Pembelajaran Pengurangan Pecahan Pembelajaran Perkalianan Pecahan

Garis bilangan dari 0 sampai 6 dibagi menjadi 3 bagian yang sama, dan 3 2 bagiannya ternyata sama dengan 4. Jika setiap skala dibagi lagi menjadi 3 bagian yang sama, maka posisi 4 akan menempati 12 bagian dari 3 bagian atau 3 12 . Jadi 6 3 2 × = 4 = 3 12 = 3 6 2 × c. Perkalian Pecahan dengan Pecahan Contoh 23. 5 2 4 3 × = ..... Pembahasan: Untuk menentukan hasilnya ditentukan dengan cara sebagai berikut: Pembilang : Banyaknya daerah persegi panjang yang merupakan irisan dari daerah yang dibatasi oleh 5 2 dan 4 3 . Penyebut : Banyaknya daerah persegi panjang pada daerah persegi yang panjang sisi-sisinya satu satuan panjang. Daerah yang panjang dan lebarnya sama dengan satu ternyata dibagi menjadi 20 bagian yang sama. Sedangkan daerah persegi panjang yang 2 4 6 Dibagi menjadi 3 bagian yang sama Menempati 2 bagian dari 3 bagian keseluruhan 1 5 5 = 4 3 1 4 4 = 5 2 4.17 panjangnya 5 2 dan lebarnya 4 3 menempati 6 bagian dari 20 bagian keseluruhan. Jadi 5 2 4 3 × = 20 6 = 5 4 2 3 × × .

15. Pembelajaran Pembagian Pecahan

a. Pembagian Bilangan Asli dengan Pecahan Contoh 24. 3 : 2 1 = .... Pembahasan: 3 : 2 1 dapat diartikan sebagai: berapa banyaknya 2 1 -an di dalam 3. Berdasarkan diagram terlihat bahwa apabila 3 dibagi-bagi ke dalam 2 1 - an diperoleh 6 buah pecahan 2 1 -an. Jadi 3 : 2 1 = 6 = 1 2 3 × . b. Pembagian Pecahan degan Bilangan Asli Contoh 25. 2 1 : 2 = .... Berdasarkan diagram dapat dilihat bahwa 2 1 apabila dibagi 2 akan memperoleh 2 buah 4 1 -an. Jadi 2 1 : 2 = 4 1 = 2 1 2 1 × . c. Pembagian Pecahan dengan Pecahan Contoh 26. 4 1 : 2 1 = ..... Dipecah menjadi beberapa buah 2 1 -an 4.18 Pembahasan: 4 1 : 2 1 dapat diartikan sebagai: ada berapa buah 4 1 -an di dalam 2 1 , diperagakan: Berdasarkan diagram dapat dilihat bahwa 2 1 apabila dibuat menjadi 4 1 - an akan memperoleh 2 buah 4 1 -an. Jadi 4 1 : 2 1 = 2 = 1 4 2 1 ×

C. Lembar Kerja

1. Bagaimana cara menanamkan konsep penjumlahan dan pengurangan pada pecahan yang selama ini Anda lakukan? Bandingkan dengan cara yang dibahas dalam modul ini. 2. Diskusikan dengan teman Anda, bagaimana cara menanamkan konsep pecahan ekuivalen. 3. Diskusikan dengan teman Anda, bagaimana cara menanamkan konsep perkalian dan pembagian pada pecahan dengan model luas daerah.

D. Lembar Latihan

1. a. Dengan menggunakan model garis bilangan, berikan penjelasan untuk menerangkan kepada siswa SD bahwa 9 3 6 2 3 1 = = b. Dengan menggunakan model luas daerah pada bidang datar, berikan penjelasan untuk menerangkan kepada siswa SD bahwa 12 35 4 1 1 3 1 2 = × . 2. Selesaikan dengan proses dan langkah-langkah yang tepat a. Ubahlah pecahan 30 11 ke dalam bentuk penjumlahan dua pecahan, masing-masing pembilangnya satu. b. Dengan menggunakan sifat asosiatif dan distributif, hitunglah nilai dari 4 1 16 7 5 17 × . 4.19

BAB IV KEGIATAN BELAJAR 3

KEDISIPLINAN

A. Tujuan Antara

1. Prinsip sila pertama adalah ketuhanan yang maha esa. 2. Contoh sikap atau perilaku yang mencerminkan sila pertama pancasila adalah pengakuan adanya berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. B. Uraian Materi Apa disiplin itu ? Kata kedisiplinan berasal dari bahasa Latin yaitu discipulus, yang berarti mengajari atau mengikuti yang dihormati. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007, dinyatakan bahwa disiplin adalah : 1. Tata tertib di sekolah, di kantor, dan sebagainya. 2. Ketaatan kepatuhan pada peraturan tata tertib. 3. Bidang studi yang memiliki objek dan sistem tertentu Sedangkan menurut Blanford 1998 dalam Zaenal Aqib disiplin adalah pengembangan mekanisme internal diri siswa sehingga dapat mengatur dirinya sendiri. Kebutuhan siswa menurut Banford 1998 adalah rasa aman, rasa memiliki , harapan , kehormatan , kesenangan dan kompetensi .Kebutuhan tersebut bila tidak terpenuhi maka terjadilah berbagai penyimpangan perilaku atau masalah disiplin . Pada hakekatnya, disiplin merupakan hal yang dapat dilatih. pelatihan disiplin diharapkan dapat menumbuhkan kendali diri, karakter atau keteraturan, dan efisiensi. Jadi secara singkat dapat disimpulkan bahwa disiplin berhubungan dengan pengendalian diri supaya dapat menbedakan mana hal yang benar dan mana hal yang salah sehingga dalam jangka panjang diharapkan bisa menumbuhkan perilaku yang bertanggung jawab.Sayangnya disiplin disekolah didefinisikan dengan prosedur yang terfokus pada konsekuensi pemberian hukuman. Riset menunjukkan bahwa memberikan hukuman saja tidak cukup untuk menekan perilaku menyimpang dan mengembangkan perilaku prososial siswa. Paradigma baru tentang disiplin yaitu langkah-langkah atau upaya guru , kepala sekolah , orang tua dan siswa ikut mengembangkan keberhasilan perilaku siswa secara akademik maupun sosial . Jadi disiplin dijadikan alat menuju keberhasilan untuk semua guru guru dan siswa di berbagai situasi .Sekolah hendaknya tidak menggunakan penanganan perilaku secara individu dan terpisah-pisah , melainkan dengan pendekatan sistem disiplin yang menyeluruh . Menurut Zainal Aqib2011;19 langkah-langkah pendekatan sistem disiplin menyeluruh adalah sebagai berikut ; a perilaku yang diharapkan didefinisikan atau dirumuskan dengan jelas b perilaku yang diharapkan ,diajarkan dalam kontek yang sesungguhnya. c perilaku yang sudah sesuai dengan harapan dihargai 4.20