Pengujian Hipotesis Teknik Analisis Data 1. Deskripsi Data

M : Cacah prediktor R 2 : Koefisien korelasi antara kriterium prediktor Sutrisno Hadi, 2004: 23 Harga Fhitung kemudian dikosultasikan dengan Ftabel, apabila Fhitung lebih kecil atau sama dengan Ftabel maka Hubungan antara antara variabel bebas dan variabel terikat dikatakan linier. Sedangkan jika Fhitung lebih besar dari Ftabel maka Hubungan antara antar variabel bebas dan variabel terikat dikatakan tidak linier. c. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang linier antara variabel bebas. Uji ini dilakukan sebagai syarat dilakukannya korelasi ganda. Pengujian adanya multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan inflantion factor VIF pada model regresi. Kriteria pengambilan keputusannya adalah, bahwa variabel yang menyebabkan multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance yang lebih kecil dari pada 0,1 atau nilai VIF yang lebih besar daripada nilai 10 Hair et al. 1992.

3. Pengujian Hipotesis

a. Analisis Korelasi Product Moment Teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis pertama dan kedua, yaitu untuk mengetahui hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama. Keterangan: r xy : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N : Jumlah responden ∑X : jumlah skor X ∑Y : Jumlah skor Y ∑XY : total perkiraan antara variabel X dan variabel Y ∑X 2 : jumlah kuadrat X ∑Y 2 : jumlah kuadrat Y Suharsimi Arikunto, 2006: 170 Penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan menurut Sugiyono 2012:231 dapat berpedoman pada ketentuan berikut. Tabel 7. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Untuk menguji signifikansi menggunakan uji t. Uji t digunakan untuk mengetahui hipotesis diterima atau tidak dapat juga dikatakan uji t dilakukan untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel independen akan berhubungan dengan variabel dependen yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus : t = √ √ Keterangan: t : t hitung r : koefisien korelasi n : jumlah sampel Sugiyono, 2008: 250 Pengambilan kesimpulan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel dengan taraf signifikansi 5. Jika t hitung lebih besar atau sama dengan t tabel maka variabel bebas tersebut berhubungan secara signifikan dengan variabel terikat atau dengan kata lain hipotesisnya diterima, begitupun sebaliknya. b. Analisis Korelasi Ganda Teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis ketiga, yaitu untuk mengetahui besarnya koefisien korelasi variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. . = Keterangan: Ry.x 1 x 2 : Korelasi antara variabel X 1 dengan X 2 secara bersama-sama dengan variabel Y. r yx1 : Korelasi Product Moment antara X 1 dengan Y r yx2 : Korelasi Product Moment antara X 2 dengan Y r x1x2 : Korelasi Product Moment antara X 1 dengan X 2 Pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi ganda dapat menggunakan uji F. Pengambilan kesimpulan dengan membandingkan harga F hitung dengan harga F tabel dengan taraf kesalahan 5. Apabila F hitung lebih besar dari F tabel maka koefisien korelasi ganda adalah signifikan. Fh = Keterangan: R = Koefisien korelasi ganda k = Jumlah variabel independent n = Jumlah anggota sample Sugiyono, 2012:235 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN