TINGKATAN DIMENSI PROSES KOGNITIF

kesesuaian diantara keduanya. Istilah lain dari mengenali adalah mengidentifikasi . b. Mengingat kembali Proses mengingat kembali adalah mencari dan mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang dan dibawa ke memori kerja untuk diproses. Seseorang mengambil pengetahuan tersebut ketika diberi soal atau pertanyaan. Istilah lain untuk mengingat kembali adalah mengambil. 2. Memahami Proses memahami adalah mengkonstruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan maupun grafis, yang disampaikan melalui pengajaran, buku, atau layar komputer. Pengetahuan baru dihubungkan dengan pengetahuan lama, sehingga pengetahuan konseptual menjadi dasar untuk memahami. Kategori memahami terdiri dari proses kognitif menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan . a. Menafsirkan Proses menafsirkan adalah proses perubahan informasi dari satu bentuk ke bentuk lain. Menafsirkan dapat berarti bahwa seseorang dapat mengubah informasi baru yang diterima menjadi pengetahuan yang dibentuk dengan kata-kata atau gayanya sendiri. Misalnya gambar jadi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kata-kata, kata-kata jadi gambar, angka jadi kata-kata, kata-kata jadi angka, not balok jadi suara musik, dan semacamnya. Istilah lain dari menafsirkan adalah menerjemahkan, memparafrasakan, menggambarkan dan mengklarifikasi . b. Mencontohkan Proses mencontohkan adalah seseorang memberikan contoh tentang konsep atau prinsip umum. Mencontohkan melibatkan proses identifikasi ciri-ciri pokok dari konsep atau prinsip umum dan menggunakan ciri-ciri ini untuk memilih atau membuat contoh. Istilah lain dari mencontohkan adalah mengilustrasikan dan memberi contoh . c. Mengklasifikasikan Proses mengklasifikasikan adalah menentuan bahwa sesuatu termasuk dalam kategori tertentu. Untuk dapat mengklasifikasikan , maka seseorang harus mengetahui ciri-ciri atau pola-pola yang sesuai dengan contoh dan konsep atau prinsip tersebut. Istilah lain dari mengklasifikasikan adalah mengategorikan dan mengelompokkan . d. Merangkum Proses merangkum adalah mengemukakan satu kalimat yang merepresesntasikan informasi yang diterima atau mengabstraksikan sebuah tema. Merangkum dapat juga diartikan sebagai suatu kegiatan mengambil pokok-pokok suatu tulisan, pembicaraan, atau persoalan menjadi suatu uraian yang lebih singkat dan ditulis dengan kata-kata yang dibuatnya sendiri. Istilah lain dari merangkum adalah menggeneralisasi dan mengabstraksi . e. Menyimpulkan Proses menyimpulkan adalah proses menemukan pola dalam sejumlah contoh. Proses menyimpulkan terjadi ketika seseorang dapat mengabstraksikan sejumlah konsep atau prinsip yang menerangkan contoh tersebut dengan mencermati dan menarik hubungan antara ciri-ciri setiap contohnya. Kegiatan menyimpulkan dilakukan untuk memperoleh kesudahan pendapat atau keputusan akhir. Istilah lain menyimpulkan adalah mengekstrapolasi, menginterpolasi, dan memprediksi . f. Membandingkan Proses membandingkan adalah usaha untuk menemukan persamaan dan perbedaan antara dua atau lebih objek, peristiwa, ide, masalah, atau situasi. Istilah lain dari membandingkan adalah mengontraskan, memetakan, dan mencocokkan . g. Menjelaskan Proses menjelaskan adalah proses membuat dan menggunakan model sebab-akibat dalam sebuah sistem. Menjelaskan berarti menyajikan informasi yang diinformasikan secara sistematis dengan tujuan menunjukkan hubungan atau gambaran akan sesuatu. Istilah lain dari menjelaskan adalah membuat model . 3. Mengaplikasikan Proses mengaplikasikan melibatkan penggunaan prosedur-prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah. Mengaplikasikan dapat juga diartikan kemampuan menggunakan konsep dalam praktek atau situasi yang baru. Mengaplikasikan berkaitan erat dengan pengetahuan procedural. Kategori mengaplikasikan terdiri dari proses kognitif mengeksekusi dan mengimplementasikan . a. Mengeksekusi Proses mengeksekusi adalah proses menerapkan prosedur ketika menghadapi suatu tugas terutama tugas yang familiar. Tugas yang familiar memudahkan untuk memilih prosedur yang tepat dan menggunakannya. Istilah lain dari mengeksekusi adalah melaksanakan . b. Mengimplementasikan Proses mengimplementasikan adalah pemilihan dan penggunaan sebuah prosedur untuk menyelesaikan tugas yang tidak familiar. Ketika dituntut untuk memilih, seseorang harus memahami jenis masalahnya dan alternatif-alternatif prosedur yang tersedia. Maka, mengimplementasikan terjadi bersama proses kognitif lain, seperti memahami dan mencipta . Istilah lain dari mengimplementasikan adalah menggunakan . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Menganalisis Proses menganalisis adalah proses memecah-mecah materi menjadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antar bagian dan antara setiap bagian dan struktur keseluruhannya. Menganalisis juga dapat dipandang sebagai perluasan dari kaegori memahami atau sebagai pembuka untuk kategori mengevaluasi atau mencipta . Ketegori memahami , menganalisis dan mengevaluasi sering kali saling terkait. Namun, seseorang yang memahami belum tentu dapat menganalisis dengan baik. Seseorang yang dapat menganalisis juga belum tentu dapat mengevaluasi . Kategori menganalisis meliputi proses kognitif membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusikan . a. Membedakan Proses membedakan adalah proses memilah-milah bagian-bagian yang relevan atau penting dari sebuah struktur. Membedakan terjadi ketika seseorang mendiskriminasikan informasi yang relevan dan tidak relevan, yang penting dan tidak penting, dan kemudian memerhatikan informasi yang relevan atau penting. Membedakan melibatkan proses mengorganisasi secara struktural dan menentukan bagaimana bagian- bagian sesuai dengan struktur keseluruhannya. Membedakan juga digunakan untuk menentukan mana informasi yang relevan atau penting dan mana yang tidak. Istilah lain dari membedakan adalah menyendirikan, memilah, memfokuskan, dan memilih . b. Mengorganisasi Proses mengorganisasi adalah proses mengidentifikasi elemen- elemen komunikasi atau situasi dan proses mengenali bagaimana elemen- elemen ini membentuk sebuah struktur yang koheren. Mengorganisasi juga merupakan proses membangun hubungan-hubungan yang sistematis dan koheren antarpotongan informasi. Istilah lain dari mengorganisasi adalah menstrukturkan, memadukan, menemukan koherensi, membuat garis besar, dan mendeskripsikan peran . c. Mengatribusikan Proses mengatribusikan adalah proses menentukan sudut pandang, pendapat, nilai, atau tujuan dibalik komunikasi. Proses ini melibatkan proses dekonstruksi yang didalamnya seseorang menentukan tujuan pengarang suatu tulisan yang diberikan oleh guru. Istilah lain dari mengatribusikan adalah mendekonstruksi . 5. Mengevaluasi Proses m engevaluasi adalah membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar tertentu. Kriteria yang paling sering digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Mengevaluasi membantu seseorang mencari tahu apakah solusi yang dibuat efektif atau tidak. Kategori mengevaluasi mencakup proses memeriksa keputusan-keputusan yang diambil berdasarkan kriteria internal dan mengkritik keputusan-keputusan yang diambil berdasrkan kriteria eksternal. a. Memeriksa Proses memeriksa adalah proses menguji inkonsistensi atau kesalahan internal dalam suatu operasi atau produk. Memeriksa melibatkan proses menguji apakah suatu kesimpulan sesuai dengan premis-premisnya atau tidak, apakah data-datanya mendukung atau menolak hipotesis, atau apakah suatu bahan pelajaran berisikan bagian- bagian yang saling bertentangan. Memeriksa berfungsi untuk menentukan seberapa baik rencana itu berjalan. Istilah lain dari memeriksa adalah menguji, mendeteksi, memonitor dan mengoordinasi. b. Mengkritik Proses mengkritik adalah proses penilaian suatu produk atau proses berdasarkan kriteria eksternal. Dalam mengkritik , diperlukan mencatat ciri-ciri positif dan negatif dari suatu produk dan membuat keputusan berdasarkan ciri-ciri tersebut. Istilah lain dari mengkritik adalah menilai . 6. Mencipta Proses mencipta adalah proses menyusun elemen-elemen menjadi sebuah keseluruhan yang koheren atau fungsional. Mencipta adalah membuat produk baru dengan mereorganisasi sejumlah elemen jadi suatu pola yang tidak pernah ada sebelumnya. Kategori mencipta terdiri dari proses merumuskan, merencanakan, dan memproduksi . a. Merumuskan Proses merumuskan adalah proses menggambarkan masalah dan membuat pilihan atau hipotesis yang memenuhi kriteria-kriteria tertentu. Merumuskan melampaui batasan pengetahuan lama dan teori-teori yang ada. Istilah lain dari merumuskan adalah membuat hipotesis . b. Merencanakan Proses merencanakan adalah merancang metode penyelesaian masalah yang sesuai dengan kriteria-kriteria masalahnya, yakni membuat rencana untuk menyelesaikan masalah. Proses merencanakan adalah mempraktikkan langkah-langkah untuk menciptakan solusi yang nyata bagi suatu masalah. Istilah lain dari merencanakan adalah mendesain . c. Memproduksi Proses memproduksi adalah melaksanakan rencana untuk menyelesaikan masalah yang memenuhi spesifikasi tertentu. Istilah lain dari memproduksi adalah mengkonstruksi . E. SIMULASI KOMPUTER Simulasi komputer adalah model pembelajaran menggunakan program komputer untuk mensimulasikan beberapa percobaan fisika, tidak lewat percobaan di laboratorium, tetapi lewat monitor komputer dan siswa dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mempelajarinya dari simulasi itu Suparno, 2013: 117. Simulasi komputer digunakan untuk memperlihatkan sebuah perilaku dari suatu sistem. Sehingga dapat digunakan untuk menggali pengetahuan lebih dalam dan lebih jauh dengan cara yang lebih mudah seperti menyajikan sebuah peristiwa yang sulit untuk diamati secara langsung ataupun sulit untuk dibayangkan. Karena dalam kehidupan sehari-hari tidak semua hal dapat dipraktekkan dan ditunjukkan langsung didalam kehidupan nyata. Oleh karena itu dibutuhkan simulasi agar proses pengamatan sistem nyata dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien. Beberapa keuntungan pembelajaran dengan simulasi komputer Suparno, 2013: 119 adalah sebagai berikut : a. Dapat dilakukan oleh siswa kapan pun termasuk di rumah sehingga mereka dapat belajar lebih lama dan mengulangi bahan lebih lama tanpa terikat guru, jam atau waktu. b. Dapat menyajikan simulasi dari percobaan yang sulit dan alatnya mahal, dengan cara yang murah dan mudah bahkan dapat dilihat mahasiswa lebih jelas. Misalnya percobaan nuklir, dapat dilihat dalam simulasi tanpa harus mencoba nuklir sendiri. c. Reaksi dan kejadian mikro dapat disimulasikan dengan jelas dalam model sehingga siswa makin jelas menangkap konsepnya. Misalnya, model gerak atom atau molekul yang sulit dilihat mata dapat dilakukan dengan simulasi computer . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d. Di internet banyak sekali percobaan dengan simulasi yang dapat dijadikan tugas siswa untuk mengamati dan mempelajarinya. e. Para ahli miskonsepsi menemukan bahwa simulasi komputer dapat membantu menghilangkan miskonsepsi siswa karena siswa dapat membandingkan pemikirannya yang tidak benar dengan simulasi yang mereka lakukan dan lihat. Simulasi PhET Physics Education Technology PhET menciptakan simulasi interaktif dengan tujuan untuk meningkatkan minat siswa dan proses pembelajaran Wieman Perkins, 2006: 290. Simulasi interaktif adalah simulasi yang memberikan informasi kepada pelajar tentang suatu objek atau kejadian yang dilandasi oleh asas-asas ilmu Alessi Trollip, 2001: 217. Pembelajaran dengan menggunakan simulasi PhET merupakan pembelajaran yang memanfaatan media komputer untuk menjalankan aplikasi PhET yang telah disediakan oleh website PhET yaitu https:phet.colorado.edu Perkins, 2006: 18. Simulasi PhET merupakan aplikasi berupa games yang mengandung unsur pembelajaran dan berfungsi untuk menjelaskan konsep tertentu. Simulasi PhET dapat membantu dalam memudahkan siswa untuk mempelajari konsep baru atau memahami konsep yang sudah diketahui. Melalui simulasi PhET siswa diharapkan lebih paham mengenai materi yang telah diajarkan Wieman, 2010: 225. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Simuasi PhET dapat diatur dengan sederhana dan mudah digunakan seperti click-drag, menggeser dan terdapat tombol-tombol yang dapat digunakan. Selain itu, pada simulasi PhET juga menampilkan hal yang abstrak dan tidak dapat dilihat oleh mata seperti atom, elektron, foton, dan medan listrik sehingga dapat memberikan sedikit gambaran kepada siswa. Pada simulasi ini juga menyediakan berbagai instrumenalat pengukuran seperti penggaris, stopwatch , voltmeter, termometer, dan alat pengukur tekanan untuk melakukan pengukuran kuantitatif. Simulasi PhET ini dibuat dalam Java dan Flash sehingga dapat dijalankan langsung dari website PhET http:phet.colorado.edu menggunakan web browser standar. Selain itu, PhET juga dapat diunduh secara gratis dan dipasang pada komputer perangkat lokal sehingga dapat digunakan secara offline Perkins dkk, 2006: 19. Dengan demikian, Simulasi PhET sangat membantu siswa untuk mengeksplorasi peristiwa fisika sehingga siswa dapat membentuk pengetahuannya sendiri. Simulasi yang ditampilkan oleh PhET juga berdasarkan konsep Fisika yang benar, sehingga tidak menyebabkan terjadinya miskonsepsi. Dengan simulasi PhET yang menampilkan simulasi menarik seperti sebuah permainan atau games, maka simulasi ini akan menarik minat siswa untuk belajar.

F. KERANGKA BERPIKIR

Ilmu Fisika adalah ilmu yang banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga penting bagi siswa untuk memiliki pemahaman yang lengkap tentang konsep Fisika. Untuk memperoleh pemahaman konsep yang lengkap, siswa harus mengkonstruksi sendiri pemahamannya. Namun, untuk dapat mengkonstruksi pemahaman ini, siswa memerlukan informasi yang berasal dari lingkungan sosialnya. Lingkungan sosial yang dimaksud adalah dari media belajar, teman kelompok dan juga guru. Karena pemahaman adalah konstruksi siswa sendiri, maka media belajar berperan sebagai tempat atau wadah bagi siswa untuk memperoleh informasi, sedangkan teman kelompok dan guru berperan untuk membantu siswa dalam mengkonstruksi pemahamannya. Salah satu cara untuk dapat memperoleh pemahaman adalah dengan mencari informasi dari media belajar, dalam hal ini menggunakan simulasi komputer. Dengan menggunakan simulasi komputer, siswa dapat mengamati suatu peristiwa sehari-hari dengan lebih mudah karena siswa dapat mengulang- ulang sebuah peristiwa yang berhubungan dengan konsep fisika dalam bentuk simulasi. Selain melakukan pengamatan, siswa juga dapat melakukan pengukuran serta memvariasi variabel sebab-akibat dalam peristiwa tersebut. Sehingga siswa dapat menganalisis dan mengambil kesimpulan berdasarkan peristiwa tersebut. Oleh karena itu, simulasi komputer menyediakan informasi bagi siswa untuk mengkonstruksi pemahamannya. Ketika siswa memiliki pemahaman awal dalam pikirannya, siswa dapat mengomunikasikan pemahaman ini kepada teman kelompoknya, begitu juga sebalikya. Sehingga siswa dapat saling bertukar pikiran dan siswa dapat mencapai pemahaman yang lebih baik. Namun, pemahaman yang dikonstruksi siswa bersama anggota kelompok belum tentu tepat. oleh karena itu, guru berperan mengarahkan pemahaman siswa menuju pemahaman yang tepat dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mendukung perkembangan pemahamannya. Untuk dapat mengetahui perkembangan pemahaman yang dialami siswa, maka pemahaman siswa dikelompokkan berdasarkan dimensi kognitif menurut Taksonomi Bloom. Dimensi kognitif ini meliputi proses mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta . Ketika siswa membentuk pemahamannya, maka siswa mengalami berbagai dimensi kognitif ini. Oleh karena itu, perkembangan pemahaman yang dialami siswa dengan cara belajar menggunakan simulasi komputer, diskusi kelompok, dan bimbingan dari guru sebagai fasilitator juga berarti meningkatnya dimensi kognitif pada siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 2.1 Rangkuman kerangka berpikir

G. MATERI

Prinsip Archimedes mengapung, tenggelam dan melayang Suatu benda yang dicelupkan dalam zat cair mendapat gaya ke atas sehingga beratnya menjadi berat semu. Gaya ke atas ini disebut dengan gaya apung buoyancy yaitu suatu gaya ke atas yang dikerjakan oleh zat cair pada benda. Dengan, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Prinsip Archimedes menyatakan bahwa “ketika sebuah benda tercelup seluruhnya atau sebagian didalam fluida, fluida akan memberikan gaya keatas gaya apung pada benda, dimana besarnya gaya keatas gaya apung sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut.” Gaya apung = Berat fluida yang dipindahkan oleh benda Dengan, ⁄ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Mengapung

Keadaan benda mengapung dalam zat cair diperlihatkan melalui gambar di atas. Di mana pada benda mengapung, sebagian volume benda berada di udara tidak tercelup dalam air dan sebagian lainnya berada di dalam air. Pada peristiwa benda mengapung, benda tidak menyentuh dasar wadah zat cair. Gaya yang bekerja pada benda mengapung adalah gaya apung dan gaya berat W, dimana besar gaya apung sama dengan besar gaya berat W. Gambar 2.2 gambar peristiwa mengapung