18
4. Dampak ex-dividen date
Menurut PSAK 49 tentang akuntansi reksadana, pada ex- dividend date
harga pasar dari saham yang tercatat di bursa cenderung untuk terpengaruh turun karena tidak lagi memiliki hak atas dividen
yang diumumkan perusahaan. Pada umumnya saham yang sudah tidak mengandung dividen akan memiliki harga pasar yang relatif rendah
daripada saham yang masih memiliki kandungan dividen. Untuk melihat perbedaan harga tidak hanya dapat dilihat pada saat ex-
dividend date saja, melainkan sekitar ex-dividend date juga dapat
menentukan perubahan harga saham. Husnan 1998 dalam Wibowo dan Adorini 2006 berpendapat
bahwa investor pada ex-dividend date secara otomatis akan berpikir bahwa pembagian dividen akan memberikan dampak pada harga
saham karena telah kehilangan hak atas return dari dividen. Pemikiran pertama, investor yang berkeinginan mendapat keuntungan selain dari
pembagian dividen, lebih memilih untuk tidak membeli saham. Dengan demikian harga saham tersebut akan mengalami penurunan
sebanding dengan nilai dari return yang telah hilang. Pemikiran kedua, investor melihat apabila perusahaan
mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar dividen kepada pemegang saham, maka akan mempengaruhi keuangan perusahaan
yang nantinya dapat mengganggu operasi perusahaan. Apabila dana PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
yang dikeluarkan dapat mengganggu jalannya operasi perusahaan, maka dapat juga menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan
keuangan. Kondisi seperti ini mengakibatkan harga saham di pasar mengalami penurunan.
5. Efisensi Pasar
Abnormal return terjadi pada pasar modal yang tidak efisien.
Pasar modal dikatakan tidak efisien apabila abnormal return dapat dinikmati oleh satu atau lebih pelaku pasar dengan jangka waktu yang
lama Halim, 2015. Menurut Hartono 2015 pasar modal dikatakan efisien apabila harga semua sekuritas yang diperdagangkan
mencerminkan semua informasi yang tersedia. Menurut Hartono 2014, apabila semua pelaku pasar dapat
mengakses informasi dengan mudah, maka harga yang akan terbentuk adalah harga keseimbangan, sehingga tidak ada investor yang
memperoleh abnormal return dengan memanfaatkan informasi yang dimiliki. Hartono 2014, mengungkapkan bahwa bentuk efisiensi
pasar tidak hanya dapat dilihat dari ketersediaan informasi, tetapi dapat dilihat dari kecanggihan investor dalam mengambil keputusan
berdasarkan analisis dari informasi yang tersedia. E. Kerangka Pemikiran
Pembagian dividen menimbulkan reaksi yang berbeda antar investor. Pada penelitian ini reaksi investor atas pembagian dividen ditunjukan dengan
20
perubahan harga saham yang selama periode penelitian Anindhita 2010. Dimana periode penelitian yang dimaksud adalah 20 hari yaitu 10 hari
sebelum dan 10 hari sesudah ex-dividend date. Perubahan harga saham akan diukur menggunakan rata-rata abnormal
return, dimana data yang akan digunakan untuk menghitung rata-rata
abnormal return adalah return aktual dan return ekspektasi. Menghitung
return aktual akan menggunakan data closing price 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah ex-dividend date. Menghitung return ekspektasi akan
menggunakan data IHSG Indeks Harga Saham Gabungan selama 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah ex-dividend date serta persamaan market model
selama periode estimasi yaitu 30 hari. Berdasarkan uraian tersebut, maka konsep berfikir dalam penelitian ini
dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
21
F. Perumusan Hipotesis