Analisa Aksebilitas Analisa Iklim

88

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

4.1. Analisa Site

4.1.1. Analisa Aksebilitas

Hal yang perlu diperhatikan sebelum menuju pada desain perancangan objek tugas akhir yaitu dengan melihat keadaan atau kondisi eksisting pada saat ini disekitar site. Site berada pada kawasan pemerintahan yang telah disediakan oleh pemerintah daerah setempat yang ada di Labuha kecamatan Bacan kabupaten Halmahera Selatan tepatnya di wilayah jalan Kebun Karet Putih Desa Kampung Makian dengan luas site ± 2 Ha. Gambar 4.1. Peta lokasi site arah sirkulasi jalan Sumber: www.Googleearth.com Studi pribadi Lokasi Site 89 Gambar 4.2. Peta lokasi site ME Sumber: www.Googleearth.com Studi pribadi Keterangan : v A : Cocok digunakan sebagai ME ataupun SE karena lokasinya berada di depan site dan tepat berada di jalur utama kawasan pemerintahan sehingga memudahkan pengguna gedung untuk masuk kedalam lokasi site. v B : Kurang cocok sebagai ME karena terletak pada jalur sekunder atau alternatif yang berada pada kawasan pemerintahan tapi jalur ini cocok sebagai SE dan juga servis. Dari analisa di atas dapat dilihat aksebilitas jalan yang ada disekitas lokasi site yang telah di analisa dimana lokasi jalan yang baik untuk ME, maka dipilih ME yang tepat yaitu pada analisa “A” karena Main Enterencenya lebih memudahkan kepada pengguna gedung ke arah masuk menuju lokasi site karena lokasinya berada di depan jalur utama dan SE berada pada analisa “B” karena berada pada jalur sekunder atau alternatif yang berada pada kawasan pemerintahan. Lokasi Site A B 90

4.1.2 Analisa Iklim

a. Temperatur Suhu Temperatur minimum yang terdapat di lokasi ini terjadi pada bulan agustus temperaturnya mencapai 25,8 °C sedangkan temperatur maksimum terjadi pada bulan oktober temperaturnya mencapai 27,6 °C dan temperature rata-rata mencapai 26,7 °C, data tersebut diatas didapatkan dari buku Halmahera Selatan dalam anggka tahun 2011. b. Orientasi matahari Gambar 4.3. Orientasi matahari Sumber: Studi pribadi Seperti terlihat pada gambar 4.4 dibawah ini, perletakan bangunan diperhatikan terhadap arah datangnya sinar matahari. Dikarenakan arah utara berada tepat di depan jalan utama kawasan pemerintah, maka orientasi gedung menghadap kearah utara jadi bukaan pada arah timur dan barat dimaksimalkan untuk sinar matahari pagi dan sore sebagai pencahayaan alami pada gedung. Rencana bukaan pada arah utara selain untuk menghindari sinar matahari juga karena view gedung yang orientasinya menghadap pada arah jalan utama. Untuk mengurangi panas dalam gedung dikarenakan bangunan tepat berada pada arah ferak matahari yaitu pada bagian barat dan timur gedung maka direncanakan pula peletakan vegetasi pada kedua bagian tersebut. ME Timur Barat 91 c. Curah hujan Pada bulan desember–maret merupakan musim hujan, pada bulan april terjadi masa transisi ke musim kemarau yang terjadi pada bulan mei–oktober, dan masa transisi ke musim hujan terjadi pada bulan November. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan april yang mencapai 376 mm dan curah hujan rata sebesar 210,75 mm. Perencanaan sistem drainasi yang sangat matang pada lokasi gedung di tambah dengan sistem drainasi kota yang telah ada pada kawasan pemerintahan ini membuat lokasi gedung DPRD kabupaten Halmahera selatan ini terhindar dari banjir dan juga genangan air apabila terjadi hujan. d. Orientasi terhadap angin Angin bertiup dari arah barat laut ke tenggara terutama berasal dari laut Seram dan laut Maluku yang mempengaruhi keadaan iklim di Halmahera Selatan, seperti terlihat pada gambar 4.4 dibawah ini. Gambar 4.4. Orientasi terhadap angin Sumber: Studi pribadi Angin laut yang berhembus atau berasal dari sebelah barat site menmberikan penghawaan alami pada gedung, dengan memberikan bukaan-bukaan yang lebih banyak atau lebih besar pada bagian barat gedung. Selain udara sejuk yang diberikan oleh angin laut sebagai efek positif terhadap gedung, angin laut juga memberi efek negatif terhadap gedung dengan membawa butiran-butiran garam bersamanya, ini dikarenakan jarak dari lokasi site dengan laut hanya berjarak ± 4 km yang pada dasarnya garam dapat membuat material-material yang bersifat metal dan juga besi sangat mudah berkarat maka penggunaan bahan material yang bersifat metal dan besi harus diminimalkan. 92 e. Analisa kebisingan Gambar 4.5. Analisa kebisingan Sumber: Studi pribadi Keterangan : : Bisingan : Kebisingan sedang Kebisingan adalah hal yang paling penting yang harus dihindari dari gedung perkantoran terutama pada gedung DPRD, lebih dikhususkan pada ruang siding paripurna. Untuk meminimalisir kabisingan yang ada pada kawasan pemerintah maka diperlukan material-material kedap suara yang akan dipasang pada ruang-ruang yang membutuhkan ketenagan, seperti ruang ketua dewan, wakil ketua dewan, ruang komisi, ruang fraksi dan ruang rapat terutama pada ruang siding paripurna.

4.1.3 Analisa Lingkungan Sekitar