Alat, Media, dan Sumber Belajar Skema Pencapaian Kompetensi Materi Pembelajaran

132 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Kelas Kontrol 1 Sekolah : SMP Negeri 2 Depok Mata Pelajaran : Matematika Kelas Semester : VII Kelas Kontrol Genap Bab : Garis dan Sudut Sub Bab : Hubungan antar Sudut Waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

5. Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, sudut dengan sudut, serta menentukan ukurannya

B. Kompetensi Dasar

5.2 Memahami sifat-sifat sudut yang terbentuk jika dua garis berpotongan atau dua garis sejajar berpotongan dengan garis lain

C. Indikator

5.2.1 Mengenal hubungan antarsudut yang saling berpelurus, saling berpenyiku, dan saling bertolak belakang.

D. Tujuan Pembelajaran

5.2.1.1 Siswa dapat mengidentifikasi hubungan antar sudut yang saling berpelurus 5.2.1.2 Siswa dapat mengidentifikasi hubungan antar sudut yang saling berpenyiku 5.2.1.3 Siswa dapat mengidentifikasi hubungan antar sudut yang saling bertolak belakang

E. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pembelajaran konvensional atau pembelajaran matematika biasa PMB

F. Alat, Media, dan Sumber Belajar

4. Media : Lembar Kegiatan Siswa. 5. Alat : Pensil, Penggaris, Busur 133 6. Sumber : Cholik Adinawa dan Sugijono. 2009. Matematika untuk SMP Kelas VII. Jakarta : Erlangga

G. Skema Pencapaian Kompetensi

H. Materi Pembelajaran

a. Sudut yang saling berpelurus Sudut yang saling berpelurus adalah sudut yang saling membentuk sudut lurus. Ketika kedua sudut dijumlahkan maka akan diperoleh sudut lurus yaiu 180°. Seperti pada contoh di bawah ini. Kompetensi awal 1. Sudut Lancip 2. Sudut Tumpul 3. Sudut Siku-siku 4. Sudut Lurus Kompetensi hari ini 1. Pasangan sudut salng berpelurus 2. Pasangan sudut saling berpenyiku 3. Pasangan sudut bertolak belakang Kompetensi lanjutan 1. Menentukan besar sudut yang terbentuk dari dua garis sejajar yang di potong garis lain 134 Berdasaran gambar di atas, . Maka kedua sudut tersebut dikatakan saling berpelurus. Besar sudut yang saling berpelrus dapat ditentukan dengan hanya mengetahui salah satu sudutnya. b. Sudut yang saling berpenyiku. Sudut yang saling berpeyiku adalah sudut yang saling membentuk sudut siku-siku. Jika kedua sudut dijumlahkan maka akan membentuk sudut siku-siku yaitu 90°. Berdasarkan gambar di atas, . Maka kedua sudut tersebut saling berpenyiku. Besar sudut yang saling berpenyiku dapat ditentukan dengan hanya mengetahui salah satu sudutnya. c. Sudut yang saling bertolak belakang 135 Sudut yang saling bertolak belakang dibentuk dari dua ruas garis yang saling berpotongan. Dari kedua ruas garis yang berpotongan itu akan terbentuk empat sudut yang saling berpasangan bertolak belakang. Setiap pasang sudut yang saling bertolak belakang akan memiliki ukuran sudut yang sama. Sehingga jika keselurhan sudut itu dijumlahkan akan membentuk satu putaran yaitu 360° Berdasarkan gambar di atas, bertolak belakang dengan . Sedangkan besar sudut keduanya sama yaitu yaitu . Maka kedua sudut tersebut saling berpenyiku. Besar sudut yang saling berpenyiku dapat ditentukan dengan hanya mengetaui salah satu sudutnya.

I. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Fase Deskripsi Kegiatan Waktu Pembukaan 7. Siswa mempersiapkan diri untuk memulai pelajaran. 8. Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam dan menanyakan kehadiran siswa. 9. Mengawali pelajaran dengan berdoa. 10. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari itu. 11. Guru memberikan motivasi pada siswa. 10 menit 136 Fase Deskripsi Kegiatan Waktu Apersepsi 12. Setelah siswa menyebutkan beberapa contoh, guru memberikan apersepsi jenis-jenis sudut yaitu sudut lancip, sudut tumpul, dan berupa cara mengukur besar sudut menggunakan busur. 5 menit Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

1. Siswa diberi stimulus oleh guru berupa pengetahuan mengenai pasangan sudut saling berpelurus, pasangan sudut saling berpenyiku, dan pasangan sudut saling bertolak belakang. 2. Guru memberikan contoh soal dan membahas contoh soal bersama dengan siswa 15 menit

b. Elaborasi

3. Siswa mengerjakan latihan soal yang ada di buku pada halaman 13 4. Siswa diberi kesempatan untuk menuliskan hasil pekerjaan mereka di papan tulis 5. Guru bersama siswa membahas latihan soal yang sudah dikerjakan 6. Siswa yang tidak menuliskan hasil pekerjaan diberi kesempatan untuk menanggapi hasil pekerjaan temannya 25 menit

c. Konfirmasi

7. Guru memberi tanggapan atas hasil pekerjaan siswa dan mengonfirmasi jika ada pengetahuan yang belum tepat 8. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal yang belum mereka pahami 10 menit Penutup 1. Guru memberikan soal latihan pada siswa. 2. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya. 3. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi 15 menit 137 Fase Deskripsi Kegiatan Waktu mengenai pasangan sudut saling berpelurus, pasangan sudut saling berpenyiku, dan pasangan sudut saling bertolak belakang. 4. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya dan memotivasi siswa untuk belajar di rumah 5. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam Sleman, Maret 2016 Mengetahui, Peneliti Guru Mata Pelajaran Suharno, S.Pd Dian Puspita 138 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Kelas Kontrol 2 Sekolah : SMP Negeri 2 Depok Mata Pelajaran : Matematika Kelas Semester : VII Kelas Eksperimen Genap Bab : Garis dan Sudut Sub Bab : Kedudukan dua garis Waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

5. Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, sudut dengan sudut, serta menentukan ukurannya

B. Kompetensi Dasar

5.2 Memahami sifat-sifat sudut yang terbentuk jika dua garis berpotongan atau dua garis sejajar berpotongan dengan garis lain

C. Indikator

5.2.2 Menjelaskan kedudukan dua garis sejajar, berimpit, berpotongan, bersilangan, garis vertikal dan garis horizontal melalui benda konkrit.

D. Tujuan Pembelajaran

5.2.1.1 Siswa dapat mengidentifikasi dua garis sejajar 5.2.1.2 Siswa dapat mengidentifikasi dua garis berpotongan 5.2.1.3 Siswa dapat mengidentifikasi dua garis berimpit 5.2.2.4 Siswa dapat mengidentifikasi dua garis vertikal dan horizontal

E. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pembelajaran kontekstual dengan ;angkah-langkah sebagi berikut, 6. Relating mengaitkan : guru memberikan apersepsi dan motivasi pada siswa 139 7. Experiencing mengalami : siswa melakukan berbagai macam kegiatan untuk menemukan konsep yang dipelajari pada hari itu 8. Applying menerapkan : siswa menerapkan konsep yang ditemukan untuk memecahkan masalah 9. Cooperating kerjasama : siswa belajar secara berkelompok 10. Transferring mentransfer : siswa menggunakan konsep dan pengetahuan yang dicapainya dalam situasi dan konteks baru.

F. Alat, Media, dan Sumber Belajar

7. Media : Lembar Kegiatan Siswa. 8. Alat : Pensil, Penggaris, Busur 9. Sumber : Cholik Adinawa dan Sugijono. 2009. Matematika untuk SMP Kelas VII. Jakarta : Erlangga

G. Skema Pencapaian Kompetensi

H. Materi Pembelajaran

a. Garis sejajar Ciri-ciri garis sejajar : iv. Terletak pada satu bidang datar v. Memiliki jarakyang selalu sama antar garis yang sejajar Kompetensi awal  Menggambar sudut lurus 180 o atau ruas garis  Menamai ruas garis  Kedudukan garis pada bidang  Menentukan titik potong Kompetensi hari ini  Pasangan garis sejajar  Pasangan garis berpotongan  Garis horizontal dan vertikal Kompetensi lanjutan  Dua garis sejajar yang di potong dengan garis lain  Sifat-sifat sudut yang terbentuk 140 vi. Tidak pernah berpotongan Misalkan pada gambar di bawah ini. Kita dapat membentukk gari sejajar dengan menghuubungkan tiitik-titik tertentu pada gambar di bawah ini. 3. ̅̅̅̅ ̅̅̅ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ 4. ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ Konsep garis sejajar dapat dikaitakan dengan konteks kehidupan siswa melalui rel kereta api. Rel kereta selalu saling sejajar dan memiliki bantalan rel dengan panjang yang selalu sama. Rel kereta api yang sejajar juga tidak akan berpotongan. b. Garis berpotongan Ciri-ciri garis berpotongan i. Terletak pada satu bidang datar ii. Berpotongan pada satu titik potong

Dokumen yang terkait

Pengaruh pendekatan konstruktivisme strategi react terhadap kemampuan pemahaman relasional matematis siswa : Penelitian quasi eksperimen di kelas VIII SMPN 18 Kota Tangerang Selatan

0 7 0

Pengaruh Pendekatan KOntekstual Strategi REACT Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

0 5 170

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN STRATEGI REACT TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII

0 21 523

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP GARIS DAN SUDUT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP GARIS DAN SUDUT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN INQUIRY TERBIMBING (PTK Pembelajaran Matematika Di Kelas VII

0 0 18

PENDAHULUAN PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP GARIS DAN SUDUT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN INQUIRY TERBIMBING (PTK Pembelajaran Matematika Di Kelas VII SMP N 2 Sidoharjo).

0 0 7

Penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual untuk materi garis dan sudut pada kelas VIIA SMP Kanisius Gayam Yogyakart

1 4 207

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATERI GARIS DAN SUDUT UNTUK SISWA SMP DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

0 0 325

Pengaruh Strategi React Terhadap Penalaran Induktif Matematis Dan Motivasi Belajar Matematika Siswa SMP

0 1 12

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI GARIS DAN SUDUT

0 0 13

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI QUANTUM LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

0 0 13