BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
Pengumpulan data dilakukan dari tanggal 1 April sampai dengan 14April 2014.Jumlah sampel yang didapat sebagai responden yang memenuhi kriteria
penelitian adalah sebanyak 32 responden.Penyajian data meliputi deskriptif karakteristik reponden, kuesioner pola asuh keluarga dan penyalahgunaan napza
pada remaja. Pada bab ini akan diuraikan data hasil penelitian dan pembahasan
mengenai hubungan pola asuh keluarga terhadap penyalahgunaan napza pada remaja.
5.1.1 Analisa Univariat
Analisa univariat menggambarkan distribusi frekuensi dari kategori variabel yang menjadi perhatian dalam penelitian ini.
5.1.1.1 Karakteristik Responden
Hasil penelitian peneliti menunjukkan bahwa sebagian besar responden berada pada umur 17 dan 18 tahun, masing-masing 25. Semua responden
berjenis kelamin laki-laki. Pendidikan responden sebagian besar adalah SMA 75. Suku responden sebagian besar Batak 59.4 dan pekerjaan orangtua
sebagian besar adalah PNS dan wiraswasta 37.5, dan jenis napza yang paling sering digunakan adalah ganja 56.2.
Tabel 5.1 . Distribusi frekuensi dan persentase karakteristik responden n=32
No Karakteristik Responden Frekuensi
Persentase
1 Umur
15 16
17 18
19 20
21 1
7 8
8 4
3 1
3.1 21.9
25.0 25.0
12.5 9.4
3.1
2
Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
32 100
3
Suku
Batak Jawa
Nias Melayu
19 7
5 1
59.4 21.9
15.6 3.1
4
Pendidikan Responden
SMP SMA
Perguruan Tinggi 2
24 6
6.2 75.0
18.8
5 Pekerjaan Orangtua
PNS Wiraswasta
Pegawai Swasta Buruh
12 12
5 3
37.5 37,5
15.6 9.4
6 Jenis Napza
Ganja Sabu-sabu
Miras 18
7 7
56.2 21.9
21.9
5.1.1.2 Pola Asuh Keluarga
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pola asuh keluarga dari responden adalah pola asuh demokratis yaitu sebanyak 21 responden65.6, dan
pola asuh keluarga yang permisif 6 responden18.8.
Tabel 5.2 . Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan pola asuh keluarga di
RSJ Pemprovsu
Pola Asuh Keluarga Frekuensi
Persentase Pola Asuh Keluarga
Otoriter Permisif
Demokratis 5
6 21
15.6 18.8
65.6
5.1.1.3 Penyalahgunaan Napza di RSJ Pemprovsu
Dari penelitian peneliti didapatkan bahwa tingkat penyalahgunaan Napza oleh responden masih dalam rentang tingkat penyalahgunaan yang ringan yaitu 24
75.0 responden, sedang 5 15.6 responden.
Tabel 5.3. Distribusi frekuensi dan persentase tingkat penyalahgunaan Napza di
RSJ Pemprovsu n=32
Tingkat penyalahgunaan
Napza Frekuensi
Persentase
Penyalahgunaan Napza
Ringan Sedang
Berat 24
5 3
75.0 15.6
9.4
5.1.2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan signifikan antara pola asuh keluarga dengan penyalahgunaan napza pada remaja di RSJ
Pemprovsu dengan menggunakan Uji Statistik Spearman.
Dari hasil penelitian maka diperoleh nilai signifikansinya p= 0.007 yang menunjukkan bahwa korelasi antara pola asuh keluarga dengan penyalahgunaan
napza di RSJ Pemprovsu medan adalah bermakna, karena suatu hubungan di katakan bermakna jika nilai p0,05. Dari hasil penelitian dengan menggunakan
uji korelasi Spearman Rankdiperoleh koefisien korelasi antara variabel pola asuh dan penyalahgunaan napza r
xy
-0,427 memiliki kekuatan korelasi yang sedang dan negatif.
Tabel 5.4. Hasil uji statistik Spearmanpola asuh orang tua dengan penyalahgunaan
napza pada remaja n=32
Korelasi Koefisien Korelasi
Sig. 1-Tailed
Pola asuh keluarga dengan penyalahgunaan napza pada
remaja -0,427
0,007
5.2. PEMBAHASAN 5.2.1 Pola Asuh Orang tua