Penelitian Terdahulu Kerangka Konseptual

5. Rekan kerja, sejauh mana rekan kerja bersahabat, kompeten, dan memberikan dukungan. 6. Kondisi pekerjaan ditandai dengan sejauh mana lingkungan kerja fisik memberikan kenyamanan dan mendukung produktivitas. 7. Keamanan pekerjaan yaitu keyakinan bahwa posisi seseorang relatif aman dan ada peluang untuk terus bekerja dalam organisasi.

2.1.3. Hubungan Stres Kerja Dengan Kepuasan Kerja

Menurut Locke dalam Wijono 2010:151 banyak penelitian telah dilakukan untuk menemukan hubungan antara kepuasan kerja, stres kerja, dan prestasi kerja. Kepuasan kerja biasanya didasarkan pada persepsi pegawai terhadap karakteristik pekerjaan dalam suatu waktu, ganjaran yang memuaskan, hubungan baik dengan rekan kerja. Kepuasan kerja juga kerap dikaitkan sebagai pengaruh psikologis yang dirasakan jika terjadi stres kerja. Ini berarti bahwa jika stres kerja meningkat, maka kepuasan kerja akan menurun. Menurut Ivancevich 2009:303 efek dari stres banyak dan bervariasi. Beberapa efek tentu saja bersifat positif seperti motivasi diri dan stimulasi untuk memuaskan tujuan hidup. Karena dengan motivasi yang tinggi kemungkinan besar seorang pegawai memperoleh kepuasan kerja. Ivancevich juga mengungkapkan bahwa stres yang berlebihan meningkatkan ketidakpuasan kerja. Ketidakpuasan kerja menunjukkan sejumlah hasil disfungsional, termasuk perputaran pegawai, absen yang meningkat, dan kinerja yang menurun.

2.2 Penelitian Terdahulu

Universitas Sumatera Utara Tampubolon 2010 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Stres Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai PT. Pabrik Es Pematang Siantar” menyatakan bahwa variabel stres kerja secara simultan mempengaruhi prestasi kerja pegawai pada PT. Pabrik Es Pematangsiantar. Dan secara parsial bahwa konflik kerja merupakan indikator stres kerja yang dominan mempengaruhi prestasi kerja pegawai pada PT. Pabrik Es Pematangsiantar. Wahyuddin dan Susanto 2007 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Stres, Konflik dan Hukuman Disiplin Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai di Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Samarinda Kalimantan Timur” menyatakan bahwa variabel Stres, Konflik, dan Hukuman Disiplin berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai dan dari hasil analisis data, variabel stres yang paling dominan dalam mempengaruhi tingkat produktivitas kerja pegawai. Siahaan 2004 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Stres dalam Pekerjaan Terhadap Kinerja Pegawai Suatu Kajian Terhadap Pegawai Departemen Plant PT. Nippon Indosari Corpindo, Cikarang Bekasi” menyatakan bahwa stresor kerja berpengaruh langsung dan bersifat positif terhadap tingkat stres kerja pegawai secara signifikan, sedangkan stres kerja tersebut secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kinerja pegawai.

2.3 Kerangka Konseptual

Menurut Ivancevich 2009:90 kepuasan kerja adalah sikap seseorang terhadap pekerjaan mereka. Hal tersebut dihasilkan dari persepsi mereka mengenai pekerjaan mereka dan tingkat kesesuaian antara individu dan organisasi. Universitas Sumatera Utara Stres merupakan respon adaptif, dimoderasi oleh perbedaan individu yang merupakan konsekuensi dari setiap tindakan, situasi, atau peristiwa yang memberikan tuntutan khusus pada pekerjaan Ivancevich 2009 : 295. Menurut Ivancevich 2009 : 306 kondisi kerja yang berhubungan dengan stres antara lain : tekanan dari manajer di depan rekan kerja untuk bekerja lebih keras, lebih cepat dan lebih lama, hubungan yang buruk dengan rekan kerja, kekerasan atau kecelakaan di tempat kerja, diminta untuk melakukan pekerjaan dimana pegawai tidak memiliki keterampilan dan kompetensi yang diperlukan, dan melakukan presentasi yang sangat penting dihadapan suatu kelompok. Sedangkan menurut Hasibuan 2006:204 faktor-faktor yang menyebabkan stres kerja antara lain: beban kerja yang sulit dan berlebihan, tekanan dan sikap pemimpin yang kurang adil dan wajar, waktu dan peralatan kerja yang kurang memadai, konflik antara pribadi dengan pimpinan atau kelompok kerja, balas jasa yang terlalu rendah, masalah-masalah keluarga seperti anak, istri, mertua dan lain-lain.Kondisi kerja yang menyebabkan stress tersebut dapat digolongkan ke dalam tiga bagian yaitu konflik kerja, beban kerja, dan waktu kerja. Dimana konflik kerja merupakan ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota atau kelompok dalam organisasi yang timbul karena mereka harus menggunakan sumber daya secara bersama-sama, mempunyai status, tujuan, nilai- nilai dan persepsi yang berbeda-beda. Beban kerja muncul ketika orang merasa kurang memiliki kemampuan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaannya atau bahwa standard kinerja ditetapkan terlalu tinggi. Waktu kerja dapat menjadi pemicu stres jika terlalu banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan atau tidak Universitas Sumatera Utara terdapat waktu yang cukup untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau dengan kata lain pekerja dituntut untuk menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu Ivancevich 2009:298. Pengaruh antara stres kerja dengan kepuasan kerja secara sederhana dapat dideskripsikan bahwa, semakin rendah dan semakin baik pegawai mengelola tingkat stresnya maka semakin tinggi pula kepuasan kerja pegawai tersebut. Menurut Ivancevich 2009:308 stres yang berlebihan dapat meningkatkan ketidakpuasan kerja, ketidakpuasan kerja dapat dihubungkan dengan sejumlah hasil disfungsional, termasuk perputaran pegawai, absen yang meningkat dan kinerja yang menurun. Dengan kata lain stres pegawai timbul akibat kepuasan kerja tidak terwujud dari pekerjaannya. Berdasarkan penjelasan di atas maka kerangka konseptual dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.1 Kerangka konseptual Sumber : Hasibuan 2006 : 201, Ivancevich 2009 : 306 data diolah. Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 2.4 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu jawaban yang diberikan masih berdasarkan pada teori Stres Kerja X 1. Konflik Kerja X1 2. Beban Kerja X2 3. Waktu Kerja X3 Kepuasan Kerja Y Universitas Sumatera Utara yang relevan dan belum didasarkan pada faktor-faktor empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data Sugiyono, 2006:51. Berdasarkan kerangka konseptual diatas penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut :“ Stres kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja Pegawai Medis RSUD dr. R. M. Djoelham Kota Binjai. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian menurut tingkat eksplanasi penjelasan, penelitian ini dapat dikaji menurut tingkatnya yang didasarkan kepada tujuan dan objeknya. Pada tingkat eksplanasi penelitian termasuk kedalam penelitian asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh, yaitu stres kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja.

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. M. Djoelham Kota Binjai Jalan Sultan Hasanuddin No. 9 Binjai. Waktu Penelitian dilaksanakan penulis mulai dari bulan April sampai Juni 2011.

3.3 Batasan Operasional

Penelitian ini mengkhususkan pembahasan mengenai pengaruh stres kerja terhadap prestasi kerja pegawai. Variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah : a. Variabel Independent X adalah variabel yang nilainya tidak tergantung dengan variabel lain. Adapun yang menjadi variabel independen atau variabel bebas dari penelitian ini yaitu stres kerja yang terdiri dari subvariabel berupa konflik kerja X1, beban kerjaX2, dan waktu kerjaX3. Universitas Sumatera Utara