamkan atau kalau dilebur dengan alkali tanah terakhir harus diasamkan lagi. - Hindari pemakaian pelarut aromatik atau halogenida. Hendaklah dipakai pelarut-pelarut untuk analisis p.a Mulja. 1995 . Universitas Sumatera Utara

2.7.2 Instrumentasi Spektrofotometri Serapan Atom