Pengujian Hipotesis 1 Pengujian keefektifan pembelajaran terhadap pemahaman

55 yang tidak homogen, dan 2 nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka data berasal dari populasi yang mempunyai varians homogen. Uji ini menggunakan bantuan SPSS versi 23.

b. Pengujian Hipotesis 1 Pengujian keefektifan pembelajaran terhadap pemahaman

konsep matematika. Keefektifan pendekatan pembelajaran ditentukan berdasarkan indeks keefektifan. Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal KKM belajar Matematika di SMP N 2 Depok siswa dikatakan tuntas belajar apabila mencapai nilai minimal 75 untuk skala seratus. Kriteria pencapaian tujuan pembelajaran aspek pemahaman konsep belajar Matematika ditetapkan 75 dan pendekatan pembelajaran dikatakan efektif jika rata-rata posttest siswa mencapai nilai minimal 75. Jika nilai rata-rata posttest siswa tidak mencapai KKM maka keefektifan pembelajaran ditentukan berdasarkan nilai peningkatan atau skor gain . Menurut Pritchard 2002 pembelajaran yang baik bila gain skor ternormalisasi lebih besar dari 0,4. Sedangkan menurut Hake, R.R 1998, hasil skor gain ternormalisasi dibagi ke dalam tiga kategori yang dapat dilihat pada tabel 4 Tabel 4. Kriteria keefektifan pembelajaran Presentase Efektivitas ͲǡͲͲ ൏ ݄ ൑ Ͳǡ͵Ͳ Rendah ͲǡͲ͵Ͳ ൏ ݄ ൑ Ͳǡ͹Ͳ Sedang Ͳǡ͹Ͳ ൏ ݄ ൑ ͳǡͲͲ Tinggi 56 Dari uraian di atas, kriteria efektif terhadap pemahaman konsep matematika ditentukan berdasarkan rata-rata skor gain ternormalisasi dengan nilai minimal 0,4 . 2 Pengujian keefektifan pembelajaran terhadap motivasi belajar. Data tentang angket motivasi belajar siswa diperoleh dengan menggunakan instrumen nontes yang berbentuk checklist dengan skala Likert. Penskoran yang digunakan dalam angket sebelum dan sesudah perlakuan adalah skor minimal 30 dan skor maksimal 150. Pemberian nilai pada hasil skala dilakukan dengan mengkonversikannya terlebih dahulu dalam rerata ideal dan simpangan baku. Untuk menentukan kriteria hasil pengukurannya digunakan klasifikasi berdasarkan rata-rata ideal ܺത ௜ dan Standar Deviasi Ideal SDI. ܺത ௜ ൌ ଷ଴ାଵହ଴ ଶ ൌ ͻͲ dan ܵܦ ௜ ൌ ଵହ଴ିଷ଴ ଺ ൌ ʹͲ Menurut Eko 2014:238, konversi skor skala motivasi belajar siswa ke dalam nilai pada skala lima seperti pada tabel berikut. Tabel 5. Kategori Motivasi Belajar Siswa Interval Skor Kategori Kriteria ܺ ൐ ܺത ௜ ൅ ͳǡͺܾܵ݅ ݔ ൐ ͳʹ͸ Sangat baik ܺത ௜ ൅ Ͳǡ͸ܾܵ݅ ൏ ܺ ൑ ܺത ௜ ൅ ͳǡͺܾܵ݅ ͳͲʹ ൏ ݔ ൑ ͳʹ͸ Baik ܺത ௜ െ Ͳǡ͸ܾܵ݅ ൏ ܺ ൑ ܺത ௜ ൅ Ͳǡ͸ܾܵ݅ ͹ͺ ൏ ݔ ൑ ͳͲʹ Cukup ܺത ௜ െ ͳǡͺܾܵ݅ ൏ ܺ ൑ ܺത ௜ െ Ͳǡ͸ܾܵ݅ ͷͶ ൏ ݔ ൑ ͹ͺ Kurang ܺ ൑ ܺത ௜ െ ͳǡͺܾܵ݅ ݔ ൑ ͷͶ Sangat Kurang Keterangan: ܺത ௜ : Rerata ideal = ଵ ଶ skor maksimal ideal+skor minimal ideal ܾܵ݅ : Simpangan baku ideal= ଵ ଺ skor maksimal ideal – skor minimal ideal 57 ܺ : skor empiris Setelah memperoleh data motivasi belajar, total skor masing- masing unit dikategorikan berdasarkan kriteria pada tabel kriteria. Kriteria keefektifan pendekatan pembelajaran terhadap motivasi belajar ditetapkan jika rata-rata siswa mencapai skor motivasi belajar lebih dari 102 atau minimal berada pada kategori baik. 3 Uji hipotesis Sebelum melakukan uji hipotesis, dilakukan uji perbedaan kemampuan awal siswa menggunakan uji t. Uji perbedaan rata-rata kemampuan awal bertujuan mengetahui apakah kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen sama atau berbeda dengan kelas kontrol. Data yang akan diuji adalah data pretest pemahaman konsep matematika dan data skor awal angket motuvasi belajar siswa dari kedua kelas. Hipotesis uji untuk variabel pemahaman konsep adalah: H : ߤ ଵଵ ൌ ߤ ଵଶ H 1 : ߤ ଵଵ ് ߤ ଵଶ dengan: ߤ ଵଵ : rata-rata nilai pretest kelas eksperimen ߤ ଵଵ : rata-rata nilai pretest kelas kontrol Kriteria penolakan: H ditolak jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau H ditolak jika ݐ ௛௜௧௨௡௚ ൐ ݐ ௧௔௕௘௟ . Hipotesis uji untuk variabel motivasi belajar siswa adalah: 58 H : ߤ ଶଵ ൌ ߤ ଶଶ H 1 : ߤ ଶଵ ് ߤ ଶଶ dengan: ߤ ଶଵ : rata-rata skor awal motivasi belajar kelas eksperimen ߤ ଶଶ : rata-rata skor awal motivasi belajar kelas kontrol Kriteria penolakan: H ditolak jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau H ditolak jika ݐ ௛௜௧௨௡௚ ൐ ݐ ௧௔௕௘௟ . Harga ݐ ௛௜௧௨௡௚ dapat dicari dengan rumus berikut : ݐ ൌ ݔҧ ௘ െ ݔҧ ௞ ටሺ݊ ௘ െ ͳሻݏ ௘ଶ ൅ ሺ݊ ௞ െ ͳሻݏ ௞ଶ ݊ ௘ ൅ ݊ ௞ షమ ቀ ͳ ݊ ௘ ൅ ͳ ݊ ௞ ቁ dengan: ݔҧ ௘ : rata-rata nilai pretestskor awal kelas eksperimen ݔҧ ௞ : rata-rata nilai pretestskor awal kelas kontrol ݊ ௘ : banyaknya siswa kelas eksperimen ݊ ௞ : banyaknya siswa kelas kontrol ݏ ௘ ଶ : varians kelas eksperimen ݏ ௞ ଶ : varians kelas kontrol a Pengujian hipotesis jika tidak terdapat perbedaan kemampuan awal pemahaman konsep matematika dan skor motivasi belajar siswa a Uji Hipotesis Pertama Uji hipotesis pertama untuk menjawab rumusan masalah yang pertama yaitu apakah penerapan pendekatan kontekstual efektif ditinjau dari pemahaman konsep matematika siswa. 59 Secara statistik, hipotesis dapat disimbolkan sebagai berikut. H : ߤ ଵ ൑ ͹Ͷǡͻͻ H 1 : ߤ ଵ ൐ ͹Ͷǡͻͻ Keterangan: ߤ ଵ : rata-rata nilai posttest pemahaman konsep matematika kelas eksperimen Kriteria pengujiannya adalah H ditolak jika angka signifikasi yang dihasilkan lebih kecil dari 0,05 atau H ditolak jika ݐ ௛௜௧௨௡௚ ൐ ݐ ௧௔௕௘௟ . Harga ݐ ௛௜௧௨௡௚ dapat dicari dengan rumus berikut ݐ ൌ ݔҧ ௘ െ ߤ ଴ ݏ ξ݊ dengan: ݔҧ ௘ : rata-rata nilai posttest kelas eksperimen ߤ ଴ : nilai yang dihipotesiskan ݏ: simpangan baku ݊: banyaknya siswa Hipotesis di atas dapat diartikan bahwa pendekatan kontekstual tidak efektif terhadap dari pemahaman konsep matematika yaitu jika rata-rata nilai posttest memperoleh nilai ൑ ͹Ͷǡͻͻ. Pendekatan kontesktual efektif terhadap pemahaman konsep matematika jika rata-rata nilai posttest pemahaman konsep ൐ ͹Ͷǡͻͻ, karena kriteria keefektifan pendekatan kontekstual terhadap pemahaman konsep ditetapkan jika rata-rata nilai posttest mencapai KKM yaitu 75. 60 b Uji hipotesis kedua Uji hipotesis kedua untuk menjawab rumusan masalah yang kedua yaitu apakah pendekatan kontekstual efektif terhadap motivasi belajar siswa. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut sebagai berikut: Secara statistik, hipotesis dapat disimbolkan sebagai berikut. H : ߤ ଶ ൑ ͳͲʹ H 1 : ߤ ଶ ൐ ͳͲʹ Keterangan: ߤ ଶ : rata-rata skor motivasi belajar kelas eksperimen Kriteria pengujiannya adalah H ditolak jika angka signifikasi yang dihasilkan lebih kecil dari 0,05 atau H ditolak jika ݐ ௛௜௧௨௡௚ ൐ ݐ ௧௔௕௘௟ . Uji hipotesis menggunakan bantuan SPSS versi 23. Hipotesis di atas dapat diartikan bahwa pendekatan kontekstual tidak efektif ditinjau dari motivasi belajar siswa yaitu jika rata- rata skor motivasi belajar siswa memperoleh nilai ൑ ͳͲʹ. Pendekatan kontekstual dikatakan efektif jika rata-rata skor motivasi belajar siswa memperoleh nilai ൐ ͳͲʹ, karena kriteria efektif pada aspek motivasi belajar adalah 102. c Uji hipotesis ketiga Uji hipotesis ketiga untuk menjawab rumusan masalah yang ketiga yaitu apakah pendekatan konvensional efektif terhadap pemahaman konsep matematika. Secara statistik, hipotesis dapat disimbolkan sebagai berikut. 61 H : ߤ ଷ ൑ ͲǡͶͲ H 1 : ߤ ଷ ൐ ͲǡͶͲ Keterangan: ߤ ଷ : rata-rata nilai posttest pemahaman konsep matematika kelas kontrol Kriteria pengujiannya adalah H ditolak jika angka signifikasi yang dihasilkan lebih kecil dari 0,05 atau H ditolak jika ݐ ௛௜௧௨௡௚ ൐ ݐ ௧௔௕௘௟ . Uji hipotesis menggunakan bantuan SPSS versi 23. Hipotesis di atas dapat diartikan bahwa pendekatan konvensional tidak efektif terhadap dari pemahaman konsep matematika yaitu jika rata-rata nilai posttest memperoleh nilai ൑ ͹Ͷǡͻͻ. Pendekatan konvensional efektif terhadap pemahaman konsep matematika jika rata-rata nilai posttest pemahaman konsep ൐ ͹Ͷǡͻͻ, karena kriteria keefektifan pendekatan konvensional terhadap pemahaman konsep ditetapkan jika rata-rata nilai posttest mencapai KKM yaitu 75. d Uji hipotesis keempat Uji hipotesis keempat untuk menjawab rumusan masalah yang keempat yaitu apakah pendekatan konevensional efektif terhadap motivasi belajar siswa. Secara statistik, hipotesis dapat disimbolkan sebagai berikut. H : ߤ ସ ൑ ͳͲʹ H 1 : ߤ ସ ൐ ͳͲʹ Keterangan: 62 ߤ ସ : rata-rata skor motivasi belajar kelas kontrol Kriteria pengujiannya adalah H ditolak jika angka signifikasi yang dihasilkan lebih kecil dari 0,05 atau H ditolak jika ݐ ௛௜௧௨௡௚ ൐ ݐ ௧௔௕௘௟ . Uji hipotesis menggunakan bantuan SPSS versi 23. Hipotesis di atas dapat diartikan bahwa pendekatan konvensional tidak efektif ditinjau dari motivasi belajar siswa yaitu jika rata- rata skor motivasi belajar siswa memperoleh nilai ൑ ͳͲʹ. Pendekatan konvensional dikatakan efektif jika rata-rata skor motivasi belajar siswa memperoleh nilai ൐ ͳͲʹ, karena kriteria efektif pada aspek motivasi belajar adalah 102. e Uji Hipotesis Kelima Rumusan masalah kelima yaitu manakah yang lebih efektif antara pembelajaran kontekstual dan konvensional ditinjau dari pemahaman konsep. Apabila tidak terdapat perbedaan rata-rata pada kelompok kelas eksperimen dan kontrol maka dikatakan pembelajaran kontekstual sama efektifnya dengan pembelajaran konvensional ditinjau dari pemahaman konsep. Namun jika terdapat perbedaan rata-rata antara kelompok kelas eksperimen dan kontrol, maka dilakukan uji hipotesis lanjutan. Secara statistik, hipotesis dapat disimbolkan sebagai berikut. H : ߤ ଵ ൑ ߤ ଷ H 1 : ߤ ଵ ൐ ߤ ଷ Keterangan: 63 ߤ ଵ : rata-rata nilai posttest pemahaman konsep belajar kelas ekperimen ߤ ଷ : rata-rata nilai posttest pemahaman konsep belajar kelas kontrol Kriteria pengujiannya adalah H ditolak jika angka signifikasi yang dihasilkan lebih kecil dari 0,05 atau H ditolak jika ݐ ௛௜௧௨௡௚ ൐ ݐ ௧௔௕௘௟ . Harga ݐ ௛௜௧௨௡௚ dapat dicari dengan rumus berikut : ݐ ൌ ݔҧ ௘ െ ݔҧ ௞ ටሺ݊ ௘ െ ͳሻݏ ௘ଶ ൅ ሺ݊ ௞ െ ͳሻݏ ௞ଶ ݊ ௘ ൅ ݊ ௞ షమ ቀ ͳ ݊ ௘ ൅ ͳ ݊ ௞ ቁ dengan: ݔҧ ௘ : rata-rata nilai posttesstskor akhirkelas eksperimen ݔҧ ௞ : rata-rata nilai posttestskor akhir kelas kontrol ݊ ௘ : banyaknya siswa kelas eksperimen ݊ ௞ : banyaknya siswa kelas kontrol ݏ ௘ ଶ : varians kelas eksperimen ݏ ௞ ଶ : varians kelas kontrol f Uji Hipotesis Keenam Rumusan masalah keenam yaitu manakah yang lebih efektif antara pembelajaran kontekstual dan konvensional ditinjau dari motivasi belajar. Apabila tidak terdapat perbedaan rata-rata pada kelompok kelas eksperimen dan kontrol maka dikatakan pembelajaran kontekstual sama efektifnya dengan pembelajaran konvensional ditinjau dari motivasi belajar. Namun jika terdapat perbedaan rata-rata antara kelompok kelas eksperimen dan 64 kontrol, maka dilakukan uji hipotesis lanjutan. Secara statistik, hipotesis dapat disimbolkan sebagai berikut. H : ߤ ଶ ൑ ߤ ସ H 1 : ߤ ଶ ൐ ߤ ସ Keterangan: ߤ ଶ : rata-rata nilai motivasi belajar kelas ekperimen ߤ ସ : rata-rata nilai motivasi belajar kelas kontrol Kriteria pengujiannya adalah H ditolak jika angka signifikasi yang dihasilkan lebih kecil dari 0,05 atau H ditolak jika ݐ ௛௜௧௨௡௚ ൐ ݐ ௧௔௕௘௟ . Uji hipotesis menggunakan bantuan SPSS versi 23. b Pengujian hipotesis jika terdapat perbedaan kemampuan awal pemahaman konsep matematika dan skor motivasi belajar siswa 1 Uji Hipotesis Pertama Uji hipotesis pertama untuk menjawab rumusan masalah yang pertama yaitu apakah penerapan pendekatan kontekstual efektif ditinjau dari pemahaman konsep matematika siswa. Secara statistik, hipotesis dapat disimbolkan sebagai berikut. H : ߤ ଵ ൑ ͲǡͶͲ H 1 : ߤ ଵ ൐ ͲǡͶͲ Keterangan: ߤ ଵ : rata-rata skor gain ternormalisasi tes pemahaman konsep matematika kelas eksperimen Kriteria pengujiannya adalah H ditolak jika angka signifikasi yang dihasilkan lebih kecil dari 0,05 atau H ditolak jika ݐ ௛௜௧௨௡௚ ൐ 65 ݐ ௧௔௕௘௟ . Harga ݐ ௛௜௧௨௡௚ dapat dicari dengan rumus berikut ݐ ൌ ݔҧ ௘ െ ߤ ଴ ݏ ξ݊ dengan: ݔҧ ௘ : rata-rata skor gain kelas eksperimen ߤ ଴ : nilai yang dihipotesiskan ݏ: simpangan baku ݊: banyaknya siswa Hipotesis di atas dapat diartikan bahwa pendekatan kontekstual tidak efektif terhadap dari pemahaman konsep matematika yaitu jika skor gain ternormalisasi memperoleh nilai ൑ ͲǡͶͲ. Pendekatan kontesktual efektif terhadap pemahaman konsep matematika jika skor gain ternormalisasi tes pemahaman konsep ൐ ͲǡͶͲ, karena kriteria keefektifan pendekatan kontekstual terhadap pemahaman konsep ditetapkan jika skor gain ternormalisasi mencapai 0,40 atau minimal berada pada kategori baik. 2 Uji hipotesis kedua Uji hipotesis kedua untuk menjawab rumusan masalah yang kedua yaitu apakah pendekatan kontekstual efektif terhadap motivasi belajar siswa. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut sebagai berikut: Secara statistik, hipotesis dapat disimbolkan sebagai berikut. H : ߤ ଶ ൑ ͲǡͲͶ 66 H 1 : ߤ ଶ ൐ ͲǡͲͶ Keterangan: ߤ ଶ : rata-rata skor gain ternormalisasi motivasi belajar kelas eksperimen Kriteria pengujiannya adalah H ditolak jika angka signifikasi yang dihasilkan lebih kecil dari 0,05 atau H ditolak jika ݐ ௛௜௧௨௡௚ ൐ ݐ ௧௔௕௘௟ . Uji hipotesis menggunakan bantuan SPSS versi 23. Hipotesis di atas dapat diartikan bahwa pendekatan kontekstual tidak efektif ditinjau dari motivasi belajar siswa yaitu jika rata- rata skor gain ternormalisasi aspek motivasi belajar siswa memperoleh nilai ൑ ͲǡͲͶ. Pendekatan kontekstual dikatakan efektif jika rata-rata skor gain ternormalisasi aspek motivasi belajar siswa memperoleh nilai ൐ ͲǡͲͶ. 3 Uji hipotesis ketiga Uji hipotesis ketiga untuk menjawab rumusan masalah yang ketiga yaitu apakah pendekatan konvensional efektif terhadap pemahaman konsep matematika. Secara statistik, hipotesis dapat disimbolkan sebagai berikut. H : ߤ ଷ ൑ ͲǡͶͲ H 1 : ߤ ଷ ൐ ͲǡͶͲ Keterangan: ߤ ଷ : skor gain ternormalisasi tes pemahaman konsep matematika kelas kontrol 67 Kriteria pengujiannya adalah H ditolak jika angka signifikasi yang dihasilkan lebih kecil dari 0,05 atau H ditolak jika ݐ ௛௜௧௨௡௚ ൐ ݐ ௧௔௕௘௟ . Uji hipotesis menggunakan bantuan SPSS versi 23. Hipotesis di atas dapat diartikan bahwa pendekatan konvensional tidak efektif terhadap dari pemahaman konsep matematika yaitu jika skor gain ternormalisasi memperoleh nilai ൑ ͲǡͶͲ. Pendekatan konvensional efektif terhadap pemahaman konsep matematika jika skor gain ternormalisasi tes pemahaman konsep ൐ ͲǡͶͲ, karena kriteria keefektifan pendekatan konvensional terhadap pemahaman konsep ditetapkan jika skor gain ternormalisasi mencapai 0,40 atau minimal berada pada kategori baik. 4 Uji hipotesis keempat Uji hipotesis keempat untuk menjawab rumusan masalah yang keempat yaitu apakah pendekatan konevensional efektif terhadap motivasi belajar siswa. Secara statistik, hipotesis dapat disimbolkan sebagai berikut. H : ߤ ସ ൑ ͲǡͲͶ H 1 : ߤ ସ ൐ ͲǡͲͶ Keterangan: ߤ ସ : rata-rata skor gain ternormalisasi motivasi belajar kelas kontrol 68 Kriteria pengujiannya adalah H ditolak jika angka signifikasi yang dihasilkan lebih kecil dari 0,05 atau H ditolak jika ݐ ௛௜௧௨௡௚ ൐ ݐ ௧௔௕௘௟ . Uji hipotesis menggunakan bantuan SPSS versi 23. Hipotesis di atas dapat diartikan bahwa pendekatan konvensional tidak efektif ditinjau dari motivasi belajar siswa yaitu jika rata- rata skor gain ternormalisasi aspek motivasi belajar siswa memperoleh nilai ൑ ͲǡͲͶ. Pendekatan konvensional dikatakan efektif jika rata-rata skor motivasi belajar siswa memperoleh nilai ൐ ͲǡͲͶ. 5 Uji Hipotesis Kelima Rumusan masalah kelima yaitu manakah yang lebih efektif antara pembelajaran kontekstual dan konvensional ditinjau dari pemahaman konsep. Apabila tidak terdapat perbedaan rata-rata pada kelompok kelas eksperimen dan kontrol maka dikatakan pembelajaran kontekstual sama efektifnya dengan pembelajaran konvensional ditinjau dari pemahaman konsep. Namun jika terdapat perbedaan rata-rata antara kelompok kelas eksperimen dan kontrol, maka dilakukan uji hipotesis lanjutan. Secara statistik, hipotesis dapat disimbolkan sebagai berikut. H : ߤ ଵ ൑ ߤ ଷ H 1 : ߤ ଵ ൐ ߤ ଷ Keterangan: ߤ ଵ : rata-rata skor gain tes pemahaman konsep belajar kelas ekperimen 69 ߤ ଷ : rata-rata skor gain tes pemahaman konsep belajar kelas kontrol Kriteria pengujiannya adalah H ditolak jika angka signifikasi yang dihasilkan lebih kecil dari 0,05 atau H ditolak jika ݐ ௛௜௧௨௡௚ ൐ ݐ ௧௔௕௘௟ . Harga ݐ ௛௜௧௨௡௚ dapat dicari dengan rumus berikut : ݐ ൌ ݔҧ ௘ െ ݔҧ ௞ ටሺ݊ ௘ െ ͳሻݏ ௘ଶ ൅ ሺ݊ ௞ െ ͳሻݏ ௞ଶ ݊ ௘ ൅ ݊ ௞ షమ ቀ ͳ ݊ ௘ ൅ ͳ ݊ ௞ ቁ dengan: ݔҧ ௘ : rata-rata nilai skor gain kelas eksperimen ݔҧ ௞ : rata-rata nilai skor gain kelas kontrol ݊ ௘ : banyaknya siswa kelas eksperimen ݊ ௞ : banyaknya siswa kelas kontrol ݏ ௘ ଶ : varians kelas eksperimen ݏ ௞ ଶ : varians kelas kontrol 6 Uji Hipotesis Keenam Rumusan masalah keenam yaitu manakah yang lebih efektif antara pembelajaran kontekstual dan konvensional ditinjau dari motivasi belajar. Apabila tidak terdapat perbedaan rata-rata pada kelompok kelas eksperimen dan kontrol maka dikatakan pembelajaran kontekstual sama efektifnya dengan pembelajaran konvensional ditinjau dari motivasi belajar. Namun jika terdapat perbedaan rata-rata antara kelompok kelas eksperimen dan kontrol, maka dilakukan uji hipotesis lanjutan. Secara statistik, hipotesis dapat disimbolkan sebagai berikut. 70 H : ߤ ଶ ൑ ߤ ସ H 1 : ߤ ଶ ൐ ߤ ସ Keterangan: ߤ ଶ : rata-rata gain ternormalisasi motivasi belajar kelas ekperimen ߤ ସ : rata-rata gain ternormalisasi motivasi belajar kelas kontrol Kriteria pengujiannya adalah H ditolak jika angka signifikasi yang dihasilkan lebih kecil dari 0,05 atau H ditolak jika ݐ ௛௜௧௨௡௚ ൐ ݐ ௧௔௕௘௟ . Uji hipotesis menggunakan bantuan SPSS versi 23. 71

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh pendekatan konstruktivisme strategi react terhadap kemampuan pemahaman relasional matematis siswa : Penelitian quasi eksperimen di kelas VIII SMPN 18 Kota Tangerang Selatan

0 7 0

Pengaruh Pendekatan KOntekstual Strategi REACT Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

0 5 170

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN STRATEGI REACT TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII

0 21 523

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP GARIS DAN SUDUT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP GARIS DAN SUDUT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN INQUIRY TERBIMBING (PTK Pembelajaran Matematika Di Kelas VII

0 0 18

PENDAHULUAN PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP GARIS DAN SUDUT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN INQUIRY TERBIMBING (PTK Pembelajaran Matematika Di Kelas VII SMP N 2 Sidoharjo).

0 0 7

Penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual untuk materi garis dan sudut pada kelas VIIA SMP Kanisius Gayam Yogyakart

1 4 207

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATERI GARIS DAN SUDUT UNTUK SISWA SMP DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

0 0 325

Pengaruh Strategi React Terhadap Penalaran Induktif Matematis Dan Motivasi Belajar Matematika Siswa SMP

0 1 12

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI GARIS DAN SUDUT

0 0 13

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI QUANTUM LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

0 0 13