Beberapa Dampak Yang Ditimbulkan Pada Lingkungan Hidup Ekowisata Apabila Terus Dikembangkan Manfaat Pariwisata

yang ada karena tanpa peran serta masyarakat setempat dalam proses pengembangan ecotourism tersebut akan mengalami kendala Anwar, 1997:7.

2.6 Beberapa Dampak Yang Ditimbulkan Pada Lingkungan Hidup Ekowisata Apabila Terus Dikembangkan

a. Degradasi dalam penurunan nilai-nilai sosial budaya Budaya merupakan unsur yang tidak pernah dilupakan dalam konservasi, konservasi dan pariwisata yang menolak keprihatinan masyarakat lokal merugikan diri sendiri, pariwisata dapat menghancurkan budaya asli dan mengacaukan perekonomian asli pula. b. Ekonomi Ekowisata terkait dengan ekonomi disebabkan ada dampak keuntungan dan kerugian, semata-mata untuk mencari profit dan kawasan yang lebih dikenal. Disini juga lebih memaksimalkan profit dari pada kunjungan karena dengan memaksimalkan profit maka pemeriharaan terhadap wilayah kunjungan tersebut akan menjadi lebih baik. c. Penurunan kesehatan masyarakat akibat limbah yang dibuang pada pengembangan ekowisata tersebut. d. Estetika Dampak di ukur baik melalui batas pengunjung yang dapat ditoleransi maupun melalui kerusakan ekologi. Nilai dan keseluruhan persepsi adalah gambaran yang rumit dari pengguna yang diterima jauh lebih rendah sebab pengunjung akan membayar lebih tinggi untuk merasakan alam liar, Universitas Sumatera Utara kerumunan orang mengurangi daya tarik keindahan dan menurunkan keindahan dan menurunkan keingginan pengunjung untu membayar.

2.7 Manfaat Pariwisata

Adapun manfaat dari pengembangan pariwisata adalah sebagai berikut: a. Peningkatan devisa negara b. Peningkatan kesempatan kerja dan usaha c. Pemberdayaan ekonomi rakyat d. Pelestarian nilai-nilai budaya, agama, adat istiadat e. Pelestarian fungsi dan mutu lingkungan hidup f. Perwujudan otonomi daerah pada sektor pariwisata Universitas Sumatera Utara 23

BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN LANGKAT

3.1 Sejarah Singkat Kabupaten Langkat

Kabupaten Langkat adalah sebuah kabupaten yang terletak di Sumatera Utara, Indonesia. Ibu Kotanya berada di Stabat. Kabupaten ini memiliki wilayah seluas 6.272 km² dan berpenduduk sejumlah 902.986 jiwa Tahun 2000. Kabupaten Langkat yang di kenal sekarang ini mempunyai sejarah yang cukup panjang. Kabupaten Langkat sebelumnya adalah sebuah kerajaan dimana wilayahnya terbentang antara aliran Sungai Seruwai atau daerah Tamiang sampai kedaerah aliran anak Sungai Wampu. Terdapat sebuah Sungai lainnya di antara kedua sungai ini yaitu Sungai Batang Serangan yang merupakan jalur pusat kegiatan nelayan dan perdagangan penduduk setempat dengan luar negeri terutama ke PenangMalaysia. Sungai Batang Serangan ketika bertemu dengan Sungai Wampu, namanya kemudian menjadi Sungai Langkat. Kedua Sungai tersebut masing-masing bermuara di Kuala Langkat dan Tapak Kuda. Adapun kata Langkat yang kemudian menjadi nama daerah ini berasal dari nama sejenis pohon yang dikenal oleh penduduk Melayu setempat dengan sebutan “pohon Langkat”. Dahulu kala pohon Langkat banyak tumbuh di sekitar sungai Langkat tersebut. Jenis pohon ini sekarang sudah langka dan hanya dijumpai di hutan-hutan pedalaman daerah Langkat. Pohon ini menyerupai pohon langsat, tetapi rasa buahnya pahit dan kelat. Oleh karena pusat Kerajaan Langkat berada di sekitar Sungai Langkat, maka kerajaan ini akhirnya terkenal dengan nama Kerajaan Langkat. Universitas Sumatera Utara