diminta untuk mengisi inform consent, yang berisi nama dan tanda tangan persetujuan.
5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian
Sebelum instrumen digunakan, dilakukan uji coba terlebih dahulu yang meliputi uji validitas dan reabilitas. Uji coba dilakukan kepada subyek diluar
responden. Uji validitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan kevalidan suatu instrumen. Instrument dikatakan valid jika menunjukan nilai validitas yang
tinggi. Uji Reabilitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya. Instrumen yang memiliki validitas dan reliabel
yang baik dapat dinyatakan dengan nilai CV coefficient of variation 5.
Validitas dan reliabilitas dilakukan dengan melakukan pengukuran tekanan darah sebanyak 2 kali.
6. Pengukuran Tekanan Darah
Pengukuran tekanan darah responden yang telah menandatangani informed consent
mengikuti SOP Pengukuran. Pengukuran tekanan darah menggunakan sypgmomanometer digital. Untuk lebih memastikan hasil
pengukuran, maka dapat diukur sebanyak 2 kali dengan jeda waktu. Hasil pengukuran yang diambil adalah pengukuran yang terakir dengan pertimbangan
responden sudah dalam keadaan santai.
7. Wawancara Responden Penelitian
Sebelum wawancara dilakukan, peneliti akan menyampaikan hasil pengukuran tekanan darah baik itu tekanan darah sistolik maupun tekanan darah
diastolik kepada responden secara langsung. Penyampaian hasil pengukuran
tekanan darah disertai dengan penggalian beberapa informasi dari responden. Informasi yang didapat dari responden akan diolah sebagai data analisis.
8. Pengolahan data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu diperoleh melalui wawancara langsung terhadap responden, kemudian hasil
wawancara ditulis pada lembar CRF daftar pertanyaan wawancara dapat dilihat pada lampiran 6. Data pengukuran tekanan darah diperoleh dengan cara tekanan
darah setiap
responden diukur
minimal dua
kali menggunakan
sphygmomanometer digital .
Tahap selanjutnya adalah data-data yang diperoleh melalui proses editing
, tahap ini bertujuan untuk melihat kelengkapan data. Proses selanjutnya data dikategorikan kemudian dilakukan analisis data yang melalui tahap analisis
univariat, uji normalitas, uji One Way Anova dan uji t Independent , dan terakhir adalah uji Chi-Square.
9. Analisis Data Penelitian
Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan program komputer. Langkah pertama dilakukan analisis univariat untuk mendapatkan gambaran
frekuensi variabel yang diteliti di Dukuh Blambangan. Variabel yang dianalisis adalah usia dari 200 responden dengan kategori usia 40-49 tahun; 50-59 tahun;
60-69 tahun; 70- 79 tahun; ≥80 tahun, jenis kelamin, serta faktor sosio-ekonomi
yang meliputi pendidikan ≤SMP dan SMP pekerjaan indoor dan outdoor dan
penghasilan ≤UMR, dan UMR. Proses selanjutnya adalah dilakukan uji
normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data penelitian terdistribusi normal
atau tidak. Uji normalitas merupakan uji yang digunakan untuk melihat apakah data penelitian berasal dari populasi yang sebarannya normal. Disesuaikan dengan
teori yang menyatakan n30 diasumsikan data terdistribusi normal Jihadi,2013. Kemudian dilakukan uji anova untuk menguji perbedaan rata-rata tekanan darah
sistolik dan diastolik yang dihubungkan dengan usia responden yang semakin bertambah, usia responden dibagi ke dalam 5 kategori. Hasil yang menunjukan
perbedaan yang signifikan dalam uji Anova One-Way, akan dilanjutkan ke analisis Post Hoc
. Uji t Independent bertujuan untuk mengetahui perbedaan rata-rata
tekanan darah sistolik maupun diastolik yang dihubungkan dengan jenis kelamin dan faktor sosio-ekonomi yaitu pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan. Faktor-
faktor yang dihubungkan dibagi ke dalam 2 kategori, yaitu jenis kelamin laki-laki dan perempuan, pendidikan dibagi ke dala
m ≤SMP dan SMP, pekerjaan indoor dan outdoor
, penghasilan ≤UMR dan UMR. Langkah selanjutnya adalah dilakukan uji chi-square untuk mengetahui pengaruh antara dengan variabel
bebas faktor sosio-ekonomi; pendidikan,pekerjaan, dan penghasilan terhadap variabel terikat hipertensi, kesadaran, dan terapi
Perumusan Hipotesis Ho
: P1=P2 H1, 2, 3
: P1≠P2; p0.05 Keterangan:
P1 = proporsi prevalensi, kesadaran, dan terapi hipertensi taraf pendidikan ≤ SMP; penghasilan ≤UMR; bekerja indoor.
P2 = proporsi prevalensi, kesadaran, dan terapi hipertensi taraf pendidikan SMP; penghasilan UMR; bekerja outdoor.
J. Kelemahan dan Kesulitan Penelitian