BAB II METODE PENELITIAN
2.1 Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, Adalah penelitan deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang mempergunakan kuisioner dan
observasi langsung sebagai alat pengumpul data atau informasi dari sejumlah subyek yang dipilih secara teliti agar mewakili kelompok atau masyarakat.
Menurut Moh.Nazir dalam M.Taufik 2012:28 penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti sekelompok manusia, suatu objek, suatu set
kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
2.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dikantor kecamatan stabat.
2.3 Populasi dan Sampel 2.3.1 Populasi
M.Taufik 2012:29 Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test
atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh masyarakat wajib e-ktp yang bertempat tinggal di wilayah kecamatan stabat sebanyak wajib KTP 72.354 jiwa
dari 12 desa dan kelurahan yang ada di kecamatan stabat.peneliti menentukan untuk melakukan penelitian di 12 desa dan kelurahan yang ada di kecamatan
stabat agar cukup mewakili masyarakat keseluruhannya yang ada di kecamatan stabat. Tabel dibawah ini merupakan perinciann wajib e-KTP yang terdapat di
masing-masing kelurahan, yaitu:
Tabel 2.1 Jumlah Masyarakat Wajib e-KTP
Nama kelurahan Jumlah wajib e-KTP
1. Banyumas 2. Kwala Bingai
3. Sidomulyo 4. Pantai Gemi
5. Perdamaian 6. Stabat Baru
7. Ara Condong 8. Kwala Begumit
9. Mangga 10. Karang Rejo
11. Dendang 12. Paya Mabar
4.221 jiwa 10.033 jiwa
4.301 jiwa 5.701 jiwa
11.954 jiwa 5.618 jiwa
5.119 jiwa 6.452 jiwa
2.309 jiwa 8.411 jiwa
5.197 jiwa 3.308 jiwa
jumlah 72.354 jiwa
Sumber : kecamatan stabat penelitian 2014 Keterangan : Hasil Proyeksi Sensus Penduduk 2011
Universitas Sumatera Utara
2.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel dalam pengertian yang sederhana dapat diartikan sebagai bagian dari populasi yang
menjadi data sebenarnya dalam suatu penelitian. Populasi yang ditentukan oleh peneliti yaitu 72.354 jiwa maka yang
digunakan adalah rumus Taro Yamane Rakhmat,1991:82 dalam M.Taufik 2012:30 sebagai teknik penarikan sampel yang representif, dengan presisi 10
dan tingkat kepercayaan 90, sebagai berikut
n =
²
keterangan : n :
Sampel N :
Populasi d
: Presisi 10 Berdasarkan rumus diatas, maka dapat dirumuskan jumlah sampel yang
akan diambil, yaitu :
n =
, ,
=
,
=
99,9
=
100 orang responden
Universitas Sumatera Utara
2.3.3 Teknik Penarikan Sampel
Teknik penarikan sampel diperlukan untuk memastikan setiap unsur dalam populasi berpeluang untuk dijadikan sampel. Adapun langkah-langkah teknik
sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
2.3.4 Stratified Random Sampling
Menurut Singarimbun dan Effendi 2008:162, dalam praktek sering dijumpai populasi yang tidak homogen. Makin heterogen suatu populasi, makin
besar pula perbedaan sifat antara lapisan-lapisan tersebut. Presisi dan hasil yang dapat dicapai dengan penggunaan suatu metode pengambilan sampel, antara lain
dipengaruhi oleh derajat keseragaman populasi yang bersangkutan. Untuk dapat menggambarkan secara tepat mengenai sifat-sifat populasi
yang heterogen, maka populasi yang bersangkuutan harus dibagi-bagi dalam lapisan-lapisan strata yang seragam, dan dari setiap lapisan dapat ddiambil
sampel secara acak. Dalam sampel berlapis, peluang untuk terpilih antara satu strata dengan yang lain mukin sama, mungkin juga berbeda.
Menurut Nazir dalam M.Taufik 2012:31 pengambilan sampel dengan menggunakan teknik ini dikarnakan jumlah populasi yang akan dijadikan sampel
terbagi dalam 12 kelurahandesa sampel=100 responden yang terbagi dalam 12 kelurahandesa. Untuk menentukan berapa responden dari setiap kelurahandesa,
maka digunakan rumus sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
n =
dimana : : jumlah masyarakat di tiap kelurahan
n : jumlah populasi N : jumlah sampel
Berdasarkan rumus diatas maka dapat ditentukan penyebaran sampel responden secara merata dari setiap kelurahan sebagai berikut :
Tabel 2.2 Sampel Per Kelurahan
kelurahan populasi Penarikan sempel sampel pembulatan
Banyumas 4.221
4.221 x 10072.354 5,83381
6 Kwala Bingai 10.033
10.033 x 10072.354 13,86654
14 Sidomulyo
4.301 4.301 x 10072.354
5,94438 6
Pantai Gemi 5.701
5.701 x 10072.354 7,87931
8 Perdamaian
11.954 11.954 x 10072.354
16,52154 16
Stabat Baru 5.618
5.618 x 10072.354 7,76460
8 Ara Condong 5.119
5.119 x 10072.354 7,07493
7
Kwala Begumit
6.452 6.452 x 10072.354
8,91726 9
Mangga 2.309
2.309 x 10072.354 3,19125
3 Karang Rejo
8.411 8.411 x 10072.354
11,62478 12
Universitas Sumatera Utara
Dendang 5.197
5.197 x 10072.354 7,18274
7 Paya Mabar
3.308 3.308 x 10072.354
4,57196 4
Total 100 100
Sumber : penelitian 2014
2.4 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data atau informasi, keterangan-keterangan atau fakta-fakta yang dibutuhkan, penulis menggunakan pengumpulan data sebagai
berikut : 1. Teknik pengumpulan data primer, yaitu teknik pengumpulan data yang
dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan instrumen :
a. Angket Quisioner, yaitu
sebuat set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan
merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis
b.
Observasi, yaitu merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk
melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.
2.
Teknik pengumpulan data sekunder, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui studi kepustakaan yang terdiri dari :
Universitas Sumatera Utara
a. Penelitian kepustakaan yaitu, pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku,karya ilmiah,pendapat ahli yang memiliki relevansi dengan
masalah yang diteliti. b. Studi dokumentasi yaitu,teknik pengumpulan data dengan
menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada dilokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang relevan dengan objek
penelitian.
2.5 Teknik Pengukuran Skor
Teknik pengukuran skor yang digunakan dalam penelitian ini adalah sekala likert dalam bentuk checklist, mengukur sikap,pendapat,maupun persepsi
seseorangsekelompok orang tentang suatu fenomena sosial. Adapun penentuan skor dari setiap pertanyaan adalah sebagai berikut :
Untuk alternatif jawaban A diberi skor 1 Untuk alternatif jawaban B diberi skor 2
Untuk alternatif jawaban C diberi skor 3 Untuk alternatif jawaban D diberi skor 4
Untuk membantu dalam menganalisa data, maka penelitian ini menggunakan teknik penentuan skor. Teknik penentuan skor yang digunakan
adalah memakai skala ordinal untuk menilai jawaban kuesioner responden. Untuk menentukan kategori jawaban apakah tergolong sangat baik, baik, kurang baik,
atau tidak baik terlebih dahulu ditentukan intervalnya sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Interval =
= = 0,75
Sehingga dengan demikian dapat dikategorikan jawaban responden masing-masing variabel, yaitu:
1. Skor untuk kategori sangat baik = 3, 26 – 4,00
2. Skor untuk kategori baik = 2,50 – 3,25
3. Skor untuk kategori kurang baik = 1,76 – 2,50
4. Skor untuk kategori tidak baik = 1,00 – 1,75
Untuk menentukan jawaban responden tersebut tergolong sangat baik, baik, kurang baik, tidak baik, maka dari jumlah skor variabel yang akan
ditentukan rata-ratanya dengan membagi jumlah pernyataan. Dari hasil pembagian maka dapat diketahui jawaban responden termasuk kedalam kategori yang mana.
2.6 Teknik Analisis Data