8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Beban Kerja
2.1.1 Pengertian Beban Kerja
Beban kerja adalah frekuensi rata-rata masing-masing jenis pekerjaan
dalam jangka waktu tertentu, dimana dalam memperkirakan beban kerja dapat dilakukan berdasarkan perhitungan beban kerja Peraturan
Pemerintah RI Nomor 97 tahun 2000. Beban kerja secara umum menurut Groenewegen dan Hutten 1991 adalah keseluruhan waktu yang
digunakan dalam melakukan aktivitas atau kegiatan dalam kerja. Menurut Finkler dan Koyner 2000, beban kerja diartikan sebagai volume kerja
dari suatu unit atau departemen. Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa beban kerja adalah keseluruhan waktu yang digunakan
untuk melakukan kegiatan di suatu unit atau departemen. Sedangkan beban kerja perawat menurut Hubber 2000 adalah pengukuran dari aktifitas
kerja perawat dan ketergantungan klien terhadap asuhan keperawatan. Beban kerja perawat di rumah sakit terkait dengan dua fungsi variabel,
yaitu jumlah harian klien dan waktu asuhan keperawatan setiap klien per hari Kirby dan Wiczai, 1985; dalam Hubber, 2000.
Berdasarkan beberapa literatur diatas, telah banyak pula dilakukan penelitian tentang beban kerja pada perawat di bangsal rawat inap antara
lain oleh Irwandy dan Astuti, yang menyatakan bahwa beban kerja yang berlebihan yang dialami oleh perawat terjadi karena adanya tuntutan kerja
yang bervariasi dalam pekerjaan, selain itu adanya tugas tambahan lain dan sering melakukan pekerjaan yang bukan tugasnya, misalnya 78,8
perawat melaksanakan tugas kebersihan, 63,6 melakukan tugas administrasi dan lebih dari 90 melakukan tugas non keperawatan
misalnya : menetapkan diagnose penyakit, membuat resep, mengambil obat ke apotik dan melakukan tindakan pengobatan dan hanya 50 yang
melakukan asuhan keperawatan yang sesuai dengan fungsinya Depkes UI, 2005.
2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Beban Kerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya beban kerja seorang perawat diruangan, antara lain sebagai berikut Irwandy, 2007:
1. Perawat melakukan observasi secara terus menerus terhadap
perkembangan kondisi pasien selama shift berlangsung. 2.
Jumlah pasien yang banyak pada saat shift membuat tindakan keperawatan yang harus dilakukan oleh perawat lebih banyak
sehingga perawat kurang puas dengan tindakan yang dilakukan. 3.
Jumlah pasien yang tidak menentu setiap harinya, mempengaruhi kinerja perawat.
4. Rasa takut dan khawatir yang muncul ketika perkembangan kondisi
pasien yang dirawat mengalami perubahan yang tidak diharapkan. 5.
Banyaknya tindakan keperawatan langsung maupun tidak langsung yang dilakukan perawat saat shift dan dikerjakan berulang setiap
harinya membuat perawat bosan. 6.
Kondisi dan status medis pasien di unit perawatan berbeda-beda sehingga rata-rata waktu yang diperlukan untuk melakukan tindakan
keperawatan untuk setiap pasien membutuhkan waktu cukup lama, yang mempengaruhi waktu jaga.
7. Jumlah pasien tidak sebanding dengan jumlah perawat yang berjaga di
ruangan mengakibatkan tugas yang dikerjakan berlebih. 8.
Partner atau rekan kerja dalam satu tim tidak dapat membantu pekerjaan saat shift dan bersikap acuh terhadap pekerjaan menjadikan
rekan perawat lainnya dalam satu tim merasa terbebani. 9.
Caring kepada pasien kurang optimal dilakukan diakibatkan pekerjaan yang dilakukan lebih banyak.
10. Waktu pendokumentasian berkurang, karena tugas keperawatan yang
berlebih sehingga hasil yang didokumentasikan sedikit dan tidak lengkap.
11. Keluarga pasien yang melakukan complaint tentang kondisi pasien
12. Format dokumentasi yang berubah-ubah yang membuat pengerjaan
pendokumentasian semakin sulit 13.
Fasilitas di ruangan yang tidak mendukung dari kegiatan keperawatan yang dilakukan
Hal serupa juga disampaikan oleh Kusmiati 2003, yang menyatakan bahwa yang mempengaruhi beban kerja perawat adalah kondisi pasien
yang selalu berubah, jumlah rata-rata jam perawatan yang di butuhkan untuk memberikan pelayanan langsung pada pasien, serta banyaknya tugas
tambahan yang harus dikerjakan oleh seorang perawat sehingga dapat menganggu penampilan kerja dari perawat tersebut. Disamping tugas
tambahan, beban kerja seorang perawat juga sangat dipengaruhi oleh waktu kerjanya. Apabila waktu kerja yang harus ditanggung oleh perawat
melebihi dari kapasitasnya, seperti banyaknya waktu lembur, akan berdampak buruk bagi produktifitas perawat tersebut Syaer, 2010.
2.1.3 Aspek-aspek Beban Kerja