empat skala. Option skala yang digunakan adalah selalu SL = 1 skor, sering SR = 2 skor, jarang JR = 3 skor, tidak pernah TP = 4 skor
Untuk skor 10-20 = penyalahgunaan berat, skor 21-30 = penyalahgunaan sedang, dan skor 30-40 = penyalahgunaan ringan.
4.6 Uji validitas dan Reliabiitas
Validitas kesahian adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat ukur mengukur aspek yang perlu diukur. Semakin tinggi validitas suatu alat tes, maka alat tes tersebut semakin mengenai sasarannya atau menunjukkan apa
yang seharusnya diukur. Uji validitas yang dilakukan adalah dengan memberikan instrumen kepada dosen Fakultas Keperawatan USU Departemen Jiwa dan
Komunitas. Uji validitas yang digunakan pada pengujian ini adalah validitas isi, yakni
sejauh mana instrumen penelitian memuat rumusan-rumusan sesuai dengan isi yang dikehendaki menurut tujuan tertentu. Setelah dilakukan uji validitas oleh
dosen keperawatan maka didapatkan hasil bahwa instrumen penelitian yang digunakan telah valid dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.
Reliabilitas keandalan adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur memperlihatkan hasil yang relatif sama dalam beberapa kali pengukuran
terhadap sekelompok subjek yang sama. Hasil pengukuran yang relatif sama menunjukkan bahwa ada toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara
hasil beberapa kali pengukuran tersebut. Uji reliabilitas dilakukan sebelum mengumpulkan data kepada 10 subjek yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan
sebagai subjek studi.. Uji reliabilitas dilakukan pada 10 orang responden remaja di
Panti Rehabilitasi Putera Insyaf Medan. Uji ini dikatakan reliable apabila hasil 0,6 dan dari data yang telah dikumpulkan kemudian dimasukan dalam perangkat
lunak menggunakan spss versi 16.0 dihasilkan 0.872, dan hasil ini didapati bahwa kusioner dikatakan reliable.
4.7. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan setelah mendapat rekomendasi izin pelaksanaan penelitian dari institusi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara. Setelah itu, peneliti mengajukan surat permohonan tersebut ke Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan untuk pengambilan data selama proses
penelitian. Setelah mendapat persetujuan dari Rumah Sakit Jiwa Daerah Pemprovsu Medan, peneliti kemudian mulai menyebarkan kuesioner kepada
responden. Setelah menemukan responden, peneliti memberi penjelasan kepada calon responden tentang tujuan, manfaat, prosedur pelaksanaan penelitian, dan
cara pengisian kuesioner. Peneliti meminta kesediaan calon responden untuk berpartisipasi, responden diminta untuk menandatangani lembar persetujuan
menjadi responden. Jika calon responden menolak, maka peneliti tidak akan memaksa dan menghormati hak responden tersebut. Setelah kuesioner diisi,
kuesioner tersebut dikumpulkan kembali dan diperiksa kelengkapannya. Apabila ada yang belum lengkap maka kuesioner tersebut dilengkapi pada saat itu juga.
4.8. Analisis Data