Fairness Tabel. 4.5 Obyektivitas Pemberitaan

mampu sebagai media massa nasional untuk lebih berhati-hati dalam hal penggunaan narasumber ini untuk tetap menjaga kredibilitasnya dimata khalayak pembacanya. Kode Berita No 1 Usir gay-lesbian, massa serbu hotel oval Dimana dalam pemberitaan ini masing-masing memberikan pernyataan pihak FPUI di wakili oleh Mohammad Choirudin dan pihak Ilga oleh Tim Advokasi GaYa Nusantara Maria Mustika Tabel. 4.6 Fairness Dalam Sub Kategori Sisi Sumber Berita Berita Konferensi internasional Lesbian dan Gay PENGGUNAAN SUMBER BERITA Kode Judul Berita Tidak Seimbang seimbang 1 Gay-Lesbian kongres Di surabaya Hanya ada sumber pernyataan dari pihak anggota ILGA saja 2 Usir Gay dan Lesbian Massa serbu hotel Oval Adanya pernyataan dr pihak ILGA dan FPUI 3 Sempat Kesengsem Pria Saat Gelar Demo Menolak Konferensi Gay Adanya pernyataan dari pihak FPUI dan Nara sumber pemberitaa F 1 2 JML 33.3 66.7 Sumber: Data Primer Surya dalam berita seputar Konferensi Gay dan Lesbian. di Surya cenderung berhati-hati dalam menggunakan jumlah maupun sumber berita. Walaupun dalam sebuah berita masih ditemui hanya menggunakan salah satu pihak yang mendukung namun Surya dengan berita yang lain dalam pemberitaan seputar konferensi Gay dan Lesbian. Di Surya ini, berusaha tetap mengimbangi pemberitaan tersebut. Tabel.4.7 Fairness Dalam Sub Kategori Sisi Luas Kolom Berita Konferensi internasional Lesbian dan Gay PENGGUNAAN LUAS KOLOM SUMBER BERITA Kode Judul Berita Seimbang Tidak seimbang 1 Gay-Lesbian kongres Di surabaya Sumber hanya dari peserta ILGA 2 Usir Gay dan Lesbian Massa serbu hotel Oval FPUI = 5 kolom ILGA = 2 kolom 3 Sempat Kesengsem Pria Saat Gelar Demo Menolak Konferensi Gay Sumber dari kedua belah pihak F 1 2 JML 33.3 66.7 Sumber: Data Primer Masih dalam sample yang sama, meski seimbang dalam menyajikan jumlah sumber berita, terkadang tidak menjadi ukuran bila berita tersebut juga seimbang dalam menggunakan luas kolom sumber yang diberitakan. Pada sample yang sama, terdapat ketidak seimbangan luas kolom yang dipakai dalam memberitakan seputar Konferensi Gay dan Lesbian pada Surat kabar harian Surya seperti pada contoh Kode berita no 1 Usir gay-lesbian, massa serbu hotel oval Kolom yang digunakan oleh wartwan surya dalam pemberitaan sebanyak 7 baris dengan isi pemberitaan FPUI mengusir anggota konferensi sebnyak 5 baris dan 2 pernyataan dari pihak ILGA. Ketidak seimbangan luas kolom, jika masing-masing pihak yang diberitakan tidak diberi porsi yang sama sebagai sumber berita, dilihat dari jumlah sumber beritanya.yang dipakai antara pihak-pihak yang terlibat dalam pemberitaan tidak memiliki jumlah kesamaan dalam berita Konferensi Gay dan Lesbian masih tinggi dengan hasil sebesar 66.7 dari sample penelitian masih tidak fair dalam menggunakan jumlah kolom dalam memberitakan masing-masing sumber berita yang ada.

4.2.1.3. Validitas Pemberitaan

Untuk mengetahui bagaimana validitas keabsahan pemberitaan, diukur dari atribusi, yaitu pencantuman sumber berita secara jelas baik identitas maupun dalam upaya konfirmasi atau chek dan re chek apabila dalam berita seputar fatwa haram golput yang dikeluarkan oleh MUI di Jawa Pos sumber berita yang dipakai dalam pemberitaan terdapat kejelasan dicantumkan identitasnya seperti nama, pekerjaan, atau sesuatu yang memungkinkan untuk dilakukan konfirmasi Tabel. 4.8 Frekuensi validitas keabsahan sumber Pemberitaan Jumlah NO. Validitas keabsahan sumber Pemberitaan Berita - berita konferensi Gay – Lesbian Pada surat kabar harian Surya F Kejelasan identitas sumber berita Jelas 3 100 Tidak Jelas - 01. Jumlah 3 100 Kompetensi sumber berita Wartawan - - Pelaku langsung 2 66,7 Bukan pelaku langsung 1 33,3 02. Jumlah 3 100 Sumber: Data Primer Dalam pemberitaan Konferensi Gay-lesbian pada harian Surya sebanyak 100 sample telah menunjukkan kesadaran untuk pentingnya menjaga obyektivitas pemberitaan melalui menyajikan data seputar sumber berita dengan lengkap ataupun jelas sehinnga berita Konferensi Gay-Lesbian dapat dikatakan telah Obyektive, seperti pada contoh Kode berita no 2 Gay-Lesbian Kongres di Surabaya Herry de Costa, ketua GaYa Nusantara –organisasi gay tertua di Indonesia—mengatakan bahwa organisasinya didapuk sebagai panitia local karena posisi Indonesia sebagai tuan Rumah Tabel. 4.9 Validitas Pemberitaan Dalam Sub Kategori Kejelasan Sumber Berita