hari karena tugas atau pekerjaan yang terlalu sedikit mengakibatkan kurangnya perhatian pada pekerjaan sehingga secara potensial membahayakan
pekerja. Beban kerja yang berlebihan atau rendah dapat menimbulkan stress kerja Suyanto, 2008. Efek psikologis yang paling sederhana dan jelas dari
kelebihan beban kerja adalah stress kerja yang mengakibatkan menurunnya motivasi kerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Rusman,
2006.
2.2 Dokumentasi Asuhan Keperawatan
2.2.1 Pengertian Dokumentasi Asuhan Keperawatan
Dokumentasi keperawatan
merupakan suatu
bukti pelayanan
keperawatan profesional yang mencakup pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan keperawatan, tindakan dan evaluasi,
sehingga menggambarkan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan Hidayat, 2001. Dokumentasi asuhan keperawatan menjadi hal yang
penting sebagai alat bukti tanggung jawab dan tanggung gugat dari perawat dalam menjalankan tugasnya hal ini
sangat penting karena menyangkut aspek legal tindakan keperawatan, perawat bertanggung
jawab dan bertanggung gugat dalam pencatatan asuhan keperawatan yang telah diberikan dan
juga untuk berkomunikasi dengan internal tim perawat sendiri dan tim kesehatan lainnya
Asmadi, 2008
.
Hal ini dimaksudkan untuk menghindari miscommunication antar perawat. Untuk itu, dalam suatu dokumentasi keperawatan harus terdapat catatan
yang jelas, lengkap, objektif, waktu harus tertulis dengan jelas hari, tanggal, bulan, tahun dan jam, dan ditandatangani oleh petugas kesehatan
yang melakuka interaksi terapeutik dengan klien dokter, perawat atau
petugas lainnya Asmadi, 2008. Artinya intervensi keperawatan yang
diberikan kepada klien harus dihindarkan terjadinya kesalahan-kesalahan negligence dengan melakukan pendekatan proses keperawatan dan
pendokumentasian yang akurat dan benar Nursalam, 2009. Kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan merupakan bagian dari kualitas
pelayanan keperawatan di rumah sakit.
2.2.2 Tujuan Pendokumentasian Keperawatan
Dokumentasi keperawatan yang lengkap adalah prasyarat dalam melaksanakan perawatan yang baik dan untuk efesiensi dari kerjasama dan
komunikasi antar profesi kesehatan dalam pelayanan kesehatan professional
Asmadi, 2008
dan tujuan pencatatan dokumentasi asuhan keperawatan yakni :
a Mengidentifikasi status kesehatan klien pasien dalam rangka
mencatat kebutuhan klien, merencanakan, melaksanakan tindakan asuhan keperawatan, dan mengevaluasi tindakan.
b Dokumentasi untuk penelitian, keuangan, hukum, dan etika. Hal ini
juga menyediakan: -
Bukti kualitas asuhan keperawatan.
- Bukti legal dokumentasi sebagai pertanggungjawaban kepada
klien. -
Informasi terhadap perlindungan individu. -
Bukti aplikasi standar praktik keperawatan. -
Dokumentasi untuk tenaga profesional dan tanggungjawab etik dan mempertahankan kerahasiaan informasi klien.
- Data perencanaan pelayanan kesehatan dimasa datang.
2.2.3 Manfaat Pendokumentasian Keperawatan