41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Uji Organoleptik
Setelah melakukan uji organoleptik aroma dan rasa dari yoghurt berbahan dasar susu kambing etawa dengan penambahan bubuk cokelat
menggunakan konsentrasi yang berbeda yaitu 2, 4 dan 6, diperoleh data sebagai berikut:
1. Aroma
Aroma merupakan salah satu bagian dari uji organoleptik. Pengujian aroma dilakukan dengan cara panelis mencium sampel yang
sudah disiapkan di atas gelas arloji. Selanjutnya panelis diminta untuk memberi nilai sesuai dengan skala hedonic nilai 1 sangat tidak suka, 2:
tidak suka, 3: biasa saja, 4: suka dan 5: sangat suka yang terdapat pada kuisioner yang telah dibuat. Hasil penilaian panelis terhadap aroma dari
yoghurt adalah sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
4.5
K CA
CB CC
R E
R A
T A
S K
O R
A R
O M
A
PERLAKUAN
Gambar 4.1 Hasil kesukaan Panelis terhadap aroma Keterangan :
K = Kontrol CA = Perlakuan penambahan bubuk cokelat sebanyak 2
CB = Perlakuan penambahan bubuk cokelat sebanyak 4 CC = Perlakuan penambahan bubuk cokelat sebanyak 6
Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa rerata skor yang diberikan oleh panelis terhadap aroma dari yoghurt yang dihasilkan tertinggi adalah
pada perlakuan CB yaitu 4,2. Selanjutnya rerata skor yang mendekati perlakuan CB adalah pada kontrol dengan skor 4 dan disusul oleh
perlakuan CC dengan skor 3,4 lalu yang paling rendah adalah pada perlakuan CB dengan skor 3.
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
K CA
CB CC
re ra
ta s
ko r
ra sa
Perlakuan
2. Rasa
Selain aroma, rasa juga merupakan salah satu komponen organoleptik yang diujikan. Pengujian rasa dilakukan dengan cara panelis
mengambil sampel menggunakan sendok lalu dirasakan menggunakan indera pengecap. Hasil penilaian panelis terhadap rasa dari yoghurt adalah
sebagai berikut:
Gambar 4.2 Hasil rerata kesukaan Panelis terhadap rasa Keterangan :
K = Kontrol CA = Perlakuan penambahan bubuk cokelat sebanyak 2
CB = Perlakuan penambahan bubuk cokelat sebanyak 4 CC = Perlakuan penambahan bubuk cokelat sebanyak 6
Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa rerata skor yang diberikan oleh panelis terhadap rasa tertinggi adalah pada kontrol yaitu 3,4. Untuk
perlakuan yang mendekati kontrol yaitu CB dengan rerata skor 2,8. Selanjutnya rerata skor tertinggi ketiga adalah pada perlakuan CC dengan
skor 2,5. Sedangkan perlakuan yang paling rendah dari kontrol adalah CA dengan rerata skor 2,4.
Hasil dari rata-rata setiap perlakuan selanjutnya diuji menggunakan Anova one factor betweensubject desain untuk melihat apakah terdapat
perbedaan yang signifikan dari setiap perlakuan. Setelah dilakukan pengujian didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.3 Hasil uji anova
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa aroma menunjukkan hasil 0,157 0,05 yang berarti Ho diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dari keempat kelompok perlakuan antara kontrol, penambahan bubuk cokelat sebanyak
2, 4 dan 6. Sedangkan untuk rasa menunjukkan hasil 0,001 0,05 yang berarti Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan dari keempat kelompok perlakuan antara perlakuan kontrol, penambahan bubuk cokelat sebanyak 2, 4 dan 6. Guna
mengetahui adanya perbedaan yang nyata dari aroma yoghurt antara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keempat perlakuan, maka dilakukan uji lanjut yaitu uji Tukey. Hasil uji Tukey adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 Hasil uji Tukey
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa adanya beda nyata ditandai dengan tanda bintang yang terdapat pada ujung angka. Rasa pada
kontrol memiliki beda nyata terhadap perlakuan CA yaitu penambahan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
K CA
CB CC
R e
ra ta
ke su
ka a
n p
a n
e li
s
Perlakuan
bubuk cokelat sebanyak 2, CB penambahan bubuk cokelat sebanyak 4 dan CC penambahan bubuk cokelat sebanyak 6.
3. Tingkat Kesukaan Panelis
Pada penelitian ini juga dilakukan pengujian terhadap semua parameter organoleptik dari yoghurt yang dihasilkan. Pengujian ini dilakukan guna
semakin mempertegas formula yoghurt yang paling disukai oleh panelis. Dari uji yang dilakukan didapatkan hasil:
Gambar 4.5 Hasil uji kesukaan panelis terhadap yoghurt Keterangan :
K = Kontrol CA = Perlakuan penambahan bubuk cokelat sebanyak 2
CB = Perlakuan penambahan bubuk cokelat sebanyak 4 CC = Perlakuan penambahan bubuk cokelat sebanyak 6
Pada grafik diatas yoghurt dengan perlakuan kontrol adalah yoghurt yang paling disukai oleh panelis dengan rerata 3,4. Untuk perlakuan yang
mendekati kontrol yaitu CB dengan rerata skor 2,8. Selanjutnya diurutan ketiga tingkat kesukaan panelis terhadap yoghurt yang dihasilkan adalah pada
perlakuan CC dengan skor 2,5. Sedangkan perlakuan yang terendah dari kontrol adalah CA dengan rerata skor 2,3.
B. Pembahasan