Tabel 6. Kriteria Kecenderungan
Selanjutnya rumus dengan kategori di atas disusun melalui langkah-langkah sebagai berikut :
1 Menentukan skor terendah dan tertinggi. 2 Menghitung mean ideal Mi yaitu ½skor tertinggi
+ skor terendah. 3 Menghitung SD ideal SDi yaitu 16skor tertinggi - skor terendah.
Azwar, 2007:163 c. Histogram
Histogram dibuat berdasarkan data frekuensi yang telah ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi.
2. Pengujian Persyaratan Analisis
Uji yang dilakukan untuk menganalisis data mencakup uji prasyarat analisis dan uji hipotesis.
a. Uji Normalitas Uji normalitas dengan menggunakan rumus One Sample Kolmogorov-Smirnov
Test 1-sampel K-S, hal ini untuk memeriksa apakah populasi berdistribusi normal atau tidak. Rumus
1-sampel K-S:
:
Keterangan: Xi
= Angka pada data Z
= Transformasi dari angka ke notasi pada distribusi normal FT
= Probabilitas komulatif normal, komulatif proporsi luasan kurva normal berdasarkan notasi Zi, dihitung dari luasan kurva
mulai dari ujung kiri kurva sampai dengan titik Z. Fs
= Probabilitas komulatif empiris Fs =
Jika nilai |FT-FS| terbesar nilai tabel Kolmogorof Smirnov, maka data berdistribusi normal.
b. Uji Linearitas Uji linieritas ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas dan
variabel terikat memiliki hubungan linier atau tidak. Untuk mengetahui hal tersebut, kedua variabel harus di uji dengan menggunakan Uji F pada taraf
signifikansi 5 yang rumusnya:
Keterangan: F
reg
: Harga bilangan F garis regresi N
: Cacah kasus
M : Cacah prediktor
R
2
: Koefisien korelasi antara kriterium prediktor Sutrisno Hadi, 2004: 23
Harga Fhitung kemudian dikosultasikan dengan Ftabel, apabila Fhitung lebih kecil atau sama dengan Ftabel maka Hubungan antara antara variabel bebas dan
variabel terikat dikatakan linier. Sedangkan jika Fhitung lebih besar dari Ftabel maka Hubungan antara antar variabel bebas dan variabel terikat dikatakan tidak
linier. c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang linier antara variabel bebas. Uji ini dilakukan sebagai syarat dilakukannya
korelasi ganda. Pengujian adanya multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan inflantion factor VIF pada model regresi.
Kriteria pengambilan
keputusannya adalah,
bahwa variabel
yang menyebabkan multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance yang lebih kecil
dari pada 0,1 atau nilai VIF yang lebih besar daripada nilai 10 Hair et al. 1992.
3. Pengujian Hipotesis