73
BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN
3.1.Latar belakang pemilihan lokasi
Kabupaten Halmahera Selatan adalah salah satu kabupaten yang termasuk dalam pemekaran daerah atau provinsi Maluku Utara pada 25 Februari 2003 yang
disahkan melalui UU No. 1 tahun 2003, seperti terlihat pada gambar 3.1 dibawah ini
.
Gambar 3.1. Peta Kabupaten Halmahera Selatan Sumber: UU No. 1 Tahun 2003
Menurut UU Nomor 1 Tahun 2003, kabupaten Halmahera Selatan terdiri dari Sembilan kecamatan yaitu Kecamatan Bacan, Kecamatan Bacan Timur, Kecamatan
Bacan Barat, Kecamatan Pulau Makian, Kecamatan Kayoa, Kecamatan Obi, Kecamatan Obi Selatan, Kecamatan Gane Barat, Kecamatan Gane Timur dengan
jumlah penduduk 180.878 jiwa dan Ibu kota terletak di Labuha, kecamatan Bacan.
74
Pada tahun 2007 dengan terbitnya Perda No. 8 Tahun 2007 kecamatan- kecamatan induk tersebut dimekarkan menjadi 30 kecamatan. Adapun jumlah desa di
Halmahera Selatan sebanyak 255 desa, sebanyak 249 desa merupakan desa definitif serta ada 6 UPT Unit Pemukiman Transmigrasi.
Kabupaten Halmahera Selatan terletak antara 126°45’ BT-129°30’ BT dan 0°30’ LU-2°00’ LS dengan luas kabupaten Halmahera Selatan adalah 40.236,72 km²,
yang terdiri dari daratan seluas 8.779,32 km² 22 dan luas lautan sebesar 31.484,40 km² 78 dan batas wilayahnya:
v Batas sebelah utara adalah kota Tidore kepulauan dan kota Ternate.
v Batas sebelah selatan adalah laut Seram.
v Batas sebelah timur adalah laut Halmahera.
v Batas sebelah barat adalah laut Maluku.
Menyadari pertumbuhan daerah di kabupaten Halmahera Selatan, pemerintah kabupaten Halmahera Selatan membagi kawasan-kawasan yang ada di kabupaten
Halmahera Selatan didasarkan pada studi lapangan yang telah dilakukan, seperti kawasan pemerintahan yang ada di Labuha kecamatan Bacan kabupaten Halmahera
Selatan tepatnya di wilayah Kebun Karet Putih Desa Kampung Makian, seperti terlihat pada gambar 3.2 dibawah ini
.
75 Gambar 3.2. Kawasan Pemerintahan Kabupaten Halmahera Selatan
Sumber: www.Googleearth.com
, 2012
Kawasan pemerintahan ini dibuat terpusat dengan tujuan untuk memudahkan koordinasi antara satu instansi pemerintaha dengan instansi pemerintahan yang lain.
Penentuan lokasi Gedung DPRD Kabupaten Halmahera Selatan didasarkan pada studi lapangan dan studi kasus yang telah dilakukan, diantaranya adalah sebagai
berikut: v
Lokasi terletak pada kawasan yang telah ditentukan oleh pemerintah kabupaten.
v Aksebilitas yang mudah dicapai oleh pengguna bangunan, sehingga dalam
pencapaian menuju lokasi. v
Lokasi harus memiliki aksebilitas lain selain aksebilitas utama. v
Lokasi terletak pada kawasan yang tenang dan juga faktor keamanan kawasan yang terjamin.
3.2.Penetapan Lokasi
Berdasarkan studi lapangan yang telah dilakukan dan ketentuan pemerintah daerah kabupaten Halmahera Selatan yang telah menentukan lokasi rencana
Kawasan Permukiman
Penduduk Kawasan
Pemerintahan
76
pembangunan Gedung DPRD Kabupaten Halmahera Selatan yang permanen, seperti terlihat pada gambar 3.3 dibawah ini
.
Gambar 3.3. Lokasi Site Gedung DPRD Kabupaten Halmahera Selatan Sumber:
www.Googleearth.com , 2012
Lokasi site ini berada di kawasan pemerintahan sebelah timur dan merupakan ketetapan atau bagian dari rencana dasar tata ruang kabupaten Halmahera Selatan
yang masih dalam tahap sayembara yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten Halmahera Selatan. Lokasi site ini cukup luas, strategis dan merupakan lokasi site
yang memiliki aksebilitas yang sangat cocok untuk proyek ini yang memudahkan pengguna gedung dapat dengan mudah untuk mencapai lokasi. Keaman pengguna
Gedung DPRD Kabupaten Halmahera Selatan ini pula menjadi pertimbangan dipilihnya lokasi site ini untuk Gedung DPRD Kabupaten Halmahera Selatan.
Kondisi eksisting pada site bisa ditinjau memalui beberapa aspek, seperti yang terlihat pada table 3.1 dibawah ini
.
Kawasan Permukiman
Penduduk
Lokasi Site Kawasan
Pemerintahan Kawasan Pemerintahan
yang sudah terbangun
77
No. Aspek
Eksisting site
1. Aksesibilitas
v Lokasi site ini sudah memiliki jalan akses utama
dengan lebar jalan ± 10 m dengan 2 jalur. v
Keadaan jalan yang ada disekitar site belum beraspal dan masih tanah.
v Mudah dicapai oleh pengguna anggota dewan DPRD
setempat v
Belum memiliki jalan atau akses alternative lain menuju lokasi site.
2. Kondisi lingkungan
sekitar site v
Berada pada kawasan pemerintahan. v
Lokasi site tidak begitu jauh dari pemukiman penduduk.
v Disekitar lokasi site hanya tardapat lahan kosong
sebagai tanah pemerintah. v
Bangunan pemerintahan bercorak arsitektur tradisional Maluku Utara.
v Rata-rata ketinggian bangunan pemerintahan di
Maluku Utara berlantai 1-2 lantai. 3.
Ketenangan v
Pada lokasi site yang telah terpilih merupakan area yang tenang dan jauh dari area kebisingan, baik dari
kebisingan area industry ataupun kebisingan dari jalan.
4. Sarana dan prasarana
v Sudah terdapat jaringan listrik yang masuk ke dalam
lokasi site. v
Juga sudah terdapat jaringan telepon. v
Sudah ada lampu kota yang menerangi lokasi site. v
Sudah terdapat area gorong-gorong kota drainase kota disekitar site.
v Belum terdapat pedestrian di sekitar lokasi site yang
terpilih. v
Jauh dari area pembuangan sampahTPA v
Sudah terdapat jaringan PDAM saluran iar bersih disekitar site yang terpilih.
5. Keamanan
v Dekat dengan POLRES Labuha.
6. Merupakan lahan
kosong atau tidak
v Merupakan lahan kosong dan milik pemerintahan
Kabupaten Halmahera Selatan. 7.
Klimatologi iklim pada area tersebut.
v Keadaan iklim disekitar site dipengaruhi oleh angin
laut yang berasal dari laut Seram dan laut Maluku yang berada pada barat site terpilih sehingga
keadaan angin yang mengalir berhembus kencang pada area barat ke timur site.
Tabel 3.1. Aspek-aspek kondisi eksisting Sumber: Studi pribadi
78
Dari semua aspek yang telah dijabarkan pada table di atas maka lokasi site yang telah ditentukan oleh pemerintah daerah telah memenuhi persyaratan untuk
pembangunan gedung DPRD Kabupaten Halmahera Selatan.
3.3.Kondisi Fisik Lokasi
Lokasi pusat studi terletak di wilayah Kebun Karet Putih Desa Kampung Makian kecamatan Bacan kabupaten Halmahera Salatan tepat berada di kawasan
pemerintahan dan memilki luas site ± 5.000 m². Untuk lokasi site ini memiliki ciri fisik seperti batas site dari 4 arah adalah
lahan kosong masih dalam rencana pembangunan gedung pemerintah daerah kabupaten Halmahera Selatan. Keadaan iklim dipengaruhi oleh angin laut terutama
berasal dari laut Seram dan laut Maluku. Rata-rata tekan udara terendah yaitu pada bulan Desember yaitu 1.006,4 mb dan yang tertinggi terjadi pada bulan Februari yaitu
1.010,2 mb dan rata-rata kecepatan angin terendah yaitu terjadi pada bulan Januari dan Maret-September yaitu 1 knot dan yang tertinggi yaitu terjadi pada bulan
Februari dan Oktober-Desember yaitu 2 knot. Tinggi wilayah diatas permukaan air laut pada lokasi site yaitu 3 m DPL. Rata-rata jumlah hujan dan curah hujan terendah
pada bulan Februari yaitu jumlah hujan 11 hari per bulan dengan curah hujan 97 mm dan tertinggi terjadi pada bulan Desember yaitu jumlah hujan 26 hari per bulan
dengan curah hujan 332 mm. Rata-rata suhu udara relative terendah terjadi pada bulan Desember yaitu 26°c dan tertinggi terjadi pada bulan Oktober yaitu 27,6°c
sedangkan kelembaban relative terendah terjadi pada bulan Oktober yaitu 81 dan tertinggi terjadi pada bulan Mei dan Juni yaitu 87.
79
3.3.1. Existing Site
Gambar 3.4. Peta lokasi site arah sirkulasi jalan Sumber:
www.Googleearth.com Studi pribadi
Keterangan : Kawasan pemerintahan yang sudah terbangun lahan terbangun.
Kawasan pemerintahan yang masih kosong lahan kosong. Akses jalan dua jalur yang masih dalam tahap pengerjaan yang ada
pada kawasan pemerintahan. Akses jalan dua jalur yang sudah teraspal yang ada pada kawasan
pemerintahan. Permukiman warga.
Jalan Kebun Karet Putih adalah akses jalan dua jalur yang menjadi akses menuju lokasi sate dan juga merupakan jalur angkutan umum
menuju liksai site.
Lokasi Site
80
v Di sekitar lokasi tidak terdapat bangunan masih dalam rencana pembangunan
gedung pemerintah daerah kabupaten Halmahera Selatan. v
Terdapat banyak vegetasi di dalam site yang tidak terurus, seperti pepohonan, semak belukar, dan rumput liar, dll.
v Dekat dengan fasilitas umum terutama kantor polisi, rumah sakit, terminal,
dan juga bandara, dll. v
Jauh dari pemukiman warga. v
Akses jalan yang memadai.
3.3.2. Aksebilitas
Letak lokasi yang berada di kawasan pemerintahan yang menjadi fokus utama dalam pembangunan daerah memberikan perencanaan kawasan pemerintahan di
kabupaten ini sangatlah matang terutama akses jalan untuk mencapai kawasan pemerintahan pada umumnya dan tiap-tiap instansi pemerintahan pada khususnya.
Akses menuju kawasan pemerintahan kebupaten Halmahera Selatan sangatlah terjangkau karena berada di pusat kota Labuha, seperti akses dari terminal kota
menuju kawasan pemerintahan dengan menggunakan kendaraan umum dapat ditempuh dengan jarak ± 1 km, akses dari pelabuhan bacan menuju kawasan
pemerintahan dengan menggunakan kendaraan umum maupun pribadi dapat ditempuh dengan jarak ± 4 km, dan akses dari bandar bacan menuju kawasan
pemerintahan dengan menggunakan kendaraan umum maupun pribadi dapat ditempuh dengan jarak ± 2 km dan kondisi jalan umum menuju kawasan
pemerintahan kebupaten Halmahera Selatan ini sudah dalam kondisi teraspal.
81 Gambar 3.5. Peta Aksebilitas Fasilitas umum di sekitar kawasan pemerintahan
Sumber: www.Googleearth.com
Studi pribadi
3.3.3. Potensi Lingkungan
Potensi sekitar site disini lebih kearah fasilitas umum yang juga masuk dalam rencana pembangunan kawasan pemerintaha kebupaten Halmahera Selatan, seperti
pembangunan bandara dengan skala nasional yang berada ratusan meter dari arah utara kawasan pemerintaha, pelabuhan sabagai akses utama menuju kebupaten
Halmahera Selatan yang berada juga ratusan meter dari arah barat kawasan pemerintaha, dan terminal kota sabagai akses utama menuju kawasan pemerintaha
yang berada ± 1 km dari arah barat kawasan pemerintahan. Selain fasilitas umum, fasilitas perumahan dan permukiman seperti
pembangunan perumahan dinas yang direncanakan akan dibangun di sebelah timur kawasan pemerintahan dan juga permukiman warga yang telah ada pada sekitar
kawasan pemerintahan. Fasilitas pendidikan juga diperhatikan oleh pemerintah daerah setempat yang akan dibangun secara terpusat hanya beberapa ratus meter dari
arah selatan kawasan pemerintahan, seperti terlihat pada gambar 3.6 dibawah ini.
Bandara Bacan
Kawasan Pemerintahan
Terminal umum Labuha
Pelabuhan Bacan
82 Gambar 3.6. Peta Potensi Lingkungan di sekitar kawasan pemerintahan
Sumber: www.Googleearth.com
Rencana RDTR Kabuaten Halsel
3.3.4. Infrastruktur Kota
v Jalan
Kondisi jalan di kawasan pemerintahan ini sudah memenuhi syarat, seperti jalan disekitar lokasi proyek sudah diaspal sehingga memudahkan pencapaian menuju
lokasi proyek dan ada penambahan akses jalan-jalan alternative untuk mecapai lokasi
proyek, seperti terlihat pada gambar 3.7 dibawah ini.
Fasilitas umum. Bandara bacan,
pelabuhan bacan, dan
terminal labuha Kawasan
Pemerintahan
Rencana pembangunan
kawasan pendidikan
Rencana pembangunan
kawasan perumahan
dinas untuk pegawai
pemerintah
Lokasi Site
83
Keterangan :
Kondisi jalan yang berada pada jalan umum yang merupakan akses jalan menuju kawasan pemeritahan dan hanya 1 jalur.
Kondisi jalan yang berada pada kawasan pemeritahan yang merupakan akses jalan utama di dalam kawasan pemeritahan dan memiliki 2 lajur.
Kondisi jalan yang berada pada kawasan pemeritahan yang merupakan akses jalan alternatif di dalam kawasan pemeritahan yang masih dalam
proses pengerjaan dan hanya memiliki 1 lajur.
Gambar 3.7. Kondisi Jalan di sekitar dalam kawasan pemerintahan Sumber:
www.Googleearth.com Data Pribadi
84
v Air
Sumer air utama diperoleh dari sumur air dan juga PDAM. Kondisi alam disekitar site yang sangat terjaga membuat kualitas air bersih di daerah ini sangatlah
baik, oleh karena itu sumur air tetap digunakan sebagai alternative apabila terjadi kekurangan dalam penyuplaian air bersih.
v Listrik
Jaringan listrik yang sudah tersedia pada kawasan pemerintahan pada umumnya dan kesetiap instansi-instansi pemerintahan pada khususnya dan
diasumsikan sudah memenuhi kebutuhan dari Gedung DPRD kabupaten Halmahera Selatan disulurkan langsung oleh PLN. Sebagai alternatif apabila terjadi pemadaman
listrik secara tiba-tiba yang diakibatkan adanya gangguan maka perlu adanya genset. v
Telepon Jaringan telepon sebagai penunjang komunikasi sudah tersedia pada lokasi
Gedung DPRD kabupaten Halmahera Selatan. Sistim pengkabelan jaringan telepon di kawasan pemerintahan ini diletakan atau ditanam didalam tanah dan tidak lagi
menggunakan atau memerlukan tiang-tiang kabel lagi.
3.3.5. Peraturan Wilayah Setempat
Pemerintah daerah kabupaten Halmahera Selatan belum memiliki Rencana Dasar Tata Ruang Kota RDTRK yang mengatur tentang peraturan pembangunan
yang ada di kabupaten Halmahera Selatan maka pada proyek ini digunakan ketentuan
pembangunan yang ada diatasnya yaitu RDTRK Sofifi sebagai ibu kota, seperti terlihat pada tabel 3.2 dibawah ini
.
No. Kompone
Aturan wajib Aturan anjuran
1 KLB Maksimum
150 - 200 -
2 KDB Maksimum
50 -
3 Ketinggian bang.
maksimal 4 lantai
- 4
Peruntukan lahan Seluruh lahan untuk fungsi
pemerintah •
Seluruh lahan untuk fungsi
85 pemerintah.
• Lantai dasar: perletakan
aktifitas pendukung fungsi pemerintah berorientasi
pada pejalan kaki.
• Lantai atas: penyediaan
fasilitas umum seperti WC dan mushollah pada setiap
lantai
5 Parkir
• Parkir offstreet
• Minimum 3 meter dari GSP ke
kapling untuk batas parkir permukaan.
• Konsep parkir taman pada
parkir permukaan dengan system parkir menyebar,
dengan membedakan parkir untuk umum dan pegawai.
6 Sempadan
bangunan •
Minimum 21 meter sempadan bangunan kebatas sisi utara
lokasi jalan arteri sekunder. •
Minimum 18 meter sepadan bangunan kebatas sisi timur
dan selatan lokasi jalan kolektor sekunder
• Minimum 18 meter sepadan
bangunan kebatas sisi barat dan selatan lokasi bangunan
sekitar -
7 Bentuk massa
- v
Bentuk arsitektur tradisional yang
disesuaikandimodifikasi. v
Penggunaan bentuk atap tradisional yang
dimodifikasi. 8
Wajah jalan -
v Mengelola muka jalan
dengan ruang luarterbuka dan berorientasi pada
pejalan kaki.
9 Ruang terbuka
- v
Memperkuat keberadaan bangunan yang
monumental. 10
Pencapaiaan kendaraan
- v
Pencapaian utama dari jalan arteri sekunder yang
tidak mengganggu lalu lintas dan nyaman bagi
pegawai pengguna gedung.
v Pencapaiaan kelokasi
dibagi atas: 1.
Pencapaiaan utama sebelah utara lokasi.
2. Pencapaian
sampingalternatif
86 sebelah selatan.
11 Sirkulasi pejalan
kaki •
Menyediakan trotoar minimum 2 meter dengan lebar alternatif
minimum 1,5 meter untuk sekeliling lokasi.
v Sirkulasi loopmengelilingi
bangunan dan terpisah antara arus lalu lintas dan
pejalan kaki.
v Pintu masuk pejalan kaki
disebelah utara dan selatan. v
Menyediakan arkade selebar minimal 2 meter
pada bangunan yang menghadap kejalan.
v Sirkulasi pejalan kaki
dianjurkan berada pada arcade selebar minimum 2
meter.
12 Tata informasi
signage Wajib mengikuti aturan yang
berlaku v
Meletakan informasi ditempat
yang mudah dilihat orang.
v Penggunaan tata informasi
yang jelas untuk penyeberangan.
v Penggunaan papan nama
jalan, orientasi dan pergantian mode
transportasi sebagai penandaan.
13 Perkakas jalan
street furniture -
v Memperhatikan letak street
furniture sesuai desesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
14 Pencahayaan
- v
Lampu sorot untuk bangunan dan lampu taman
untuk pelataran parkir dan pedestrian.
Tabel 3.2. Peraturan wilayah setempat Sumber: RDTR Kota Sofifi, 2002
87
Keterangan :
Gambar 3.8. Kondisi Sempadan Bangunan Sumber:
www.Googleearth.com Studi pribadi
Minimum 21 meter sempadan bangunan kebatas sisi utara lokasi jalan arteri sekunder.
Minimum 18 meter sepadan bangunan kebatas sisi timur dan selatan lokasi jalan kolektor sekunder.
Minimum 18 meter sepadan bangunan kebatas sisi barat dan selatan lokasi bangunan sekitar.
Lokasi Site Daerah
terbangun
88
BAB IV ANALISA PERANCANGAN