Sejarah Singkat Kabupaten Langkat

23

BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN LANGKAT

3.1 Sejarah Singkat Kabupaten Langkat

Kabupaten Langkat adalah sebuah kabupaten yang terletak di Sumatera Utara, Indonesia. Ibu Kotanya berada di Stabat. Kabupaten ini memiliki wilayah seluas 6.272 km² dan berpenduduk sejumlah 902.986 jiwa Tahun 2000. Kabupaten Langkat yang di kenal sekarang ini mempunyai sejarah yang cukup panjang. Kabupaten Langkat sebelumnya adalah sebuah kerajaan dimana wilayahnya terbentang antara aliran Sungai Seruwai atau daerah Tamiang sampai kedaerah aliran anak Sungai Wampu. Terdapat sebuah Sungai lainnya di antara kedua sungai ini yaitu Sungai Batang Serangan yang merupakan jalur pusat kegiatan nelayan dan perdagangan penduduk setempat dengan luar negeri terutama ke PenangMalaysia. Sungai Batang Serangan ketika bertemu dengan Sungai Wampu, namanya kemudian menjadi Sungai Langkat. Kedua Sungai tersebut masing-masing bermuara di Kuala Langkat dan Tapak Kuda. Adapun kata Langkat yang kemudian menjadi nama daerah ini berasal dari nama sejenis pohon yang dikenal oleh penduduk Melayu setempat dengan sebutan “pohon Langkat”. Dahulu kala pohon Langkat banyak tumbuh di sekitar sungai Langkat tersebut. Jenis pohon ini sekarang sudah langka dan hanya dijumpai di hutan-hutan pedalaman daerah Langkat. Pohon ini menyerupai pohon langsat, tetapi rasa buahnya pahit dan kelat. Oleh karena pusat Kerajaan Langkat berada di sekitar Sungai Langkat, maka kerajaan ini akhirnya terkenal dengan nama Kerajaan Langkat. Universitas Sumatera Utara Tentang asal mula Kerajaan Langkat berdasarkan Tambo Langkat mengatakan bahwa nama leluhur dinasti Langkat yang terjauh di ketahui ialah Dewa Syahdan yang hidup kira-kira tahun 1500 sampai 1580. Dewa Syahdan digantikan oleh puteranya, Dewa Sakti yang memerintah kira-kira tahun 1580 sampai 1612. Dewa Sakti selanjutnya digantikan oleh Sultan Abdullah yang lebih dikenal dengan nama Marhum Guri. Selanjutnya Tambo Langkat mengatakan bahwa yang menggantikan Marhum Guri adalah puteranya Raja Kahar ± 1673. Raja Kahar adalah pendiri kerajaan Langkat dan berzetel di Kota Dalam, daerah antara Stabat dengan Kampung Inai kira-kira pertengahan abad ke-18. Berpedoman pada tradisi dan kebiasaan masyarakat Melayu Langkat, maka dapatlah di tetapkan kapan Raja Kahar mendirikan Kota Dalam yang merupakan cikal bakal Kerajaan Langkat di kemudian hari. Setelah menelusuri beberapa sumber dan dilakukan perhitungan, maka Raja Kahar mendirikan kerajaannya bertepatan tanggal 12 Rabiul Awal 1163 H, atau tanggal 17 Januari 1750. Melalui seminar yang berlangsung di Stabat, pada tanggal 20 Juli 1994 atas kerjasama Tim Pemerintah Kabupaten Langkat dengan sejumlah pakar dari jurusan sejarah Fakultas Ilmu Budaya USU, maka dapat menentukan Hari Jadi Kabupaten Langkat yaitu 17 Januari 1750. Perkembangan selanjutnya Kota Binjai pernah jadi Ibu Kota Kabupaten Langkat. Kabupaten Langkat beribu Kota Stabat, dan berdasarkan Perda No 11 tahun 1995 telah di tetapkan Hari Jadi Kabupaten Langkat 17 Januari 1750, dengan Motto: ”Bersatu Sekata Berpadu Berjaya”. Kabupaten Langkat merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara. Jarak rata-ratanya dari Kota Medan sekitar 60 Km ke arah barat laut, dan berbatasan Universitas Sumatera Utara langsung dengan Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Wilayah Kabupaten Langkat terdiri dari 23 Kecamatan yang tersebar di dalam 3 wilayah yaitu: 1. Wilayah I : Langkat Hulu 2. Wilayah II : Langkat Hilir 3. Wilayah III : Teluk Haru Kecamatan-kecamatan yang terdapat di Kabupaten Langkat: I. Wilayah Langkat Hulu, meliputi : 1. Kuala 2. Sei Bingei 3. Salapian 4. Bahorok 5. Serapit 6. Kutambaru 7. Selesai 8. Binjai II. Wilayah Langkat Hilir, meliputi: 1. Stabat 2. Wampu 3. Secanggang 4. Hinai 5. Padang Tualang 6. Batang Serang 7. Sawit Seberang Universitas Sumatera Utara 8. Tanjung Pura III. Wilayah Teluk Haru, meliputi: 1. Babalan 2. Gebang 3. Brandan Barat 4. Sei Lepan 5. Pangkalan Susu 6. Besitang 7. Pematang Jaya

3.2 Visi dan Misi Kabupaten Langkat