Analisis Model Data Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Kecamatan Batangkuis

Sumber: Data Primer Diolah, 2014 Gambar 4.1 Scatterplot Gambar 4.1 menunjukkan bahwa nilai titik – titik sebagai reprentatif data telah menyebar pada kotak di gambar dan tidak membentuk pola tertentu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel telah lolos uji Heterokedastisitas.

4.1.9. Analisis Model Data

Memasukkan variabel penelitian ini ke dalam model bertujuan untuk melihat korelasi yang terbangun diantara variabel – variabel penelitian. Untuk mengetahui hubungan yang terbentuk di antara variabel penelitian ini, maka dapat dilihat pada tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.26 Coefficients a a. Dependent Variable: Fertilitas Sumber: Data Primer Diolah, 2014 Dari Tabel 4.26 di atas dapat diketahui model regresi linear berganda dari 100 responden, yaitu : Y =13.251 + 0,259 X 1 + 0,367 X 2 Persamaan regresi linear berganda tersebut dapat diartikan bahwa : a. Jika variabel pendidikan dan variabel pendapatan diasumsikan sama dengan 0, maka tingkat fertilitas adalah sebesar 13,251 satuan. Pernyataan dalam asumsi regresi linear pada konstanta memberikan gambaran bahwa tanpa dipengaruh oleh tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan, maka tingkat fertilitas penduduk pada kecamatan Batangkuis memang sangat tinggi yaitu sebesar 13,251 satuan atau sama dengan 13x lebih cepat pertumbuhannya. Dengan asumsi bahwa variabel – variabel lainnya juga tidak mengalami perubahan apapun ceterus paribus. Hal ini sangat jelas bahwa fertilitas menjadi permasalah tersendiri bagi bangsa ini, khususnya pada kecamatan Batangkuis. b. Jika variabel pendidikan ditingkatkan sebesar 1 satuan, maka akan diikuti dengan peningkatan fertilitas sebesar 0,259 satuan dengan asumsi variabel lainnya tidak mengalami perubahan. Universitas Sumatera Utara Pernyataan dalam asumsi regresi linear pada variabel pendidikan menunjukkan, bahwa ketika penduduk memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, maka kecenderungan penduduk untuk memiliki anak juga mengalami peningkatan. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk, maka akan menimbulkan minat penduduk tersebut ingin memiliki anak, dengan demikian peningkatan pendidikan akan meningkatkan tingkat fertilitas penduduk di kecamatan Batangkuis. c. Jika variabel pendapatan ditingkatkan sebesar 1 satuan, maka akan diikuti dengan peningkatan fertilitas sebesar 0,367 satuan dengan asumsi variabel lainnya tidak mengalami perubahan. Pernyataan dalam asumsi regresi linear pada variabel pendapatan menunjukkan, bahwa ketika penduduk memiliki tingkat pendapatan yang meningkat, maka kecenderungan penduduk untuk memiliki anak juga mengalami peningkatan. Dengan demikian, peningkatan pendapatan penduduk sebesar tingkat persentase tertentu, maka akan menimbulkan minat penduduk ingin memiliki anak, dengan demikian peningkatan pendapatan akan meningkatkan tingkat fertilitas penduduk di kecamatan Batangkuis.

4.1.10. Pengujian Hipotesis