STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA
TAMAN KANAK-KANAK TK RAUDHATUL ATHFAL RA
SEKOLAH DASAR SD MADRASAH IBTIDAIYAH MI
SEKOLAH MENENAG PERTAMA SMP MADRASAH TSANAWIYAH MTs.
SEKOLAH MENENGAH ATAS SMA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK
MADRASAH ALIYAH MA
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN
PENDAHULUAN
A. U m u m
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SKKD Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda disusun berdasarkan
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 5 Tahun 2003
11
tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah, yang menetapkan bahasa daerah, antara lain, bahasa Sunda,
diajarkan di pendidikan dasar di Jawa Barat. Kebijakan tersebut sejalan dengan jiwa UU No. 221999 tentang Pemerintahan
Daerah dan UU No. 202003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang bersumber dari UUD 1945 yang menyangkut
Pendidikan dan Kebudayaan. Sejalan pula dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, Bab III Pasal 7 Ayat 3--8, yang menyatakan bahwa dari SDMISDLB, SMPMTs.SMPLB,
SMAMANSMALB, dan SMKMAK diberikan pengajaran muatan lokal yang relevan dan Rekomendasi UNESCO tahun 1999
tentang “pemeliharaan bahasa-bahasa ibu di dunia”. Bahasa Sunda berkedudukan sebagai bahasa daerah,
yang yang juga merupakan bahasa ibu bagi sebagian besar masyarakat Jawa Barat. Bahasa Sunda juga menjadi bahasa
pengantar pembelajaran di kelas-kelas awal SDMI. Berdasarkan kenyataan tersebut, bahasa Sunda harus
diajarkan di sekolah-sekolah, mulai Taman Kanak-kanak TKRaudhatul Athfal RA, Sekolah Dasar SDMadrasah
Ibtidaiyah MI, Sekolah Menengah Pertama SMPMadrasah Tsanawiyah MTs, Sekolah Menengah Atas SMASekolah
Menengah Kejuruan SMKMadrasah Aliah MA. Oleh karena itu, perlu disusun Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
sesuai dengan satuan pendidikan tersebut.
Pembelajaran bahasa Sunda diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya dan budaya Sunda, mengemukakan
gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat Sunda, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan
imajinatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran bahasa Sunda diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk
berkomunikasi dalam Bahasa Sunda dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi
terhadap hasil karya kesastraan Sunda.
Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Sunda merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang
12
menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Sunda.
Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal dan regional.
Dengan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Sunda ini diharapkan:
1. peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat
menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya sastra dan intelektual orang Sunda;
2. guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasa peserta didik dengan menyediakan
berbagai kegiatan berbahasa dan sumber belajar; 3. guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar
kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta didiknya;
4. orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan program kebahasaan daan kesastraan di
sekolah; 5. sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang
kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber belajar yang tersedia;
6. daerah dapat menentukan bahan dan sumber belajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi dan
kekhasan lokal dengan tetap memperhatikan kepentingan regional Jawa Barat.
B. Pengertian Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran