Tata Rias Tata Busana

4 perangsang bagi penari dalam pengertian mengilhami. Iringan di dalam suatu tarian penting, sebab iringan adalah rohnya tari itu Mulyono via Marwanto 2009: 23.

d. Tata Rias

Dalam rangka menyempurnakan wujudnya, tari didukung pula oleh unsur-unsur seni lainya, seperti seni rupa, seni sastra, seni drama, walaupun tari elemen estetikanya adalah gerak dan sikap, namun bentuk visualnya tidak lepas dari seni yang lain. Koreografi tari disajikan secara utuh sebagai seni pertunjukan, biasanya berkaitan dengan rias dan kostum. Peranan rias dan kostum harus menompang tari, sehingga secara konseptual perlu dijelaskan alasan penggunan atau pemilihan rias dan kostum tari dalam catatan atau skrip tari Sumandiyo, 2003 : 92. Tata rias wayang wong menurut jenisnya digolongkan ke dalam rias panggung, yaitu rias wajah yang cendrung memperjelas atau mempertebal garis-garis wajah seperti permukaan wajah diberi bedak rouge pemerah pipi lebih tebal, garis mata diperjelas, alis dibuat lebih tebal dan sebagainya Hersapandi, 1999 : 176. Rias atau make up dalam tari adalah membentuk atau melukis muka penari agar sesuai dengan tataan atau karakter tari yang dibawakan Kusnadi, 2009 : 59. Tata rias berperan mewujudkan ekspresi muka penari harus dilaksanakan sebagaimana mestinya. Rias bukan sekedar menjadikan penari cantik atau tampan, bukan pula sekedar mengubah muka saja, tetapi harus betul-betul diselaraskan dengan peranan yang akan dibawakan oleh penari. Rias yang tidak sesuai salah atau kurang sempurna dapat memberikan kesan yang jelek dan tidak membantu, juga dapat mengacaukan ekspresi penari.

e. Tata Busana

Busana yang dimaksud adalah pakaian yang digunakan secara khusus dalam suasana atau peristiwa tari atau menari. Tata Busana memperkuat tarian menjadi lebih terlihat keindahanya. Tata Busana menyesuaikan dengan garapan tari yang di ciptakan oleh koreografer. Tiap kostum yang di pakai dalam suatu pementasan mempunyai tujuan, yaitu membantu membedakan suatu ciri atas pribadi peran dan membantu menunjukan adanya hubungan peran yang satu dengan peran yang lainnya Harymawan, 1986: 131. Tata busana atau kostum membantu peran melakukan gerak dalam bentuk koreografi tari secara utuh. Kostum juga mempunyai fungsi simbolis, terutama pada tari-tari tradisional. Kostum yang tidak mendukung gerakan penari hanya akan menjadi beban bagi kepentingan visual, akibatnya dapat mengacaukan esensi gerak tersebut. Kostum harus benar-benar serasiharmonis dan cocok ketika dipakai. Untuk itu, harus diperhitungkan bagaimana efek kostum terhadap ekspresi muka penari. Demikian halnya, kostum juga harus diperhitungkan dengan lighting. Kostum tidak harus kelihatan gemerlap serba emas, tetapi harus memberikan keleluasaan pada gerakan, membantu keindahan dan ekspresi gerak. http:nadaitu.blogspot.com201006unsur- komposisi-tata-rias- tari.html . Diunduh 20 Oktober 2014.

f. Tempat Pertunjukan