Corporate Action Abnormal return Perumusan Hipotesis

11 digunakan sebagai dasar perhitungan return ekspektasi dan risiko dimasa yang akan datang. b. Retun Ekspektasi Retun Ekspektasi merupakan return yang diharapkan oleh investor dari investasi yang akan dilakukan dan return yang digunakan untuk pengambilan keputusan investasi.

B. Corporate Action

Menurut Dharmadji dan Fakhruddin 2011, corporate action merupakan aktivitas emiten yang berpengaruh terhadap harga saham di pasar. Jenis dari corporate action adalah pemecahan saham stock split, saham bonus, pembagian dividen, penawaran perdana Initial public offerin-IPO, dan konversi saham, baik waran, right, obligasi.

C. Abnormal return

Menurut Halim 2015, abnormal return adalah return tak wajar yang terjadi karena peristiwa tertentu yang akan mengubah nilai perusahaan dalam bentuk kenaikan atau penurunan harga saham. Abnormal return merupakan selisih antara return sesungguhnya aktual yang terjadi dengan return ekspektasi. Return aktual adalah return yang terjadi pada waktu ke –t yang merupakan selisih harga saat ini dengan harga sebelumnya. Return ekspektasi adalah return yang diestimasi. Menurut Brown dan Warner 1985 dalam Hartono 2014, return ekspektasi dapat dihitung menggunakan tiga model estimasi, yaitu: 12 a. Mean adjusted model Return ekspektasi pada model ini dianggap bernilai konstan sama dengan rata-rata return aktual selama periode estimasi. b. Market model Perhitungan return ekspektasi pada model ini menggunakan dua tahap. Tahap pertama dengan membentuk model ekspektasi menggunakan data realisasi selama periode estimasi. Tahap kedua, dengan menggunakan model ekspektasi digunakan untuk mengestimasi return ekspektasi. c. Market adjusted model Model ini menganggap bahwa indikator terbaik untuk mengestimasi return merupakan harga pasar pada saat itu. Apabila menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi untuk membentuk model estimasi, karena return sekuritas yang diestimasi dianggap sama dengan return index pasar.

D. Dividen 1. Macam-Macam Dividen

Dividen adalah pembagian sebagian dari laba yang diberikan perusahaan penerbit saham kepada pemegang saham, Halim, 2015. Menurut Basir dan Frakhruddin 2005 dividen dapat dibedakan menjadi: 1 Dividen Tunai Dividen tunai dibayarkan kepada pemegang saham pada tanggal pembayaran. Besarnya nilai dividen yang dibayarkan berbeda- 13 beda tergantung dengan batasan-batasan seperti yang tercantum di anggaran dasar atau di dokumen yang diberikan kepada kreditur. Oleh sebab itu dividen yang dibayarkan terkadang lebih besar dari laba yang diperoleh perusahaan pada periode ini. Apabila dividen yang dibayarkan lebih besar dari laba perusahaan saat ini, maka perusahaan akan mempertimbangkan untuk melakukan pembayaran secara bertahap. 2 Dividen Saham Apabila perusahaan tidak memiliki cukup dana untuk membagikan dividen tunai, maka dividen saham bisa menjadi alternatif terbaik. Dividen saham merupakan dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham dengan proporsi tertentu. Tujuan dilakukan pembayaran dividen dalam bentuk saham karena perusahaan akan memperoleh manfaat berupa saving kas, sehingga kas tersebut dapat digunakan untuk kepentingan yang lain.

2. Kebijakan dividen

Sartono 2010 berpendapat bahwa kebijakan dividen merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan sebagai laba ditahan yang nantinya akan digunakan sebagai pembiayaan investasi pada masa yang akan datang. Apabila perusahaan akan membagikan laba perusahaan dalam bentuk dividen, maka akan mengurangi laba ditahan dan akan 14 berdampak terhadap pengurangan total sumber dana intern. Jika perusahaan akan menahan laba yang diproleh, maka dana intern perusahaan semakin besar. Perusahaan yang mengakui biaya agensi yang lebih tinggi dapat membayar dividen dengan tingkat yang lebih tinggi, Yarram dan Dollery 2015. Pembayaran dividen yang lebih tinggi akan meningkatkan harga saham, yang berarti nilai perusahaan juga meningkat. Tetapi, pembayaran dividen yang tinggi secara tidak langsung akan mengurangi kemampuan perusahaan untuk investasi, sehingga akan menurunkan tingkat pertumbuhan perusahaan dan dapat menurunkan harga saham. Terdapat teori kebijakan dan pembayaran dividen menurut Modigliani-Miler dan Gordon-Lintner 1963 dalam Sartono 2010, teori tersebut antara lain: a. Teori tidak relevan Teori ini menganggap bahwa kebijakan dividen tidak membawa dampak apapun bagi perusahaan, baik harga saham maupun biaya modal. Keputusan apakah laba akan dibayarkan dalam bentuk dividen atau akan ditahan tidak akan mempengaruhi nilai perusahaan. Karena pada teori ini menyebutkan bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh earning power dari asset perusahaan. Penelitian yang sesui dengan teori ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Suparno 2013. Pada penelitian tersebut menyatakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah ex-dividend date, karena pembayaran dividen tidak akan mempengaruhi kemakmuran pemegang saham dan informasi pembayaran dividen yang terdapat pada laporan keuangan tidak relevan untuk digunakan sebagai pengambilan keputusan. b. Bird-in-the hand theory Teori ini berpendapat bahwa investor menyukai dividen, karena kas di tangan lebih bernilai daripada kekayaan dalam bentuk lain. Konsekuensinya, harga saham perusahaan akan sangat ditentukan oleh besarnya dividen yang dibagikan. Dengan demikian, semakin tinggi dividen yang dibagikan, semakin tinggi pula harga saham. Teori ini sesui dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sularso 2003 yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan return sebelum dan sesudah ex-dividend date, hal ini dilihat dengan adanya rata-rata abnormal return positif di sekitar tanggal ex-dividend date yang menandakan bahwa harga saham bereaksi positif terhadap informasi ex-dividend date, sehingga informasi tersebut merupakan good news . c. Information content hypothesis Teori ini mengemukakan bahwa pembayaran dividen selalu diikuti dengan kenaikan harga saham, harga saham yang tinggi dapat dilihat dari tanggal pengumuman sampai pada tanggal sebelum ex- 16 dividend date . Pada teori ini, perusahaan enggan untuk menurunkan tingkat dividen yang akan dibagikan, sehingga perusahaan akan meningkatkan dividen apabila laba perusahaan di tahun yang akan datang meningkat atau stabil.

3. Pengertian Ex-Dividend Date

Sebelum menerima dividen, terlebih dahulu harus diperhatikan jadwal dividen. Berkaitan dengan jadwal dividen tersebut, harus diperhatikan mengenai istilah yang ada dalam pembagian dividen. Menurut Basir dan Fakhrudin 2005 beberapa istilah yang harus diketahui adalah: 1 Tanggal pengumuman declaration date Tanggal pengumuman merupakan tanggal pada saat direksi perusahaan mengumumkan rencana pembagian dividen kepada publik di media massa. 2 Tanggal cum dividen cum dividend date Merupakan tanggal terakhir perdagangan saham yang masih mengandung hak untuk mendapatkan dividen, baik dividen tunai maupun dividen saham. 3 Tanggal ex-dividend ex-dividend date Merupakan tanggal di saat perdagangan saham sudah tidak mengandung hak untuk mendapatkan dividen. Apabila investor ingin membeli pada tanggal ini atau sesudahnya, maka saham PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 tersebut sudah tidak lagi memberikan dividen. Tetapi jika investor ingin menjual saham dan masih ingin mendapatkan hak dividen, maka investor tersebut harus menjual sahamnya pada tanggal ex dividend atau sesudah tanggal ex dividend. 4 Tanggal pencatatan recording date Merupakan hari terakhir untuk mendaftarkan diri sebagai pemegang saham agar berhak menerima dividen yang akan dibagikan perusahaan. 5 Tanggal pembayaran dividen dividend payment Merupakan tanggal pada saat perusahaan benar-benar mentransfer uang kepada pemegang saham yang berhak atas dividen tersebut. Menurut signaling theory dalam Hartono 2015 menyatakan bahwa pembagian dividen merupakan sinyal yang positif, karena dapat menentukan prospek perusahaan pada masa depan. Dividen merupakan bentuk pengembalian return yang diharapkan oleh investor selain capital gain. Apabila investor ingin mendapatkan hak atas dividen pada periode tersebut, maka harus memiliki saham sampai sebelum ex-dividend date. Pembagian dividen tersebut mengakibatkan adanya perbedaan respon investor dalam bertransaksi di pasar modal. Menurut Anindhita 2010 respon investor dapat diindikasikan dengan bervariasinya harga saham dari declaration date sampai setelah ex-dividend date. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18

4. Dampak ex-dividen date

Menurut PSAK 49 tentang akuntansi reksadana, pada ex- dividend date harga pasar dari saham yang tercatat di bursa cenderung untuk terpengaruh turun karena tidak lagi memiliki hak atas dividen yang diumumkan perusahaan. Pada umumnya saham yang sudah tidak mengandung dividen akan memiliki harga pasar yang relatif rendah daripada saham yang masih memiliki kandungan dividen. Untuk melihat perbedaan harga tidak hanya dapat dilihat pada saat ex- dividend date saja, melainkan sekitar ex-dividend date juga dapat menentukan perubahan harga saham. Husnan 1998 dalam Wibowo dan Adorini 2006 berpendapat bahwa investor pada ex-dividend date secara otomatis akan berpikir bahwa pembagian dividen akan memberikan dampak pada harga saham karena telah kehilangan hak atas return dari dividen. Pemikiran pertama, investor yang berkeinginan mendapat keuntungan selain dari pembagian dividen, lebih memilih untuk tidak membeli saham. Dengan demikian harga saham tersebut akan mengalami penurunan sebanding dengan nilai dari return yang telah hilang. Pemikiran kedua, investor melihat apabila perusahaan mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar dividen kepada pemegang saham, maka akan mempengaruhi keuangan perusahaan yang nantinya dapat mengganggu operasi perusahaan. Apabila dana PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 yang dikeluarkan dapat mengganggu jalannya operasi perusahaan, maka dapat juga menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Kondisi seperti ini mengakibatkan harga saham di pasar mengalami penurunan.

5. Efisensi Pasar

Abnormal return terjadi pada pasar modal yang tidak efisien. Pasar modal dikatakan tidak efisien apabila abnormal return dapat dinikmati oleh satu atau lebih pelaku pasar dengan jangka waktu yang lama Halim, 2015. Menurut Hartono 2015 pasar modal dikatakan efisien apabila harga semua sekuritas yang diperdagangkan mencerminkan semua informasi yang tersedia. Menurut Hartono 2014, apabila semua pelaku pasar dapat mengakses informasi dengan mudah, maka harga yang akan terbentuk adalah harga keseimbangan, sehingga tidak ada investor yang memperoleh abnormal return dengan memanfaatkan informasi yang dimiliki. Hartono 2014, mengungkapkan bahwa bentuk efisiensi pasar tidak hanya dapat dilihat dari ketersediaan informasi, tetapi dapat dilihat dari kecanggihan investor dalam mengambil keputusan berdasarkan analisis dari informasi yang tersedia. E. Kerangka Pemikiran Pembagian dividen menimbulkan reaksi yang berbeda antar investor. Pada penelitian ini reaksi investor atas pembagian dividen ditunjukan dengan 20 perubahan harga saham yang selama periode penelitian Anindhita 2010. Dimana periode penelitian yang dimaksud adalah 20 hari yaitu 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah ex-dividend date. Perubahan harga saham akan diukur menggunakan rata-rata abnormal return, dimana data yang akan digunakan untuk menghitung rata-rata abnormal return adalah return aktual dan return ekspektasi. Menghitung return aktual akan menggunakan data closing price 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah ex-dividend date. Menghitung return ekspektasi akan menggunakan data IHSG Indeks Harga Saham Gabungan selama 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah ex-dividend date serta persamaan market model selama periode estimasi yaitu 30 hari. Berdasarkan uraian tersebut, maka konsep berfikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran 21

F. Perumusan Hipotesis

Pengumuman dividen adalah peristiwa yang ditunggu sebagian besar investor, karena investor berhak atas pengembalian berupa dividen yang akan dibayarkan oleh perusahaan. Adanya pengumuman dividen akan mempengaruhi harga saham suatu perusahaan yang mengumumkan dividen tersebut. Menurut Anindhita 2010 perubahan harga saham dapat dilihat dari sebelum dan sesudah ex-dividend date. Penelitian yang dilakukan Azka 2013 menemukan bahwa terdapat perubahan harga saham sebelum dan sesudah ex-dividend date. hal ini terjadi karena harga saham perusahaan yang membagikan dividen akan naik sampai sebelum ex-dividend date dan akan turun setelah ex-dividend date. Penelitian yang dilakukan Azka 2013 sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sularso 2003 bahwa terdapat perubahan harga saham sebelum dan sesudah ex-dividend date . Hal ini dapat dilihat dari rata-rata abnormal return sesudah ex-dividend date lebih besar dari rata-rata abnormal return sebelum ex- dividend date . Berdasarkan penelitian tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H 1 : terdapat perbedaan harga saham sebelum dan sesudah ex-dividend date. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah studi empiris dengan pendekatan studi peristiwa. Menurut Hartono 2015, studi peristiwa event study merupakan studi yang mempelajari pergerakan saham pada suatu peristiwa event yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Penelitian ini menggunakan pengujian hipotesis yang akan digunakan untuk menjelaskan perbedaan harga saham sebelum dan sesudah ex-dividend date .

B. Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan listing yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Sampel dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Januari 2009 sampai Desember 2014.

C. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Purposive sampling itu sendiri memiliki arti pengambilan sampel menggunakan kriteria tertentu Jogiyanto, 2010. Kriteria sampel yang digunakan adalah: 1. Perusahaan yang konsisten terdaftar dalam perusahaan manufaktur periode Januari 2009 sampai Desember 2014. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan Harga Saham Sebelum Dan Sesudah Ex-Dividend Date Di Bursa Efek Jakarta (BEJ)

2 58 74

Analisis Perbedaan Harga Dan Volume Perdagangan Saham Sebelum Dan Sesudah Ex-Deviden Date (Studi Kasus Pada Perusahaan BUMN yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

5 64 84

Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 98 89

Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Stock Repurchase Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 41 86

ANALISIS PERBANDINGAN RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 1 11

PENGARUH PENGUMUMAN DEVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH EX-DIVIDEND DATE DIBURSA EFEK INDONESIA.

0 1 6

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH EX-DIVIDEND DATE DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 6

Analisis Pengaruh Pengumuman Dividen Tunai terhadap Perubahan Harga Saham Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend Date (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di LQ-45 Periode Agustus 2011-Januari 2012).

0 0 26

Pengaruh informasi akuntansi terhadap perubahan harga saham sebelum dan sesudah implementasi IFRS (studi empiris pada perusahaan manufaktur go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 6 105

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH EX-DIVIDEND DATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 14