Proses Perkembangan Pemahaman Responden
95
MELAYANG Responden D mengganti jenis material menjadi kayu
Gambar 4.26 gambar tampilan peristiwa yang dialami kayu C =
“wiiiss.. nyemplung po iki?” A, B, C dan D =
“melayang.. melayang” D =
“ nya enam semua berarti mbak?”
P = ”ya enam semua..
nya berapa?” D =
“enam..” P =
“enam.. benar..” C dan B =
“loh? Enam po?” D =
“yo.. enam” C =
“ow yaa.. pinter” Kemudian semua responden mencatat data yang diperlukan
C = “N nya mbak?”
P = “N nya nggak ada”
C = “tulis nol?”
P = “ya.. ditulis nol aja..”
- Pada peristiwa melayang
responden A dan B awalnya menganggap gaya yang bekerja
adalah gaya normal dengan simbol N dan gaya berat dengan
simbol W, melalui simulasi responden A dan B dapat
mengamati bahwa gaya yang bekerja adalah gaya apung
dengan simbol Fa dan gaya berat dengan simbol W
- Responden C dapat mengamati
bahwa gaya-gaya yang bekerja adalah gaya apung dengan
simbol Fa dan gaya berat dengan simbol W
- Responden D dari awal telah
dapat menggambar kedua gaya yang bekerja pada benda yang
mengalami peristiwa melayang
96
TENGGELAM Kemudian dicelupkan jenis material yaitu Es dengan massa
jenis 0,92 kgL, volume 6 L yang mengalami peristiwa tenggelam.
Responden C mengganti jenis material menjadi Es
Gambar 4.27 gambar tampilan peristiwa yang dialami Es D =
“wah.. kok ada yang baru? Kamu pendatang baru ya?”
P = “itu apa coba?.. kalau tenggelam tadi ada gaya apa?”
A = “gaya Normal”
A, B, C, dan D = “gaya Normal”
P = “nah.. gaya Normal”
- Pada peristiwa teggelam
responden A dan B dari awal telah dapat menggambar gaya
normal dengan simbol N dan gaya berat dengan simbol W,
sehingga responden A dan B melalui simulasi dapat
mengamati bahwa terdapat juga gaya apung dengan simbol Fa
- Responden C dari awal telah
dapat menggambar gaya apung dengan simbol Fa, sehingga
responden C melalui simulasi dapat mengamati bahwa
terdapat juga gaya normal dengan simbol N dan gaya berat
dengan simbol W
- Responden D dari awal telah
dapat menggambar gaya apung dengan simbol Fa dan gaya
berat dengan simbol W, sehingga responden D melalui
simulasi dapat mengamati bahwa terdapat juga gaya
normal dengan simbol N
97
DISKUSI
Gaya-gaya yang bekerja
P = “nomor empat lagi.. nomor empat gimana? Soalnya
gimana?” Responden B dan D membacakan soal nomor 4
Gambar 4.28 soal nomor 4 pada LKS P =
“nah.. ada gaya apa saja tadi?” C dan D =
“Fa dan W” P =
“itu pada peristiwa apa?” A, B, C, dan D = “
mengapuuunggg
” P =
“mengapung.. terus pada peristiwa ?” P, A, B, C, dan D =
“melayang” P =
ada gaya apa aja?” A, B, C dan D =
“Fa dan W” P =
“nah tenggelam?” A, B, C dan D =
“Fa, W dan N” P =
“yaa.. N adalah gaya apa?” A, B, C dan D =
“Normaaall” P =
“Normal..” Semua responden kembali mengisi jawaban soal diskusi
Gambar 4.29 jawaban soal nomor 4 yang ditulis oleh responden
- Diskusi ini membantu
mengkonfirmasi pemahaman responden tentang gaya-gaya
yang bekerja pada masing- masing peristiwa mengapung,
melayang, dan tenggelam
98
Membandingkan besar gaya-gaya yang bekerja
P = “Nomor lima.. gimana soalnya
nomor lima?” Responden D membacakan soal nomor 5
Gambar 4.30 soal nomor 5 pada LKS C =
“mengapung sama… melayang sama… tenggelam lebih kecil Fa”
P = “Fa nya lebih kecil dari pada gaya berat”
D = “piye? Piye? Sek…”
C = “ini sama ini.. mengapung sama… melayang sama…
tapi kalau tenggelam lebih kecil Fa” responden C menerangkan sambil menunjukkan data nilai Fa dan W
P = “nah dibandingkan nilai Fa sama N nya”
C = “N po W?”
P = “Eh..W.. Fa sama W..”
B dan D = “W”
C = “mengapung sama melayang sama?”
P = “ya..”
Semua responden mencatat jawaban soal diskusi
Gambar 4.31 jawaban soal nomor 5 yang ditulis oleh responden
- Peneliti membantu responden
untuk menagamati data yang diperoleh agar dapat
membandingkan besar gaya- gaya yang bekerja
99
Menjelaskan tentang
peristiwa mengapung,
melayang, dan
tenggelam A
Semua responden sudah benar dalam menuliskan
syarat masing-masing peristiwa mengapung,
melayang dan tenggelam terkait massa jenis benda dan
massa jenis fluida. Namun responden langsung
menuliskan kesimpulan masing-masing peristiwa
tanpa menjelaskan langkah- langkahnya
Data dan pertanyaan diskusi pasa percobaan I yaitu tentang menganalisa peristiwa mengapung, tenggelam dan
melayang.
Gambar 4.32 data yang diperoleh siswa pada percobaan I P =
“nomor tiga.. bacakan soal nomor tiga itu…” Responden C membaca pertanyaan nomor 3
Gambar 4.33 soal nomor 3 pada LKS P =
“pada peristiwa mengapung… massa jenis fluida dan
massa jeni
s bendanya gimana?” D =
“benda lebih kecil dari pada massa jenis fluida” P =
“mengapung… massa jenisnya? Mana yang lebih besar? Dilihat datanya tadi..”
C = “fluida..”
D = “fluida..” P =
“massa jenis fluidanya berapa?” B, C, dan D =
“0,40” P =
“0,40.. massa jenis bendanya? Ini mengapung ni..” -
Semua responden dari awal sudah benar dalam menuliskan
syarat masing-masing peristiwa mengapung, melayang dan
tenggelam terkait massa jenis benda dan massa jenis fluida.
Dalam proses belajar, responden dapat menyimpulkan
syarat masing-masing peristiwa tersebut diperoleh melalui
pengambilan data dan menjawab pertanyaan diskusi.
B C
D
100
Peneliti menunjuk data peristiwa mengapung C =
“nek mengapung ki lebih kecil massa jenis bendanya… nek mengapung ki lebih kecil, nek melayang sama..”
P = “ya.. tulis.. ditulis dengan rapi.. yang melayang
gi
mana tadi?” Responden sibuk menulis jawaban soal diskusi
P = “kalau tenggelam tadi?”
D = lebih besar dari fluida”
P = “apa yang lebih besar?”
B = “
”
Gambar 4.34 jawaban soal nomor 3 yang ditulis oleh responden
Hubungan massa jenis
fluida dan gaya apung
A Responden A dapat menilai
bahwa gaya apung minyak zaitun lebih kecil
dibandingkan gaya apung air, tetapi berdasarkan rumus dan
perhitungan tidak berdasarkan konsep
Data, pertanyaan diskusi dan kesimpulan pada percobaan II bagian c: pengaruh massa jenis fluida terhadap gaya apung
Gambar 4.35 data yang diperoleh responden pada percobaan II bagian c
- Responden C dari awal sudah
dapat memahami konsep tentang hubungan antara massa
jenis fluida dan gaya apung -
Responden A dan D awalnya menyimpulkan berdasarkan
rumus dan perhitungan tidak berdasarkan konsep. Sehingga
melalui proses belajar ini, responden A dan D dapat
memahami konsep tentang hubungan antara massa jenis
fluida dan gaya apung
- Responden B melalui proses
B Responden B belum dapat
menentukan mana gaya apung yang lebih besar antara
minyak zaitun dan air. Responden menganggap nilai
gaya apung minyak zaitun sama dengan gaya apung air
101
karena massa jenis kedua nya hampir sama
Gambar 4.36 soal diskusi nomor 8 pada LKS C
= “semakin besar” P = “ya semakin besar”
Gambar 4.37 soal nomor 3 bagian kesimpulan pada LKS Gambar 4.38 kesimpulan nomor 3 yang ditulis responden
pada LKS belajar ini dapat memahami
konsep tentang hubungan antara massa jenis fluida dan gaya
apung C
Responden C sudah dapat menilai bahwa gaya apung
minyak zaitun lebih kecil dibandingkan gaya apung air
berdasarkan konsep massa jenis minyak zaitun lebih
kecil dibandingkan masssa jenis air
D Responden D dapat menilai
bahwa gaya apung minyak zaitun lebih kecil
dibandingkan gaya apung air, tetapi berdasarkan rumus dan
perhitungan tidak berdasarkan konsep
Hubungan massa benda
dan gaya apung
A Responden A belum dapat
menentukan bahwa massa benda tidak berpengaruh
terhadap gaya apung karena responden menganggap
bahwa massa benda mempengaruhi massa jenis
benda dan massa benda mempengaruhi besar gaya
apung Data dan pertanyaan diskusi percobaan II bagian a:
pengaruh jenis material terhadap gaya apung.
Gambar 4.39 data yang diperoleh siswa pada percobaan II bagian a
- Responden A, C, dan D pada
awalnya menganggap bahwa massa jenis benda
mempengaruhi besar gaya apung, sehingga melalui proses
belajar ini responden A, C, dan D dapat memahami bahwa
massa benda tidak mempengaruhi besar gaya
apung
- Responden B dapat semakin
yakin bahwa massa benda tidak berpengaruh terhadap gaya
apung B
Responden B sudah dapat menentukan bahwa massa
benda tidak berpengaruh terhadap gaya apung tetapi
102
responden masih tidak yakin karena responden menuliskan
“massa yang berat tidak selalu berpengaruh terhadap
kodisi benda dalam ember” Gambar 4.40 pertanyaan diskusi percobaan II bagian a pada
LKS P =
“yok sekarang kerjakan nomor 7 ini.. nilai gaya apungnya gimana?”
A, B, C, dan D = “samaa..”
P = “berarti jenis material itu berpengaruh terhadap gaya
apungg nggak?” C dan D =
“nggaaakkk..” P =
“jenis material tidak berpengaruh..” A =
“jenis material tidak berpengaruh?” P =
“jenis material tidak berpengaruh terhadap gaya
apung, disini kan lihat ni yang di data kalian jenis materialnya beda, massanya beda tapi gaya apungnya
sama” Peneliti menunjuk pada data yang diperoleh siswa C =
“waduuhh” A =
“salah berarti…” Responden menghubungkan analisis data dan jawaban soal pretest nya
C = “hahaha..”
A = “yo salah kan?”
C = “salaaahh.. soalnya lebih berat e”
P = “Nah.. rumus nya gaya apung tu apa?”
A, B, C, dan D = “
g V” P =
“
nya itu massa jenis fluida.. berarti yang mempengaruhinya itu cuma massa jenis fluida sama
volume benda yang tercelup, massa benda nggak dipedulikan kalau volume bendanya sama.. tadi kan
C Responden C dan D belum
dapat menentukan bahwa massa benda tidak
berpengaruh terhadap gaya apung karena responden
menganggap bahwa massa benda mempengaruhi massa
jenis benda dan massa benda mempengaruhi besar gaya
apung D
103
volumenya sama, massanya yang beda, ya kan?” Peneliti membahas soal pretest
B = “yaa..”
D = “oowww”
P = “berarti gaya apungnya?”
C = “ow yoo yooo.. “
D = “samaa..”
P = “sama gaya apungnya..”
Gambar 4.41 jawaban nomor 7 yang ditulis oleh responden
Tabel 4.9 Proses Perkembangan Pemahaman Kelompok 2
Aspek yang dinilai
Res pon
den Pemahaman Awal
Proses Belajar Perkembangan Pemahaman
Mengubah kalimat
kedalam bentuk
gambar E
Semua responden sudah dapat mengubah kalimat
kedalam bentuk gambar untuk masing-masing
peristiwa mengapung, melayang dan tenggelam
MENGAPUNG:
Menggambar gaya berat
Pada kegiatan pengenalan simulasi PhET dan penggunaan simulasi secara teknis, ketika responden F mengatur jenis
material Es dan dicelupkan kedalam suatu jenis fluida yaitu air dan mengklik
tanda “gravity” sehingga muncul tampilan sebagai berikut pada simulasi:
- Responden E dari awal telah
dapat menggambar gaya berat dengan simbol W, sehingga
dengan simulasi responden E dapat mengamati bahwa arah
gaya berat digambar dari pusat benda menuju pusat bumi
- Responden F menjadi dapat
mengamati bahwa ada gaya berat dengan simbol W pada
peristiwa benda yang tercelup F
Kelengkapan gambar gaya-
gaya yang bekerja pada
masing- masing
E
Mengapung dan Melayang: lengkap, karena responden E
sudah dapat menggambar gaya apung dengan simbol Fa
dan gaya berat dengan simbol W
104
peristiwa Tenggelam:
tidak lengkap, karena responden D dan E hanya
menggambar gaya apung dengan simbol Fa dan gaya
berat dengan simbol W, namun tidak menggambar
gaya normal dengan simbol N
Gambar 4.42 gambar gaya yang muncul ketika tanda “gravity” di klik
P = “ini gaya apa ini?” E = “W”
P = “gaya W.. W itu apa?” E = “gaya berat”
P = “arahnya kemana?” E dan
F = “ke pusat” P = “
ke pusat bumi.. nah, ini ada gaya berat dari pusat
benda ke pusat bumi”
Menggambar gaya apung
P = “teruus.. lagi apa lagi tu setelah gravity?” F = “gaya apung”
P = “
gaya apung.. coba diklik
” Responden F mengatur simulasi dengan mengklik
“buoyancy”
Gambar 4.43 gambar gaya yang muncul ketika tanda “buoyancy dan contact” di klik
P = “
itu gaya apung, dari pusat benda ke atas
” kedalam fluida dan dapat
mengamati gambar posisi dan arah gaya berat
- Responden E dari awal telah
dapat menggambar gaya apung dengan simbol Fa, namun
dengan simulasi responden E dapat mengamati bahwa arah
gaya apung digambar dari pusat benda menuju ke atas
- Responden F dapat mengamati
bahwa ada gaya apung dengan simbol Fa pada peristiwa benda
yang tercelup kedalam fluida dan dapat mengamati gambar
posisi dan arah gaya apung F
Mengapung, Melayang, dan Tenggelam : responden F
tidak menggambar gaya-gaya yang bekerja
105
Gaya-gaya yang bekerja dan peristiwa yang terjadi
P = “terus lagi ada apa lagi tu? Ini apa ini?” E dan F =
“kontak” P = “
kontak.. coba di klik kontak itu fungsinya apa? Nah ini biar keliatan hubungannya coba kebawah lagi liat gaya
nya”
Gambar 4.45 gambar tampilan gaya-gaya yang bekerja pada balok Es
P = “
nah kalau kayak gini gaya apung nya berapa?
F = “
98 Newton
” P = “
gaya beratnya?
” F = “sama”
P = “
samaa.. nah, ini peristiwa apa ini?
” F = “mengapung”
P = “mengapung.. ya..” -
Responden F dapat mengamati bahwa pada peristiwa benda
yang tercelup kedalam fluida dan tidak menyentuh dasar
wadah, gaya yang bekerja adalah gaya apung dengan
simbol Fa dan gaya berat dengan simbol W
- Responden E sudah dapat
menggambar kedua gaya yang bekerja
106
Memperkuat pemahaman tentang gaya yang bekerja
B = “
celupkan benda kedalam fluida
” responden B membaca petunjuk pada LKS
Responden B mengatur simulasi sesuai petunjuk
Gambar 4.45 gambar tampilan Styrofoam ketika dicelupkan kedalam fluida
P = “Fa nya berapa?”
E = “8,82”
B = “berapa?”
E = “ini loh” responden A menunjuk layar simulasi
P = “Fa yang mana?”
E = “ke atas”
P = “keatas.. ini juga di catat, disini kan ada Vbf.. Vbf itu
apa? Volume benda yang tercelup.. tercelup kedalam
fluidanya.. nah disini berapa volume nya? tadi awalnya?” F =
“100” P =
“sekarang?” F =
“102,25.. hmm 2,25” P =
“nah pinter.. ini apa?”
F = “massa jenis benda”
P = “massa jenis benda, berapa? Dicatat juga..
keterangannya juga didisi.. gaya berat.. gaya berat yang
mana?” E =
“yang kebawah” -
Percobaan ini memperkuat pemahaman responden bahwa
jika benda tidak menyentuh bidang maka gaya-gaya yang
bekerja adalah gaya apung dengan simbol Fa dan gaya
berat dengan simbol W, serta tidak ada gaya Normal dengan
simbol N
107
P = “yang ke bawah.. ke pusat bumi arahnya”
F = “8,82”
P = “8,82.. Normalnya nggak ada..”
MELAYANG P =
“ter
us, ulangi lagi langkah-
langkahnya” Responden E mengatur simulasi sesuai petujuk pada LKS
Gambar 4.46 gambar tampilan peristiwa yang dialami kayu P =
“ini peristiwa apa ini?” E =
“melayang” P =
“Fa nya yang mana?” E dan F =
“ke atas”
TENGGELAM Responden E mengatur simulasi sesuai petujuk pada LKS
Gambar 4.47 gambar tampilan peristiwa yang dialami Es -
Responden E dari awal telah dapat menggambar gaya apung
dengan simbol Fa dan gaya berat dengan simbol W
- Responden F dapat mengamati
bahwa ada gaya apung dengan simbol Fa dan gaya berat W
pada peristiwa benda yang tercelup kedalam fluida
- Responden E dan F telah dapat
mengenali yang mana gaya berat dan gaya apung
- Responden E dari awal telah
dapat menggambar gaya apung dengan simbol Fa dan gaya
normal dengan simbol W pada peristiwa tenggelam, setelah
mengamati simulasi responden E dapat mengamati bahwa
terdapat juga gaya normal dengan simbol N
108
P = “itu berarti peristiwa apa?” E dan F
= “Tenggelam..” P = “ini ada gaya normal nggak?”
E dan F = “adaa”
P = “yang berapa?” F
= “
mana gaya
normalnya?” E
= “30,52” P = “30,52.. ini yaa, ini gaya apa?” peneliti menunjuk
gaya-gaya yang ditampilkan simulasi E
= “gaya normal” P = “yang ini?”
E = “gaya apung”
P = “gaya apung, dan yang ini gaya beratnya… ingat ya,
kalau peristiwa tenggelam ada 3 gaya nya.. arahnya juga
kemana.. posisinya juga mulai dari tengah benda”
DISKUSI
Gaya-gaya yang bekerja
P = “terus nomor 4 lagi.. gimana soalnya”
Responden E membacakan soal nomor 4
Gambar 4.48 soal nomor 4 pada LKS P =
“ada gaya apa aja? Kalau pada peristiwa mengapung?”
E = “gaya apung”
P = “ada gaya apung dan?”
- Responden F dapat mengamati
bahwa terdapat gaya apung dengan simbol Fa, gaya berat
dengan simbol W, dan gaya normal dengan simbol N pada
peristiwa tenggelam
- Diskusi ini membantu
mengkonfirmasi pemahaman responden tentang gaya-gaya
yang bekerja pada masing- masing peristiwa mengapung,
melayang, dan tenggelam
109
E = “gaya berat”
P = “gaya berat”
E = “kalau melayang itu sama”
P = “sama? Apa nya yang sama?”
E = “gayanya”
P = “ada gaya apa aja?”
E dan F = “gaya apung dan gaya berat”
E = “kalau tenggelam berbeda”
P = “tenggelam berbeda, apanya yang beda?”
E dan F = “terdapat gaya Normal”
Semua responden kembali mengisi jawaban soal diskusi
Gambar 4.49 jawaban soal nomor 4 yang ditulis oleh responden
Membandingkan besar gaya-gaya yang bekerja
P = “Nomor lima.. apa nomor lima?”
Responden F membacakan soal nomor 5
Gambar 4.50 soal nomor 5 pada LKS P =
“kalau pada peristiwa mengapung gimana?gaya apung
dan gaya beratnya gimana? Coba liat datanya, nilai gaya apung dan gaya
berat nilainya gimana?” F =
“sama” P =
“sama besar, nah berarti pada peristiwa mengapung?” -
Peneliti membantu responden untuk menagamati data yang
diperoleh agar dapat membandingkan besar gaya-
gaya yang bekerja
110
Kedua responden mencatat jawaban pertanyaan diskusi P =
“kalau pada peristiwa melayang?” E dan F =
“sama besar juga” P =
“tenggelam? Kalau tenggelam gimana?” E =
“beda” P =
“beda gimana? Mana yang lebih besar? Gaya apung atau gaya berat?”
E = “gaya berat”
P = “gaya berat lebih besar dari?”
E = “gaya Normal dan gaya apung”
F = “benar po mbak?”
P = “nah pada peristiwa tenggelam, kenapa bisa gaya
berat lebih besar dibandingkan gaya normal dan gaya apung? coba diliat, ini kan berdasarkan hukum Newton,
jumlah gaya sama dengan nol kalau benda diam, berarti kalau seperti ini, gaya berat sama nilainya dengan gaya
apa dan apa?” peneliti menunjuk pada gaya-gaya yang bekerja pada benda tenggelam
F = “oow.. gaya Normal.. dan gaya.. apung”
P = “nah.. berarti gaya berat sama dengan gaya normal
ditambah gaya apung” F =
“mbak, gaya Normalnya lebih besar dari pada
gaya
apung?” P =
“berarti gaya dari bidang lebih besar daripada gaya dari fluida”
Semua responden mencatat jawaban soal diskusi
111
Gambar 4.51 jawaban soal nomor 5 yang ditulis oleh responden
Menjelaskan tentang
peristiwa mengapung,
melayang, dan
tenggelam E
Semua responden sudah benar dalam menuliskan
syarat masing-masing peristiwa mengapung,
melayang dan tenggelam terkait massa jenis benda dan
massa jenis fluida. Namun responden langsung
menuliskan kesimpulan masing-masing peristiwa
tanpa menjelaskan langkah- langkahnya
Data dan pertanyaan diskusi pasa percobaan I yaitu tentang menganalisa peristiwa mengapung, tenggelam dan
melayang
Gambar 4.52 data yang diperoleh siswa pada percobaan I P =
“terus yang nomor 3 lagi.. gimana nomor 3?” Responden F membaca pertanyaan nomor 3
Gambar 4.53 soal nomor 3 pada LKS P =
“kalau pada peristiwa mengapung… gimana massa
jenis benda dan massa jenis fluidanya? Coba diliat lagi
- Semua responden dari awal
sudah benar dalam menuliskan syarat masing-masing peristiwa
mengapung, melayang dan tenggelam terkait massa jenis
benda dan massa jenis fluida. Dalam proses belajar,
responden dapat menyimpulkan syarat masing-masing peristiwa
tersebut diperoleh melalui pengambilan data dan
menjawab pertanyaan diskusi. F
112
datanya yok” Kedua responden kembali memperhatikan data
P = “coba pada Styrofoam itu mengapung kan? Massa
jenis benda nya berapa?” F =
“massa jenis fluida nya yang mana?..” P
= “massa jenis fluidanya yang diatas..” peneliti menunjuk data siswa
F = “oow yaaa..”
P = “mana yang lebih kecil?”
F = “massa jenis
styrofoam” P =
“massa jenis styrofoam yang lebih kecil berarti pada
peristiwa mengapung gimana? Massa jenis benda lebih
kecil dari pada massa jenis fluida” Responden sibuk menulis jawaban soal diskusi
P = “nah.. terus pada peristiwa apa lagi?peristiwa apa
Did” peneliti bertanya pada responden E E =
“melayang” P =
“kalau melayang gimana Did?” E =
“massa jenis benda sama dengan massa jenis fluida” P =
“terus peristiwa apa lagi?” E =
“tenggelam” P =
“peristiwa tenggelam gimana Ca? mana yang lebih besar?”
Peneliti bertanya pada reponden B F =
“massa jenis benda” P =
“massa jenis benda lebih besar dari pada massa jenis fluida”
Kedua responden mencatat jawaban soal nomor 3 pada LKS
113
Gambar 4.54 jawaban soal nomor 3 yang ditulis oleh responden
“Pada peristiwa mengapung, massa jenis benda lebih kecil dibandingkan massa jenis fluida. Pada peritiwa melayang
massa jenis benda sama dengan massa jenis fluida . pada peristiwa tenggelam massa jenis benda lebih besar dari
pada massa jen
is fluida” Hubungan
massa jenis fluida dan
gaya apung E
Responden E belum dapat menentukan mana gaya
apung yang lebih besar antara minyak zaitun dan air.
Responden hanya menuliskan bahwa nilai gaya apung
keduanya berbeda Data, pertanyaan diskusi dan kesimpulan pada percobaan II
bagian c: pengaruh massa jenis fluida terhadap gaya apung
Gambar 4.55 data yang diperoleh responden pada percobaan II bagian c
P = “coba sekarang jawab pertanyaan nomor 8” Responden F membaca pertanyaan nomor 8
Gambar 4.56 soal nomor 8 pada LKS -
Proses menjawab pertanyaan diskusi dan membuat
kesimpulan membantu responden E untuk menentukan
mana gaya apung yang lebih besar antara minyak zaitun dan
air berdasarkan konsep hubungan antara massa jenis
dan gaya apung
- Proses menjawab pertanyaan
diskusi dan membuat kesimpulan membantu
responden F untuk memahami bahwa massa jenis fluida
berbanding lurus dengan besar gaya apung
F Responden F belum dapat
menilai bahwa gaya apung minyak zaitun lebih kecil
dibandingkan gaya apung air, karena responden
menganggap bahwa massa jenis fluida berbanding
terbalik dengan besar gaya apung
114
P = “nah gimana gaya apungnya?” Kedua responden hanya diam dan tampak bingung
P = “
kalau massa jenis fluidanya.. disitu apa? Sama atau
beda?” E dan F
= “bedaa” P = “
bedaa.. gaya
apungnya?” E dan F
= “beda juga” P = “
beda juga.. nah disitu coba perhatikan massa jenis
fluidanya.. semakin besar atau semakin kecil?” E
= “bee..saarr” P = “semakin besar, gaya apunnya?”
E = “semakin besar”
P = “semakin besar juga.. nah gimana jawabnya” E
= “jika massa jenis fluida…” F
= “semakin besar maka gaya apung dari… gaya apung tu dari mana mbak?”
P = “gaya apung tu dari mana?” F
= “dari benda?” P = “dari fluida..”
F = “dari fluida terhadap benda”
P = “
y
aa, dari fluida terhadap benda”
Gambar 4.57 jawaban yang ditulis responden pada LKS Responden E membaca soal nomor 3
Gambar 4.58 soal nomor 3 bagian kesimpulan pada LKS
115
P = “gimana berpengaruh nggak? Yang terakhir ni..” E
= “ya, berpengaruh” P = “berpengaruh, pengaruhnya gimana? Ditulis juga”
Kedua responden mencatat jawaban kesimpulan nomor 3
Gambar 4.59 kesimpulan nomor 3 yang ditulis responden pada LKS
“Massa jenis fluida berpengaruh terhadap besar gaya apung. Semakin besar massa jenis fluida maka semakin
besar pu la gaya apungnya.”
Hubungan massa benda
dan gaya apung
E Responden E belum dapat
menentukan bahwa massa benda tidak berpengaruh
terhadap gaya apung karena responden menganggap
bahwa massa benda mempengaruhi massa jenis
benda dan massa benda mempengaruhi besar gaya
apung. Data dan pertanyaan diskusi percobaan II bagian a:
pengaruh jenis material terhadap gaya apung
Gambar 4.60 data yang diperoleh siswa pada percobaan II bagian a
P = “coba baca pertanyaan
nomor 7 itu gimana” Responden B membaca soal nomor 7
- Responden E dan F pada
awalnya menganggap bahwa massa jenis benda
mempengaruhi besar gaya apung. Responden F awalnya
menganggap massa benda berbanding terbalik dengan
besar gaya apung. Sehingga proses belajar ini membantu
responden E dan F untuk dapat memahami bahwa massa benda
tidak mempengaruhi besar gaya apung.
F Responden F belum dapat
menentukan bahwa massa benda tidak berpengaruh
terhadap gaya apung karena responden menganggap
bahwa massa benda mempengaruhi massa jenis
116
benda dan massa benda mempengaruhi besar gaya
apung. responden juga menganggap bahwa massa
benda berbanding terbalik dengan gaya apung
Gambar 4.61 pertanyaan diskusi percobaan II bagian a pada LKS
P = “gimana nilai gaya apungnya?”
E dan F = “samaa..”
P = “berarti jika volume benda yang tercelup sama, maka
gaya apungnya sama, walaupun massa bendanya berbeda.. nah, tadi kalian gimana soal awal? Tadi kan ada yang
massa nya beda, padahal volume yang tercelup sama,
seharusnya gaya apungnya gimana?” F =
“sama” P =
“samaa..” Kedua responden menjawab pertanyaan diskusi
Gambar 4.63 jawaban nomor 7 yang ditulis oleh responden
Seteah mengerjakan soal pretest semua responden melakukan proses belajar di dalam kelompok. Kelompok 1 yaitu responden A, B, C,
dan D, sedangkan kelompok 2 yaitu responden E dan F. Dari analisis proses belajar masing-masing kelompok dapat dilihat bahwa proses belajar
membantu responden mengembangkan pemahamannya. Perkembangan pemahaman yang terjadi pada setiap responden berbeda-beda dan
beragam. Perkembangan pemahaman dapat terjadi dengan mengamati tampilan simulasi, diskusi kelompok, tanya jawab dengan peneliti bahkan
dapat juga terjadi dengan cara mendengarkan penjelasan peneliti atau pun anggota kelompok lainnya. Oleh sebab itu dalam penelitian ini telah
dirancang Lembar Kerja Siswa LKS yang membantu mengarahkan responden dalam menggunakan simulasi PhET dan mengarahkan proses
belajar. Peneliti juga berperan mengarahkan responden dan melakukan tanya jawab kepada responden untuk mengkonfirmasi pemahaman
responden. Pada kelompok 1, keempat responden melakukan tanya jawab secara aktif dengan peneliti serta dengan sesama teman kelompok.
Sedangkan pada kelompok 2, peneliti perlu memanggil atau menyebut nama responden agar kedua responden mau bergantian menjawab
pertanyaan diskusi pada LKS, kedua responden juga jarang melakukan
diskusi antar teman kelompok tetapi sibuk menulis pada LKS.