Penelitian yang relevan Kerangka berpikir

Suhu mempengaruhi kemampuan kuncup cecapan,sensitifitas akan berkurang bila suhu lebih besar dari 20◦C dan lebih kecil dari 30◦C dimana akan menimbulkan sedikit perbedaan rasa. Misalnya rasa kopi panas akan berkurang rasa pahitnya bila dibandingkan dengan kopi dingin. Makanan yang terlalu panas akan membakar lidah dan ini akan merusak kepekaan kuncup cecapan, tetapi sel yang rusak akan diganti dalam beberapa hari. Makanan yang dingin dapat membius kuncup cecapan sehingga tidak peka lagi.

G. Penelitian yang relevan

Pada peneliti pendahulu yang dilakukan oleh Ferdian 2011, penambahan bubuk cokelat fermentasi pada susu kambing dapat meningkatkan cita rasa dan mengurangi aromo khas yang terdapat pada susu kambing. Penambahan konsentrasi bubuk cokelat yang diterapkan pada pembuatan yoghurt sebesar 0, 1, 2, 3 dan 4 dengan judul penelitian, Pengaruh BubukCokelat Fermentasi Pada Yoghurt Susu Kambing Menggunakan StarterLactobacillus fermentum Dan Streptococcus thermophilus Terhadap Kadar Air, Keasaman dan Mikrobiologi. Penelitian tersebut dapat disimpulkan penambahan bubuk cokelat fermentasi dengan konsentrasi 3 adalah yang terbaik dalam menghasilkan yoghurt susu kambing dengan kadar air 77.98, keasaman 1.54 TTA dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mikrobiologi yaitu total koloni bakteri aerob 2.75 x 10 5 CFUml, total koloni BAL 38.75 x 10 9 CFUml. Selain itu juga, pada konsentrasi bubuk cokelat 3 lebih disukai oleh panelis karena memiliki cita rasa yang lebih enak serta tidak tercium aroma khas dari susu kambing tersebut. Penelitian lain juga pernah dilakukan oleh Mustofa, Sorini dan Lusiastuti mengenai Peningkatan Kualitas Yoghurt Dari Susu Kambing Dengan Penambahan Bubuk Susu Skim Dan Pengaturan Suhu Pemeraman. Dalam penelitian ini, parameter yang diukur adalah tingkat kesukaan panelis terhadap yoghurt yang dihasilkan dengan penambahan susu skim sebanyak 0, 2, 4, 6 dan 8. Hasilnya adalah penambahan susu skim dengan konsentrasi 4 memiliki kualitas yang baik pada uji organoleptik dan paling disukai oleh panelis.

H. Kerangka berpikir

Yoghurt merupakan produk olahan berbahan dasar susu yang di fermentasi oleh bakteri asam laktat BAL. Yoghurt biasanya dibuat dengan menggunakan dua jenis BAL yaitu Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus sebagai stater. Youghrt memiliki nilai gizi yang tinggi dan baik dikonsumsi oleh penderita Lactosa Intolerance atau yang tidak toleran terhadap lakotsa. Dalam proses pembuatannya, biasanya yoghurt terbuat dari susu sapi. Namun terdapat beberapa orang yang memiliki alergi terhadap protein susu sapi. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan mengkonsumsi susu kambing. Susu kambing memiliki kandungan gizi yang lebih unggul dibandingkan dengan susu sapi. Protein dan lemak yang ada dalam susu kambing lebih mudah dicerna oleh tubuh. Sayangnya susu kambing kurang diminati oleh masyarakat. Hal ini disebabkan karena aroma dan rasa yang dihasilkan oleh susu kambing masih terlalu menyengat sehingga masyarakat kurang meminatinya. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menetralisir aroma dan rasa kambing tersebut adalah dengan mengolah susu kambing menjadi yoghurt dan menambahkan campuran dari bubuk cokelat. Namun komposisi dari campuran yang diberikan harus seimbang dengan bahan dasar yang digunakan. Apabila komposisi dari campuran lebih banyak dibandingkan dengan bahan dasar yang digunakan, maka akan menyebabkan rasa pahit. Peneliti ingin membuat youghrt dengan bahan dasar susu kambing. Guna menghilangkan aroma dan rasa kambing yang masih terasa didalam susu, peneliti menambahkan bubuk cokelat dengan perbandingan konsentrasi 2, 4, 6 dari volume susu. Secara sederhana, kerangka berpikir peniliti adalah: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 2.4: Kerangka Berpikir Pembuatan Yoghurt Susu Kambing rasa Cokelat

I. Hipotesis

Berdasarkan landasan teori serta kerangka berfikir yang telah disampaikan, maka hipotesa dapat dirumuskan: 1 Penambahan bubuk cokelat dapat mengurangi rasa dan aroma khas yang ada dalam susu kambing. 2 Yoghurt susu kambing dengan penambahan bubuk cokelat yang disukai oleh panelis adalah pada perlakuan CB yatu penambahan bubuk cokelat sebanyak 4. Susu kambing kurang diminati oleh masyarakat karena memiliki rasa dan aroma khas kambing yang masih terasa saat diminum Bubuk cokelat merupakan bahan makanan yang banyak digemari oleh masyarakat karena memiliki aroma dan rasa yang kuat. Pembuatan yoghurt berbahan dasar susu kambing dengan penambahan bubuk cokelat guna menetraisir aroma dan rasa khas yang ada pada susu kambing Pengujian organoleptik guna mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap aroma dan rasa yoghurt yang dihasilkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Variabel Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL. Perlakuan yang digunakan adalah menguji 3 konsentrasi bubuk cokelat dengan 3 kali pengulangan dan yang ditambahkan kedalam susu kambing serta kontrol. Setelah itu dilakukan uji organoleptik meliputi rasa dan aroma. Tabel 3.1 Tata Letak Penyimpanan Yoghurt CC CB CB CA CA K K CB CC CC CA K Keterangan : K : Kontrol CA : Penambahan bubuk cokelat dengan konsentrasi 2 CB : Penambahan bubuk cokelat dengan konsentrasi 4 CC : Penambahan bubuk cokelat dengan konsentrasi 6 , , : Pengulangan Dalam penelitian ini menggunakan 3 variabel, yaitu: 1. Variabel bebas Dalam penelitian ini, variabel bebas yang digunakan adalah variasi konsentrasi penambahan bubuk cokelat yang dicampurkan dalam susu kambing. Konsentrasi tersebut terdiri dari 3 taraf, yaitu 2, 4 dan 6 dengan pertimbangan konsentrasi bubuk cokelat yang digunakan tidak terlalu