Sikap Responden Analisis Univariat .1 Karakteristik Responden

4.2.3 Sikap Responden

Dari 7 pertanyaan yang dibuat untuk mengukur sikap responden dalam pengobatan TB paru. Secara lebih jelas sikap dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut : Tabel 4.4 Distribusi Proporsi Jawaban Responden Variabel Sikap di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2013 No Sikap SS S KS TS n n n n 1 Keluarga sebagai pengawas menelan obat 11 10,5 58 55,2 36 34,3 - - 2 Mengawasi penderita TBC untuk minum obat sampai selesai masa pengobatan adalah tugas keluarga 9 8,6 36 34,3 43 41,0 17 16,2 3 Keluarga Memberi dorongan kepada penderita TBC agar berobat secara teratur hingga selesai 8 7,6 36 34,3 24 22,9 37 35,2 4 Keluarga Mendengar dan merespon keluhan-keluhan penderita TBC akibat efek samping OAT atau keluhan lain yang berkaitan dengan penyakit TBC 12 11,4 57 54,3 32 30,5 4 3,8 5 Keluarga memperhatikan asupan gizi penderita TBC 7 6,7 48 45,7 49 46,7 1 1,0 6 Keluarga mengingatkan penderita TBC untuk periksa ulang dan mengambil obat 23 21,9 47 44,8 30 28,6 5 4,8 7 Keluarga memperhatikan kemajuan kesembuhan penderita TBC 19 18,1 54 51,4 27 25,7 5 4,8 Sikap responden dalam pengobatan penderita TB paru, yang paling banyak menjawab pertanyaan kurang setuju adalah pertanyaan nomor 5 yaitu keluarga memeperhatikan asupan gizi penderita TBC sebanyak 49 orang 46,7 dan yang menjawab setuju pada pertanyaan nomor 1 yaitu keluarga sebagai pengawas menelan obat sebanyak 58 orang 55,2. Universitas Sumatera Utara Distribusi frekuensi sikap responden dalam pengobatan penderita TB paru ditemukan sebahagian besar baik 57,1 sedangkan yang kurang baik 42,9 seperti terlihat pada Tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5 Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Kategori Sikap di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2013 No Sikap Jumlah n 1 Kurang Baik 45 42,9 2 Baik 60 57,1 Jumlah 105 100,0 4.2.4 Tindakan Responden Tindakan responden dalam pengobatan penderita TB paru di Kabupaten Labuhan Batu terdapat dalam 6 pertanyaan. Dari seluruh pernyataan yang berisi tindakan tentang pengobatan penderita TB paru separuh responden baik tindakannya mengenai pengobatan penderita TB paru. Tindakan responden secara lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Distribusi Proporsi Jawaban Responden Variabel Tindakan di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2013 No Tindakan Jawaban kadang k 1. Selama penderita menjalani pengobatan, apakah keluarga selalu mengawasi minum obat 2. Setiap pengawasan penderita TBC diberi petunjuk tentang penggunaan obat oleh keluarga . Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 Lanjutan No Tindakan Jawaban Ya Kadang- kadang Tidak n n n 3. Keluarga Memberi dorongan kepada penderita TBC agar berobat secara teratur hingga selesai 44 41,9 39 37,1 22 21,0 4. Keluarga mengingatkan penderita TBC untuk mengambil obat dan periksa ulang dahak pada waktu yang telah ditentukan 36 34,3 52 49,5 17 16,2 5. Keluarga menegur pasien, bila pasien tidak mau atau lalai minum obat 50 47,6 32 30,5 23 21,9 6. Selama pengobatan apakah anggota keluarga pernah menggantikan pasien untuk mengambilkan obat ke puskesmas kalau pasien berhalangan 30 28,6 39 37,1 36 34,3 Tindakan responden dalam pengobatan penderita TB paru yang paling banyak menjawab ya adalah pertanyaan nomor 5 yaitu keluarga menegur pasien, bila pasien tidak mau atau lalai minum obat sebanyak 50 orang 47,6, dan yang paling banyak menjawab kadang-kadang adalah pernyataan nomor 4 yaitu keluarga mengingatkan penderita TBC untuk mengambil obat dan periksa ulang dahak pada waktu yang telah ditentukan sebanyak 52 orang 49,5. Sedangkan yang paling banyak menjawab tidak adalah pertanyaan nomor 6 yaitu selama pengobatan apakah anggota keluarga pernah menggantikan pasien untuk mengambilkan obat ke puskesmas kalau pasien berhalangan sebanyak 36 orang 34,3. Distribusi tindakan responden dalam pengobatan penderita TB paru untuk masing-masing tindakan adalah paling banyak tindakan responden baik yaitu 54,3 dan tindakan kurang baik 45,7 seperti pada Tabel 4.7 berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Kategori Tindakan di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2013 No Tindakan Jumlah n 1 Kurang Baik 48 45,7 2 Baik 57 54,3 Jumlah 105 100,0 4.2.5 Kepatuhan Berdasarkan observasi kepatuhan pengobatan penderita TB paru dengan melihat kartu berobat yang sudah selesai pengobatan selama 6 bulan dalam pengobatan TB paru kategori I dan paling lama 3 bulan telah selesai, maka dapat diketahui bahwa persentase kepatuhan tertinggi pada kategori patuh yaitu 58,1 dan terendah pada kategori tidak patuh yaitu 41,9. Kepatuhan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.8 : Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepatuhan dalam Pengobatan Penderita TB Paru di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2013 No Kepatuhan Jumlah n 1 Tidak Patuh 44 41,9 2 Patuh 61 58,1 Jumlah 105 100,0 4.3 Hubungan Pengetahuan Responden dengan Kepatuhan Pengobatan Penderita TB Paru di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2013 Pada Tabel 4.9 terlihat bahwa pengetahuan baik lebih banyak kepatuhannya yang patuh yaitu sebesar 71,0 dibandingkan dengan kepatuhan yang tidak patuh sebesar 29,0, sedangkan pengetahuan kurang baik lebih banyak kepatuhannya yang Universitas Sumatera Utara patuh sebesar 52,7 dibanding yang tidak patuh sebesar 47,3. Hasil uji statistik dengan uji chi-square menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kepatuhan pengobatan penderita TB paru dengan nilai p = 0,084. Hubungan pengetahuan dengan kepatuhan pengobatan penderita TB Paru dapat dilihat berikut ini: Tabel 4.9 Hubungan Variabel Pengetahuan dengan Kepatuhan Pengobatan Penderita TB Paru di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2013 Pengetahuan Kepatuhan Jumlah p RP Tidak Patuh Patuh n n n Kurang Baik 35 47,3 39 52,7 74 100,0 0,084 1,629 0,894-2,970 Baik 9 29,0 22 71,0 31 100,0 4.4 Hubungan Sikap Responden dengan Kepatuhan Pengobatan Penderita TB Paru di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2013 Hasil tabulasi silang terdapat perbedaan persentase responden yang memiliki sikap baik dengan kepatuhan yang patuh dalam pengobatan penderita TB paru sebesar 68,3 dan yang tidak patuh sebesar 31,7, sedangkan responden yang memiliki sikap kurang baik dengan kepatuhan yang patuh terdapat sebesar 44,4 dan 55,6 yang tidak patuh. Dengan nilai p = 0,014 artinya ada hubungan antara sikap dengan kepatuhan pengobatan penderita TB paru di Kabupaten Labuhan Batu. Nilai Ratio Prevalence sebesar 1,754 dengan 95 CI=1,114-2,763, artinya keluarga yang bersikap kurang kemungkinannya 2 kali berisiko untuk tidak patuh dibanding dengan keluarga yang bersikap baik. Hubungan sikap dengan kepatuhan dalam pengobatan penderita TB paru dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 Hubungan Variabel Sikap dengan Kepatuhan Pengobatan Penderita TB Paru Tahun 2013 Sikap Kepatuhan Jumlah p RP Tidak Patuh Patuh n n n Kurang Baik 25 55,6 20 44,4 45 100,0 0,014 1,754 1,114-2,763 Baik 19 31,7 41 68,3 60 100,0 4.5 Hubungan Tindakan Responden dengan Kepatuhan Pengobatan Penderita TB Paru di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2013 Hasil tabulasi silang terdapat perbedaan persentase responden yang memiliki tindakan baik dengan kepatuhan yang patuh dalam pengobatan penderita TB paru sebesar 68,4 dan yang tidak patuh sebesar 31,6, sedangkan responden yang memiliki tindakan kurang baik dengan kepatuhan yang patuh terdapat sebesar 45,8 dan 54,2 yang tidak patuh. Dengan nilai p = 0,019 artinya ada hubungan antara tindakan dengan kepatuhan pengobatan penderita TB paru di Kabupaten Labuhan Batu. Nilai Ratio Prevalence sebesar 1,715 dengan 95 CI=1,080-2,723, artinya keluarga yang tindakan kurang kemungkinannya 2 kali berisiko untuk tidak patuh dibanding dengan keluarga yang tindakannya baik. Hubungan tindakan dengan kepatuhan dalam pengobatan penderita TB paru dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Hubungan Variabel Tindakan dengan Kepatuhan Pengobatan Penderita TB Paru Tahun 2013 Tindakan Kepatuhan Jumlah p RP Tidak Patuh Patuh n n n Kurang Baik 26 54,2 22 45,8 48 100,0 0,019 1,715 1,080-2,723 Baik 18 31,6 39 68,4 57 100,0

4.6 Analisis Multivariat

Dokumen yang terkait

Tingkat Kepatuhan Minum Obat Penderita Tuberculosis Paru Di Poli Paru Rumah Sakit Haji Medan 2012

4 85 65

Hubungan Dukungan Keluarga Dan Karakteristik Penderita Tb Paru Dengan Kesembuhan Pada Pengobatan Tb Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Polonia Medan

3 51 102

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TB PARU DENGAN KEPATUHAN MENJALANI PROGRAM PENGOBATAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang TB Paru Dengan Kepatuhan Menjalani Program Pengobatan Pada Penderita TB Paru di BBKPM Surakarta.

0 0 15

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang TB Paru Dengan Kepatuhan Menjalani Program Pengobatan Pada Penderita TB Paru di BBKPM Surakarta.

0 1 4

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TB PARU DENGAN KEPATUHAN MENJALANI PROGRAM PENGOBATAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang TB Paru Dengan Kepatuhan Menjalani Program Pengobatan Pada Penderita TB Paru di BBKPM Surakarta.

0 0 15

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Tuberkulosis 2.1.1 Pengertian - Hubungan Perilaku Keluarga dengan Kepatuhan Pengobatan Penderita TB Paru di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2013

0 0 35

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Perilaku Keluarga dengan Kepatuhan Pengobatan Penderita TB Paru di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2013

0 0 10

Faktor Risiko Kepatuhan Pengobatan pada Penderita Tb Paru BTA Positif

0 0 10

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KESEMBUHAN PADA PENDERITA TB PARU DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU UNIT MINGGIRAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Peran Keluarga dengan Tingkat Kesembuhan pada Penderita TB Paru di Balai Pengobatan Penya

0 0 11

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT TB PARU PADA PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANARAGAN JAYA KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN 2013

1 2 5