hanya berbeda dalam hal: bentuk, ukuran, warna, bahan, dan sebagainya Marwanto, 2011: 125.
B. Kerangka Berpikir
RUASK ritual upacara adat sedekah kampung merupakan salah satu ritual yang menjadi sorotan masyarakat Bangka Barat. Karena
RUASK ini merupakan ritual yang sudah ada pada masyarakat primitif atau zaman sebelum kemerdekaan. Pelaksanaan ritual ini masih sangat
sakral dengan tradisi budaya yang sudah ada sejak zaman nenek moyang kita. Dalam prosesi pelaksanaan RUASK ini yang sangat menonjol
keberadaannya yaitu kesenian tradisional. Kesenian tradisional, khususnya tari Sipen Dambus sudah
berkembang sejak zaman primitif. kesenian ini pada umunya hanya sebagai hiburan pada masyarakat Desa Kundi, tetapi seiring tumbuhnya
kesenian tradisional ini kesenian ini menjadi salah satu bagian tak terpisahkan dari RUASK.
Tari Sipen Dambus merupakan tari pergaulan yang ada di Bangka Barat. Tarian ini digunakan oleh masyarakat Bangka Barat
sebagai salah satu mata rantai pada RUASK di Desa Kundi Kabupaten Bangka Barat.
Pada dasarnya ritual upacara adat tidak terlepas dari rangkaian seni dan budaya yang dimiliki suatu daerah tertentu. Dalam pelaksanaan
RUASK masyarakat daerah kundi menampilkan salah satu kesenian yang mereka miliki dan menjadi ciri khas berlangsungnya RUASK.
Tari Sipen Dambus merupakan salah satu tari yang menjadi ritual masyarakat Bangka Barat, yang menjadi ciri khas dan kebiasaan yang
dilakukan masyarakat yang merupakan ungkapan rasa senang dan rasa syukur. Ritual ini dilakukan sebagai upaya penghormatan kepada para
penguasa laut dan penguasa bumi yang bertujuan bersih desa. Berbagai macam kesenian di Bangka Barat yang kian hari semakin
tidak diminati oleh beberapa pemuda dan pemudi, Tari Sipen Dambus sampai saat ini masih tetap diperthankan oleh masyarakat Desa Kundi
karena tarian ini memiliki sejarah yang besar bagi masyarakat desa kundi. Sehingga masyarakat desa kundi ingin menjaga dan melestarikan tarian
yang bernuansa ritual ini. Tari sipen dambus bertujuan sebagai tari hiburan, walaupun
tarian ini sebagai tari hiburan akan tetapi memiliki arti dan ciri khas tersendiri bagi masyarakat Desa Kundi. Tari ini memiliki gerak-gerak
yang sederhana di dalamnya juga berisi syair dan pantun tentang nasehat ataupun ungkapan rasa
senang dan rasa syukur terhadap apa yang telah diperoleh masyarakat.
35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan yang dikaji, yaitu Eksistensi Tari Sipen Dambus dalam Ritual Upacara Adat Sedekah Kampung di Desa Kundi Kabupaten
Bangka Barat, penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif tepat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan ini mengingat
pendekatan kualitatif adalah penelitian yang mencoba memahami fenomena dalam seting dan konteks naturalnya bukan di laboratorium dimana peneliti
tidak berusaha untuk memanipulasi fenomena yang diamati Samiaji sarosa 2012 : 7.
B. Objek Penelitian
Objek material penelitian ini adalah tari Sipen Dambus dan objek formal penelitian ini adalah eksistensi atau keberadaan tari tersebut dalam Ritual Upacara
Adat Sedekah Kampung.
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini sebagai berikut. 1.
Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Bangka Barat: Bpk. H. Mochtar Adjmain 2.
Kepala Desa Kundi: Bpk Musmulyadi 3.
PemukaPemangku Adat: Bpk Pacung 4.
SesepuhTokoh Masyarakat Desa Kundi: Bpk Ahmid Pakngah Bujel